Hari ini adalah hari senin, sebenarnya aku malas sekali harus upacara tapi mau gimana lagi, aku seorang murid dan wajib untuk melaksanakan upacara. Dari tadi sebenarnya aku merasa pusing dan perut ku mendadak sakit tapi aku tahan rasa sakit itu, tiba-tiba perut ku mendadak sakit kembali dan untuk kali ini aku tidak bisa menahannya. Akhirnya pun aku minta petugas PMR untuk mengantarkan aku ke UKS.
"Yang kamu kenapa?" ujar daniel seraya menghampiriku.
Jujur kenapa ya Daniel selalu tau ketika aku tidak dalam kondisi baik-baik.
"aku gapapa cuman mau istirahat sedikit, nanti juga baikan lagi" jawabku agar tak membuat dia khawatir.
"Tapi muka kamu pucet banget, aku yang anter dia ke UKS" intruksi dia ke petugas PMR, petugas tersebut langsung takut begitu, gimana tidak takut Daniel berbicara dengan nada dingin plus cueknya, apalagi dia most wanted disini cuma dia ga mau mengakuinya. Akhirnya pun aku di antar Daniel ke uks, tapi di tengah jalan tiba-tiba kepala ku pusing sekali, dan yang terakhir ku lihat banyak orang yang menghampiriku setelah itu aku tak ingat apa-apa lagi.
***
Aku merasakan ada yang mengelus kepala ku sekaligus tangan ku, aku tau pasti ini Daniel, tapi memangnya aku kenapa?, aku berusaha mengerjapkan mata berkali-kali, lalu aku menoleh ke arah samping dan ternyata bener disamping ada Daniel."Kamu udah bangun yang" ucap Daniel dengan nada khawatir.
"Emang nya aku kenapa?"
"Kamu tadi pingsan, kamu bikin khawatir, pingsan hampir 1jam tadi baru aja pengen aku bawa ke rumah sakit"
Lebay banget pingsan saja dibawa ke rumah sakit, dasar orang kaya, tapi tunggu ini bukannya gejala kalo aku PMS ya.
"Ya ampun" ucap ku sambil lari ke kamar mandi.
"Yang kamu kenapa?" ucapnya seraya menggedor pintu kamar mandi.
"Gapapa, kebelet pipis" jawabku, ga mungkin kan aku bilang PMS sama dia, bisa di ketawain aku.
Tuh kan bener aku PMS, ya ampun gimana ini aku lupa bawa 'roti jepang' lagi. Akhirnya aku keluar dengan wajah cemberut. Aku pun langsung mencari 'roti jepang' di kotak obat, tapi ternyata aku tidak menemukannya, ya ampun gimana nih nanti klo bocor, aku pun mulai gelisah.
"Kamu ngapain sih, nyari obat apa?klo ga ada di sana biar aku beli di luar aja"
"Mending kamu ke kelas deh udah kelas 12 juga sering baget cabut kelas." omelku
"Aku ga cabut, aku nungguin kamu"
"Aku ga perlu ditungguin" ucap ku dengan sewot.
"Kok kamu marah-marah sih, kamu kenapa sih hah," ujar nya dengan lembut sambil memeluk perut ku dari belakang.
"Lepasin tangan kamu" ujar ku sambil terisak, ya begini lah kalau aku tidak bisa melewati masalah ku pasti aku akan menangis.
"Kamu kenapa? nyari apa sih? aku bantuin ya" ujar Daniel bertubi-tubi.
"Aku nyari roti jepang puas" ujar ku sewot, ngapain sih segala nanya-nanya, paling juga dia ga bisa bantu aku.
"Kamu mau roti jepang, bilang, nanti pulang sekolah kita mampir ke restoran jepang ya, lagian kamu ngapain nyari roti jepang di kotak obat, ampe lebaran monyet juga ga bakal ada" ucapan daniel membuat aku semakin terisak, kenapa sih laki-laki ga ada yang mengerti peribahasa wanita, yampun gimana ini?
"Loh kok nangis nya tambah kenceng" ujar daniel dengan nada heran.
"Kamu berisik, kamu ga pernah ngertiin perasaan aku, mending kamu keluar" ujarku sambil memukul dadanya.

KAMU SEDANG MEMBACA
MY POSSESIF BOYFRIEND
Teen FictionCitra, seorang yang selalu diperjuangkan oleh Daniel, tapi Citra merasa bahwa hubungan ini tidak seharusnya dipertahanankan, karena dia merasa terkekang dalam hubungan ini. Lalu bagaimana jika pada akhirnya Daniel mulai menyerah dalam memperjuangka...