Capter20

701 45 1
                                    

Rumah Levy

"Makasih udah mau anter aku, dan maaf buat kejadian yang tadi, "
Ucap ku pada Reza sebelum aku masuk kedalam rumah.


"Iya, gak papa kog,
Yaudah sana kamu masuk, dan salam buat adek kamu, "
Ucap Reza pada ku sebelum masuk kedalam mobil.

Ya, sekarang aku memang memiliki adik,
Walaupun bukan adik kandung,

Aku sempat berfikir bagaimana bisa orang tua-ku mengapdosi anak padahal mereka mempunyai anak kandung.

Tapi yang pasti aku menerima dia dengan sepenuh hati.
Ya, walaupun terkadang kelakuannya membuatku kesal.

                            -~-

"AKU PULANG"
teriakku dengan lantang saat sudah memasuki rumah.

"Gak usah teriak-teriak juga kali, kaya orang utan tau, "
Ucap Vyna, adik angkatku.

"Biar, rumah-rumah siapa juga, bukan urusan lo, "
Ucap-ku tak kalah sinis dengan ucapan Vyna.

"Rumah Ayah Bunda, wleeee, " ucapnya sambil menjulurkan lidah.

"Ah, terserah lo deh, meles debat sama lo.
Oh ya tadi ada salam dari Reza, "
Ucapku mengakhiri pertengkaran.

"Hah, salam dari kak Reza, hem gue tau, pasti kak Reza udah mulai bosen sama lo, dan sekarang dia suka sama gue, makanya dia kasih salam buat gue, makanya jadi cewek itu jangan bosenin, "
Ucapnya panjang lebar, yang langsung mendapat tatapan tajam dari aku.

"Hehehe, becanda kog, "
Ucapnya sambil menautkan kedua tangan, memberi tanda meminta maaf.

Setelah itu aku langsung naik kelantai dua, dimana kamarku berada.

Saat aku akan membuka pintu kamar terasa ada yang janggal, tapi aku mencoba biasa saja dan langsung masuk kekamar.





Saat aku sudah meletakan tas dan sepatu ditempat biasa, aku langsung menuju meja rias untuk memandangi wajahku, kegiatan yang selalu aku jalani, setiap pulang sekolah, entah mengapa tapi aku sangat menyukainya.

"Loh, kog disini ada rambut rontok, banyak banget lagi,
Perasaan rambut aku gak rontok deh, ah aku tahu pasti ini semua ulah Vyna, " ucapku sambil memunguti rambut yang ada dimeja rias.

Setelah mengambil beberapa helai rambut aku langsung menuju pintu kamar, lalu

"VYNA CEPAT KESINI, KALO GAK GUE BOTAKIN PALA LO,SAMPE KEPALA LO GUE PANGKAS, VYNA, "
Teriakku yang mungkin bisa membuat orang jadi tuli.

"VYNA, VYNA CEPAT KEKAMAR GUE, SEKARANG, VYNAAAAA, "
Teriakku sekali lagi, yang langsung memunculkan sosok Vyna dari arah tangga.


"Apaan sih tai, kuping gue sampe budek tau, "
Ucapnya sambil menutup kedua telinganya dengan tangan.


"Tai, tai, muka lo itu yang kaya tai, "

"Ah, terserah lo, ada apaan sih?, "
Tanya Vyna, dengan mengakhiri perdebatan kami.

"Pasti lo kan yang abis masuk kamar gue, terus lo sisir tuh rambut jahanam lo dimeja rias gue, ampe rambut lo rontok, dan lo gak mau bersihin kan?, " tuduh ku pada Vyna.

"Lo ngomong apa kentut sih kak?,
Panjang banget kayak jalan tol,
Dan asal lo tau ya gue gak pernah masuk kamar lo, "
Ucap Vyna sambil memainkan kukunya, yang membuatku tambah kesal.

"Halah, ngaku aja, "

"Ya ampun kakak ku sayang, aku ngomong jujur, gue berani sumpah lo yang kesamber petir, "

"Enak aja lo kalok ngomong.
Terus kalo ini bukan rambut lo, rambut siapa, secara ya Ayah Bunda lagi liburan diLA, pembantu pulang kampung semua, dan dirumah ini cuma ada lo sama gue, gak ada orang lain,"


"Tunggu kak coba gue liat rambutnya, "
Ucap Vyna yang langsung menyambar rambut yang ada ditangan-ku.

"Lo buta sejak kapan kak?, "


"Hah, "

"Liat deh kak, rambut ini panjangnya itu hampir sepantat, dan rambut gue, itu panjangnya cuma sebahu, jadi ini bukan rambut gue, mungkin aja ini rambut kakak,"
Ujar Vyna sambil menunjukan rambut itu pada ku.

"Tapi tunggu deh kak, rambut ini kan warnanya hitam pekat, kalo rambut kak Levy kan coklat,terus rambut siapa dong?,"











****
Vote and comment jangan dilupakan, nanti pamali
Hehee

Salam

¥

Puput_NP

ITKM  {Ibuku Tak Kasat Mata}Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang