Park Bo Young - Decision

127 10 0
                                    

Aku sadar Hyungsik menghindari ku, ia tidak mau bertemu denganku. Bahkan sudah berminggu-minggu aku tidak bertemu dengannya.

Hyungsik mungkin masih butuh waktu untuk menata perasaannya kembali, aku paham itu. Tapi sepertinya yang lain tidak paham. Aku serba salah, ingin menceritakan yang terjadi pada Kazoku, tapi aku sendiri malu. Terutama alasan aku menolak Hyungsik karena aku menyukai Minho.

Bagaimana aku bisa bilang begitu jika Minho ada di Kazoku.

Helaan nafasku membuat Krystal menatapku. Ya, aku sedang duduk di cafe bersama Krystal. Karena hari ini ia mengajak ku bertemu berdua saja. Aku sudah tahu apa yang ingin dibicarakan olehnya.

"Eonni, kenapa kau menghela nafas seperti itu? Ceritakan lah padaku. Kau tahu aku pandai menyimpan rahasia", ucapnya. Mana ada rahasia diantara kami, Kazoku, setiap kami cerita hanya pada satu orang keesokan harinya seluruh Kazoku tahu. Kecuali rahasia tentang Airi, sampai sekarang Krystal belum tahu.

Aku menatap Krystal yang ada di depanku, berfikir apa sebaiknya aku menceritakannya saja pada Krystal.

Baiklah, aku memutuskan harus membagi kegelisahan ini pada sahabat perempuan di hadapanku ini, siapa tahu ia bisa memberikan saran.

"Jadi begini, kau tahu kan setiap tahun aku selalu mencari kado untuk ulang tahun Minho bersama Hyungsik. Nah saat aku sedang pergi dengannya, Hyungsik menyatakan perasaannya padaku dan aku menolaknya karena seperti yang kau tahu aku menyukai Minho".

Krystal menatapku, kemudian berfikir sejenak. "Kau menolaknya karena menyukai Minho oppa? Atau karena kau tidak mau membuka hati untuk Hyungsik oppa?", Krystal menegaskan.

"Dua-duanya. Saat ini yang ada dihatiku hanya Minho dan aku tidak ada rencana untuk membuka hati untuk laki-laki lain"

"Jika Minho menolakmu, apakah kau akan tetap memaksakan perasaan mu?"

Aku terdiam mendengar pertanyaan Krystal yang menusuk, ia memang suka ceplas ceplos.

"Jika memang Minho tidak menyukai ku ya aku menyerah. Toh, aku sudah berusaha menunjukan perasaan ku padanya selama ini"

"Jadi kau akan membuka hati untuk orang lain?"

"Ani, tidak langsung sepertinya. Karena Minho adalah cinta pertamaku, aku rasa tidak semudah itu membuka hatiku"

"Kau tahu eonni? Lebih baik kau nyatakan perasaan mu pada Minho, agar kau bisa memutuskan harus bagaimana. Hyungsik oppa sudah berani menyatakan perasaannya padamu. Dan siap ditolak, jadi kau juga harus berani ambil resiko"

Krystal memberikan saran yang tidak aku duga, aku tidak ada niatan untuk menyatakan perasaanku pada Minho, tapi benar juga kata Krystal. Jika aku tidak menyatakannya, perasaan ku akan terus menggantung dan aku akan terus berada dalam ketidak pastian.

Lagipula hubungan kami yang sudah diwarnai cinta segitiga ini harus segera di akhiri, kalau tidak persahabatan kami tidak akan bertahan.

"Baiklah, aku akan mencari waktu yang tepat", aku akhirnya memutuskan. Krystal memegang tanganku, memberikan semangat.

"Lebih cepat lebih baik eonni, aku tidak ingin keadaan seperti ini terus. Aku akan mendukungmu apa pun yang terjadi". Aku tersenyum mendengar ucapan Krystal.

***

Time Capsule ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang