Part 39

663 36 7
                                    

Ketika seorang pacar ingin mengakhiri hubungan, Kesalahan wanita adalah ia terlalu mempertahankan perasaannya bukan imannya. Maka tak heran wanita selalu menangis dan susah move on.

~Kutipan Hijrah Cinta dari Kak La Ode Munafar (Founder Indonesia Tanpa Pacaran)~

••••••••••

°○BEBERAPA TAHUN KEMUDIAN○°

Semenjak kelulusan Rafa belum pernah berjumpa lagi dengan Annisa. Dengan berbagai kesibukannya tentu membuatnya sulit mencuri waktu luang untuk berkunjung ke rumahnya. Hingga suatu hari Rafa beranikan untuk meliburkan diri dari kesibukannya yang akibatnya menyebabkan sedikit masalah dan kewalahan diantara karyawan karyawannya.
Sesampainya di rumah Annisa, Rafa dikejutkan dengan suatu pemandangan yang entah itu jika diartikan seperti apa mengartikannya. Terlihat dari jendela rumah, ayah ibunya yang duduk diantara Annisa dan seorang lelaki pula yang berada di depan mereka dengan didampingi orangtuanya pula. Rafa terhenti sejenak untuk melanjutkan langkahnya berusaha tak merusak suasana. Dan akhirnya Rafa memilih untuk pulang, mencoba memikirkan apa yang baru saja ia lihat.

Sesampainya dirumah ia langsung memeluk mamanya. Lebih erat dari biasanya yang dirasakan oleh mamanya.
"Kenapa nak?" Tanya mamanya mengusap kecil puncak kepala Rafa

Sambil mendongakkan kepalanya Rafa bertanya
"Maa, kalo lelaki yang datang ke rumah perempuan bersama kedua orangtuanya itu apa berarti sedang melamar?"

"Umb? Yaa bisa jadi. Emang kenapa sayang?"

"Rafa liat ada cowok di rumah Annisa maa..  cowok itu juga bawa orangtuanya. Apa Annisa bakalan jadi istri orang lain maa.?"

Mamanya sedikit bingung atas perkataan Rafa karena sudah lama Rafa dan Annisa tak bertemu. Mamanya berfikir jika mereka sudah tak ada hubungan apa apa.
"Kamu masih mikirin dia? Kok karyawan kamu banyak yang bilang ke mama kalo kamu lagi deket sama Risa,?"

"Risa?? Engga mah dia tu temen SMP aku. Dan kita jadi partner kerja aja."

"Oohhh... jadi anak mama ini lagi galau ya. Sini mama bilangin, (sambil membenarkan posisi dan Rafa tiduran di pangkuannya) semua itu tergantung Annisa nya. Mau menerima cowok itu apa engga. Jadi jangan berfikiran kalo kamu udah kalah ya. Pastiin dulu ke Annisa. Mungkin kapan kapan kamu bisa tanya ke Annisa"

"Tapi mahh.... Rafa kangen sama Annisa. Emang mama ga kangen?"

"Ya kangen lah, udah berapa tahun mama ga ketemu juga. Senyumnya itu loh mama suka."

"Berarti mama setuju kan kalo Rafa sama Annisa.?"

"Iya setuju, asalkan Annisa juga mau sama kamu (sambil mencubit hidung anak kesayangannya)"

"Mamaaa....."

□□□□

Dokter spesialis onkologi. Angel tak menyangka secepat ini ia dapat menyelesaikan studinya. Ia benar benar melakukan yang terbaik untuk masa depannya. Setelah pertemuannya dengan Mario membuatnya semakin dekat dengannya. Entah Zafran masih ada difikirannya atau tidak.

Panggilan masuk dari nomor tak dikenal

Halo..
Sapa Angel

Sayang....

Angel sedikit kaget. Ini persis seperti suara Zafran.

