Waktu yang telah berjalan tidak dapat dikembalikan. Tetapi apa yang sudah menjadi kenangan dapat selalu tersimpan dihati.
Raga tidak bersama, tapi hati selalu bersatu.
Cinta dapat menguatkan tetapi dapat juga menghancurkan.
Itu lah penggambaran untu...
Aku membuka handphone ku, pesan dari Minho. Senyum terukir di wajahku, semenjak kami pacaran aku tidak bisa berhenti tersenyum. Rasa bahagia terus menyelimutiku.
ChoiMinHo: kau dimana? Aku jemput ya. Aku ingin mengajak mu ke suatu tempat.
Aku mencoba mengingat hari ini, apakah ada hari spesial di hari ini. Tapi rasnya tidak ada. Mungkin Minho hanya ingin mengajak ku makan saja. Aku pun hanya membalas ok dan memberitahu nya aku sedang di rumah.
Tak lama Minho datang menjemputku, pakaiannya rapi sekali. Sedangkan aku hanya memakai jeans dan kemeja saja. Ia meminta ku ganti pakaian dengan yang semi formal. Aku pun hanya bisa menurutinya tanpa tahu maksudnya.
Aku memakai baju terusan yang dihadiahkan oleh Krystal beberapa hari yang lalu. Entah kenapa gadis itu memberikan aku baju, padahal ulang tahun ku masih lama. Katanya hadiah natal yang kecepatan. Aku sih senang saja menerimanya.
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Saat aku keluar setelah berganti pakaian, aku dapat melihat binar di mata Minho dan jujur saja itu membuatku jadi percaya diri.
"Kau cantik, chagiya", puji nya dan untuk pertama kali nya aku mendengar Minho memanggil ku chagi. Aku pun tersenyum mendengarnya dan menggandeng lengannya sampai ke mobil.
Kami sampai di kantor Hyungsik, entah kenapa Minho membawaku kemari. Memang nya ada acara apa disini? Kenapa Hyungsik tidak memberitahu ku. Tiba-tiba Minho meminta izin menutup mataku.
"Ada apa ini? Kenapa aku harus menutup mata?", tanyaku, memegang tangan Minho yang berada di mataku.
"Sudah ikut saja, tenang dan percaya saja padaku, ok?", ucap Minho. Jujur aku deg-degan karena ini pertama kali nya aku diberi kejutan. Apalagi oleh kekasihku.
Aku berjalan perlahan dengan bantuan Minho, aku tahu kami naik lift tapi aku masih belum ada bayangan ada acara apa ini.
Saat aku membuka mata, aku melihat pemandangan yang tidak pernah aku bayangkan sebelumnya. Seorang Minho menyiapkan makan malam romantis untuk kami berdua di helipad? Senyum pun terukir diwajahku.
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
"Kau suka?", Minho bertanya padaku, tapi aku rasa ia dapat menebak dari ekspresi wajahku yang tidak bisa berhenti tersenyum.
Aku mengangguk dan merangkul lengannya, "suka sekali, gumawo. Aku tidak sangka kau romantis". Ia pun mengecup keningku dan membimbingku duduk.
Kami makan dalam diam, aku menikmati pemandangan yang tersaji di depanku. Saat tiba pada hidangan penutup, aku tiba-tiba memakan sesuatu yang keras, aku pun mengambil nya dari mulutku dan menemukan cincin.
Ketika aku melihat ke arah Minho, ia sudah berlutut dan memegang tanganku.
"Will you marry me?"
***
Huaaaa, dilamarrrr...... impian banget ga sih dilamar pas candle light dinner di rooftop? Aaahhhh aku juga mau Minho~ya
