~Shinn
Aku tersadar bahwa kini aku berada di sebuah ruang yang maya.
"Tch,a..apa yang terjadi?"
Setelah berpikir aku teringat bahwa aku terkena jebakannya.
"Aku harus berpikir untuk keluar !" keluhku pada diri sendiri.
Setelah cukup sebentar berpikir aku menyimpulkan bahwa pengguna jurus ini harus dihentikan dan itu satu-satunya cara.
"Kurasa cara tersebut tak mungkin karena...yah aku saja terjebak apalagi mereka !"
Kini aku merubah posisi dudukku dengan bersila.
Satu-satunya harapan mungkin hanyalah kepala sekolah itulah opiniku.
=_=_=_=_________
~Marvin
"K...kau?"Aku terkejut bukan main aku melihat kepala sekolah menusuknya.
"Tch kupikir aku bakal mati !" Keluhku.
"Mana mungkin aku membiarkan murid-muridku mati sia-sia !"
Dia menarik kembail sebuah pedang berwarna biru tua dari tubuh Renzo.
Setalah itu,Renzo tergeletak tak yang aku pikirkan dia sudah mati.
"Woy musuh kita masih ada lagi !" Teriak kepala sekolah.
"E..eh ?"
"Naga dibelakangmu itu bodoh !"
Aku terkejut dan menoleh kebelakang dengan rasa takut yang menjalar di seluruh tubuhku.
Naga itu sudah merusak arena dan menghembuskan nafasnya padaku.
"Matilah aku !" gumamku.
Slapp!
Kepala sekolah berlari dan melompat kearah naga tersebut alhasil dia kini berada dia atas naga tersebut.
"Lompatannya sangat tinggi !"
Dari bawah terlihat bibirnya yang sedang merapalkan mantra yang tak dapat kudengar.
Setelah selesai merapalkannya tubuh naga tersebut akhirnya retak dan...
Terjadi ledakan!
BOOOMMMMMMM!!!
Aku menutup mataku dan mulutku agar tak terkena debu-debu dan asap yang bertebaran kesana kemari.
3 menit setelah naga itu dikalahkan asap sudah menghilang bersamaan dengan kepala sekolah.
"Secepat itu?" gumamku.
Aku segera berlari ke arah Shinn dan menggendongnya pulang.
<=={}==>
~Shinn
Aku merasakan mataku seakan semakin ringan untuk dibuka.
Aku membuka mataku perlahan dan melihat dimana aku berada saat ini.
"Ugh,aku di rumah ? Apa tadi cuman mimpi?"
Aku berdiri dan berjalan ke arah jendela dan membuka kain yang menutupi jendela tsb.
"S..sudah malam ?"
Aku menoleh kembali ke arah kasurku dan melihat segelas teh yang berada di atas mejaku.
Tanpa basa-basi aku meminumnya yahh entah kenapa tenggorokanku serasa kemasukkan jutaan atau bahkan milyaran debu.
Aku menyadari bahwa peristiwa tadi bukanlah mimpi tapi..
KAMU SEDANG MEMBACA
Dark Knight :God of Darkness
FantasíaEntah takdir bodoh macam apa yang kumiliki.Mengapa takdirku adalah memiliki kekuatan penghancur dunia dengan mudah bahkan menghancurkan dunia adalah hal yang sepele. Hanya satu yang aku takutkan di dunia ini tidak ada yang lain.Aku takut DIBENCI kar...