I.. ini siapa ya?
Tanya Angel meyakinkan

Ini Zafran .. Angel...... masa ga kenal sih

Ga mungkin...
Angel langsung menutup telfonnya

Di sepanjang jalan pulang tak henti hentinya ia memikirkan Zafran. Sesampainya dirumah ia mendapati seorang lelaki sedang berbicara dengan papanya.

"Pah.... ada tamu ya?"

Lelaki itu menoleh kearahnya hingga mata mereka saling bertemu. Zafran,. Angel terdiam mengamati wajah yang bertahun tahun tak ia jumpai. Bahkan sudah dua tahun ini mereka tidak berkomunikasi.
Sambil melangkah ke atas menuju kamarnya,
"Angel keatas dulu"

"Angel..." Sela papanya

"Angel capek pah."

Menuju kearah putrinya, membisikkan sesuatu "Selesaikan masalah kalian terlebih dahulu ya. Papa dukung keputusan yang baik buat kamu" lanjutnya sambil berlalu pergi

Duduk berhadapan di ruang tamu. Angel tak membuka mulut sama sekali.
"Gimana kabarmu?" Sapa Zafran

"Lebih baik dari sebelum sebelumnya" jawab Angel datar tertunduk

"Aku kesini cuma mau ngasihtau. Aku udah nikah. Ini cincin pernikahan kita (sambil menunjukkan jarinya yang terhiasi cincin). Soal aku telfon kamu tadi, sorry ya aku cuma mau becandaan aja manggil sayang dan ternyata malah kamu tutup. Itu yang terakhir kali aku ngehubungin kamu kok jadi tenang aja. Emm... aku kira itu aja yang perlu aku sampein ke kamu. Semoga bahagia ya. Aku pamit"

Meneteskan air mata, Zafran melihat pipi Angel yang kini mulai basah. Tak tega namun Zafran tetap melanjutkan langkahnya untuk pergi dari posisinya. Dengan tangan yang terasa lemas Angel hanya bisa diam menahan tangisnya. Melihat lelaki yang ia sayangi selama dua tahun tanpa kabar dan kini hadir membawa kata perpisahan. Ini adalah puncak yang dirasa oleh Angel. Tanpa masalah apapun di dalam hubungannya semua terjadi begitu saja.

Selepas Zafran keluar dari rumah Angel, ia berpapasan dengan Annisa. Tanpa menyapanya, Annisa bingung. Walaupun masih bisa mengenal wajahnya tetapi Annisa tidak enak yang mau menyapa karna Zafran juga membuang muka dari Annisa. Terlihat dari luar Angel yang menangis. Hal ini langsung membuat Annisa bergegas masuk ke dalam rumah.
"Angel... kenapa?? Kok nangis gini?? Itu tadi Zafran kan. Kapan dia pulang?"

Tetap menangis, "Zafran jahat Nis.. bisa bisanya dia bilang dia udah nikah dan nunjukin cincin pernikahan di depan aku. Bahkan dia ngucapin perpisahan tanpa persetujuan aku Nis.. dia jahat"

"Serius Ngel?? Astaga.. aduh.. yang sabar ya. Kok bisa gini sih,?"

"Aku juga gatau. Dua tahun dia gabisa dihubungin dan dia seenaknya kaya gini"

"Cup cup cup... udah ya... yang sabar jangan nangiss... aku jadi ikutan sedih. Kita ke atas ya"

Membaringkan tubuhnya. Air mata terasa tak henti hentinya menetes membasahi pipinya. Angel masih tak percaya ia akan mengalami hal seperti ini. Begitu sangat menyakitkan. Mungkin jika Zafran memberitahu alasan tentang semua ini setidaknya satu tetes air mata saja mampu ditahannya untuk tidak menetes.

Tbc

Gimana komen kalian sama part ini?
Aku tunggu notif vote sama commentnya ya😉

Thanks for reading😊
Hope you like it guys

Kehormatan ATAU CintaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang