Part 2

901 37 2
                                    

Setelah kagum dengan sekolah tersebut akhirnya Sherena masuk ke daerah sekolah itu dan mencoba mencari ruangan kepala sekolah terlebih dahulu. Setelah mencari-cari , ketemu juga ruangan kepala sekolah.

"Assalamualaikum" ucap Sherena sambil mengetuk pintu

"Waalaikumsalam , ya masuk" suara orang di dalam ruangan itu

Cklek , suara pintu terbuka.

"Permisi pak , ini benar ruangan Pak Randi?"

"Ya benar , kamu pasti ibu Sherena?"

"Ya pak saya Sherena" dengan senyum dan mengangguk

"Iya iya teman saya bu Dewi sudah cerita banyak tentang kamu , beliau yang bilang kalau dia itu masih kerabat dari kamu dan kebetulan kamu baru lulus sarjana pendidikan kenapa tidak mencoba ya kan? Dan memang di sekolah ini sedang dibutuhkan guru , guru yang lama itu sedang cuti hamil"

Sherena hanya senyum mendengarkan penjelasan Pak Randi ini. Tidak menyangka Pak Randi ini benar-benar ramah sekali dengan orang yang baru di kenalnya.

"Oh iya perkenalkan saya Pak Randi haha dari tadi belum berkenalan"

"Saya Sherena Dewantari pak"

"Oke Sherena siap mengajar hari ini?"

"Siap pak"

"Baik , akan saya antarkan kamu ke kelas 11 IPA 3. Mari"

Dengan anggukkan dari Sherena lalu pak Randi segera berdiri dan di belakangnya Sherena sudah mengikutinya.

***

"Selamat pagi anak-anak" sapa Pak Randi

"Pagi pak" jawab anak-anak yang sangat serentak

"Hmm perkenalkan ini guru baru kalian namanya Bu Sherena , beliau yang akan mengajar bidang study pendidikan agama islam dan sekaligus menjadi wali kelas kalian" jelas pak Randi sambil menatap ke arah Sherena

"Assalamualaikum anak-anak"

"Waalaikumsalam"

"Perkenalkan nama saya Sherena tapi kalian bisa panggil ibu dengan bu Rena" tutur Sherena ramah dan membuat para murid langsung menyukainya.

"Pagi bu Rena" gantian anak-anak yang menyapa

"Pagi anak-anak"

"Hmm oke cukup ya bapak perkenalkan guru barunya selebihnya kalian berkenalan sendiru dan semoga kalian suka guru barunya. Selamat bertugas bu Rena"

"Iya pak makasih atas kepercayaannya"

"Baik bapak tinggal dulu ya anak-anak. Assalamualaikum"

"Waalaikumsalam"

Setelah pak Randi pergi tidak semuanya hening , terutama di kursi belakang yang di duduki oleh 4 orang. Galih , Yumna , Erik , Zaki. Sepertinya mereka membicarakan guru baru sambil berbisik agar guru baru itu tak mendengarnya.

"Cantik ya guru nya duh baik dah ini kayanya gurunya" puji Yumna

"Akh semua guru sama. Nyebelin ! Ngga ada yang asik !" Keluh Galih yang memang terkenal tidaj terlalu suka dengan guru baru itu. Di antara 3 temannya hanya Galih yang sulit beradaptasi dengan orang baru. Sikapnya cuek , dingin , arogan dan jutek.

"Loe tuh kebiasaan Lih selalu aja gitu sama orang. Rubah kek sifat loe jangan jadi orang cuek" nasehat dari Erik yang diantara mereka hanya Erik yang selalu berpikir dewasa.

"Kalo gue cuek kenapa gue bisa temenan dan gabung sama loe bertiga? Heh Rik gue itu pemilih ya loe tau lah kalo menurut gue orang itu asik juga bakal gue deketin"

"Yaudah udah ngga usah ribut ntar kedengeran bu Sherena gimana?" Ucap Zaki menyudahi adu mulut sahabatnya.

"Hmmm Lih loe juga harus bisa buka hati loe buat cewek-cewek yang menanti cinta loe" sambung Yumna

"Heh kok loe nyambungnya ke cewek-cewek ngga penting itu sih?" Bentak Galih

"Haduh gue cuma bilangin loe Galih"

"Astaghfirullah baru di bilangin udahan malah mulai lagi. Yumna udahlah ngalah aja hmmm Galih lagi panas ini. Sabar Lih sabar" Zaki memang selalu sabar menghadapi sahabatnya yang tidak mau kalah ini.

Yumna hanya diam dan menuruti perkataan Zaki. Sedangkan Erik hanya menggeleng-gelengkan melihat kelakuan sahabatnya yang cuek dan tidak pernah mau kalah tiap adu mulut.
Saat mereka asik mengobrol tiba-tiba...








Ayoo yang udah baca jangan lupa vote dan komentarnya ya 😉 makasih

Mrs. Bidadari & Mr. CoolTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang