Mungkin aku yang sudah terlalu lelah dengan semua ini atau memang aku malas berbicara.
Jadi aku tidak menjawab pertanyaan bunda dan hanya mengikuti bunda dari belakang yang entah menuju kemana.Dan mungikin bunda sudah diberitahu oleh ayah, apa yang mereka bicarakan tadi didalam dengan mbah Seja, dan harus melakukan apa.
........
Saat aku sudah sampai ditempat dimana disitu ada ayah, mbah Seja dan banyak orang lagi mungkin berjumlah sekitar 17 orang dan mereka memakai pakaian serba hitam.
"Levy dengarkan ayah baik-baik, kamu malam ini tidak akan pulang dan kamu akan tidur digubuk dipinggir pantai yang sudah disiapkan mbah Seja, kamu juga harus mematuhi apapun yang dikatakan olehnya,"
Jelas ayahku dengan sangat rinci."Tapi ayah aku tidak berbahasa jawa, sedangkan mbah Seja----, "
"Tenang saja nak aku bisa bahasa mu, " ucapanku terpotong oleh mbah Seja yang tiba-tiba sudah ada dibelakangku.
"Mari kita kesana sekarang, " ucapnya lalu berjalan dan langsung mrngikutinya.
Tidak ku sangka tenyata mbah Seja yang sudah tua itu bisa berjalan dengan cepat sampai aku sulit untuk menyamakan langkahnya.
Setelah lama aku dan mbah Seja berjalan menyusuri pinggiran pantai, akhirnya kami sampai juga.
Hal pertama yang kulihat adalah sebuah gubuk yang diceritakan oleh ayah tadi, disekitar gubuk disebar bunga 7 rupa dan juga orang-orang tadi sudah ada disini.
"Bagaimana mereka sampai lebih dulu, padahal tadi aku dan mbah Seja dulu yang berjalan, aneh, " gumam ku lirih.
"Apakah kau mengatakan sesuatu?, "
"Oh god, " ucap ku lalu berlari mendekati mbah Seja.
"Kau kenapa nak?, " tanya mbah Seja dengan sangat sopan.
"It- u itu, " ucap ku gugup sambil menunjuk sebuah makluk berwajah keriput dan tubuhnya seperti digulung, setiap tulang rusuknya keluar menusuk dagingnya yang sudah membusuk.
Dia tersenyum kearahku, sambil menunjukan mulut penuh belatung.
"Tidak apa-apa dia hanya menyukaimu. "
*****
Disukai kog sama setan :);)Vote and Coment
Thank'sSalam
¥
Puput_NP
KAMU SEDANG MEMBACA
ITKM {Ibuku Tak Kasat Mata}
Horror"Tidak, aku bukan anakmu ataupun titisanmu, jadi pergilah dan jangan pernah kembali lagi, PERGI, " -Renita Eka Levyana- "Kau adalah anakku, baik kau menerimanya atau tidak, kau tetap anakku. walau kau tidak lahir dari rahimku, tapi kau adalah titi...