BAB 15

7.3K 239 19
                                        

Setelah kejadian direstoran tempo hari, sampai saat ini aku juga tidak kunjung berbicara perihal tawaran Tiyo. Bagi ku Tiyo tidak lebih dari seorang teman. Salahku juga yang menjadikan Tiyo sebagai teman cerita hingga dia melibatkan perasaan. Dan Tiyo pun tetap bersikap biasa saja seperti tidak memiliki beban. Dan hari ini kuputuskan untuk jujur tentang perasaan ku padanya, aku tidak mau bermain perasaan sebelum menuntuskan perasaan ku pada Daniel, setidaknya aku harus move on bukan?

Sekarang aku sedang berada di mobil Tiyo, seperti biasa kami akan berangkat sekolah bersama. Aku rasa inilah waktu yang tepat untuk jujur dengan perasaan ku.

"Yo" panggil ku.

"Kenapa Cit? "

"Soal kemarin di resto gua minta maaf ya. Jujur sampai detik ini gua ga bisa lupain Daniel, gua tau Yo gua murahan banget. Udah jelas-jelas dia punya pengganti tapi gua masih aja mau sama dia. Tapi gua ga bisa bohong soal perasaan gua. Setidaknya kalau gua ga bisa bersatu lagi sama Daniel. Gua mau tuntasin segala perasaan ini"

"Its okay Cit, gua ngerti kok perasaan lo. Dan gua ga mau cuma karena tawaran gua kemarin, lo jadi tiba-tiba berubah ga enakan sama gua."

"Makasih ya Yo, untuk selalu ada di samping gua. Gua cuma takut kalau gua terima tawaran lo, gua cuma php in lo atau malah gua cuma mainin perasaan lo dan pasti itu bakal bikin kita berdua hancur kan."

"Iya Cit, lo tenang aja selama ada gua, lo bebas cerita apapun. Dan gua janji gua akan dukung lo seratus persen"

Setelahnya aku hanya tersenyum dan mengangguk, aku berterimakasih sekali karena dengan adanya Tiyo sedikit masalah ku berkurang, dia banyak sekali menolong ku. Walaupun kehadirannya belum ada 1 tahun tapi hampir semua masalah ku terbebaskan karena dia.

Lama aku berada dalam pikiran ku, hingga tidak terasa aku memasuki gedung sekolah. Dari posisiku saat ini aku bisa melihat segerombolan geng nya Daniel tapi kali ini berbeda jika biasanya aku tidak melihat Daniel nongkrong di parkiran. Tapi sekarang di depan mata ku sendiri aku melihat dia berdiri di kap mobil dan tidak sendiri, ya kalian tidak salah mendengar. Dia tidak sendirian di sana melainkan disampingnya terlihat Cantika yang memegang pundak Daniel. Aku tidak tau sejauh mana hubungan mereka. Tapi ku anggap mereka sudah bisa disebut teman dekat bukan.

"Cit mau sampai kapan di mobil" ucap Tiyo mengejutkanku.

"Oiya"

"Jangan dipikirin yang ada di depan lo" Ucap Tiyo.

Setelahnya aku segera berjalan menuju ke kelas bersebelahan dengan Tiyo. Dapat ku dengar ujaran-ujaran kebencian yang teman Daniel lontaran. Siapa lagi kalau bukan untuk ku? Dan seperti biasa Daniel tidak akan memperdulikan ku lagi. Bahkan semenjak itu.

***
Setelah tiba dikelas aku segera membuka hp ku. Dan tidak lama kemudian muncul chat dari Salsa.

From = Salsa

Ini Daniel bukan si Cit?

Ini Daniel bukan si Cit?

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
MY POSSESIF BOYFRIENDTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang