Part 8

495 23 0
                                    

Melihat Yumna dan Zaki mengobrol dengan Sherena , Galih yang memperhatikan dari kejauhan benar-benar kesal dan langsung pasang muka juteknya ketika Zaki dan Yumna menghampirinya.

"Heh loe berdua ngapain sama guru baru itu?" ucap Galih dengan nada ketus. Kedua sahabatnya ini sudah tak heran jika terkadang kena semprotan Galih.

"Ta..ta..tadi" jawab Yumna gagap karena bingung mau jawab apa. Yumna pikir Galih tidak melihat kalau dirinya dan Zaki mengobrol dengan Sherena.

"Gue tadi sama Yumna ngejelasin tentang ekstrakurikuler yang ada di sekolah ini Lih" jawab Zaki berbohong.

"Kok gue liatin serius banget kalau emang cuma nanyain ekstrakurikuler doang?" selidik Galih.

Yumna dan Zaki sempat kaget dengan pertanyaan-pertanyaan Galih yang sepertinya curiga.
Untung saja Erik langsung mengalihkan obrolan.

"Lih katanya loe mau ke kantin? Jadi ngga?" tanya Erik.

"Oh iya hampir lupa gue. Yaudah ayo" sambil berjalan dan diikuti oleh Erik.

"Huft... Alhamdulillah ya Allah selamet dah" Yumna langsung menghembuskan nafas lega ketika Yumna merasa Erik dan Galih sudah agak jauh dari pandangannya.

"Lain kali loe jangan gugup gitu , biasa aja. Ini masih beruntung Erik ngalihin pembicaraan sepertinya Erik tau ada yang di sembunyiin"

"Iya iya maaf" ucap Yumna dengan muka memelas.

Merasa seperti dua temannya tak ada di belakang Galih langsung menoleh ke arah temelan-temannya yang berdiiri di belakang.

"Hey loe ikut ke kantin ngga? Kalau ngga , gue tinggal ! Nungguin loe berdua kelamaan !" tanya Galih dengan ketus.

"Zaki Yumna ayoo buruan ! Gue laper nih belum sarapan duh loe berdua malah bengong lagi" rengek Erik yang seperti anak kecil.

"Hah iya gue ikut. Tungguin"

Mendapat pertanyaan ketus dari Galih akhirnya Zaki dan Yumna menghampiri. Mereka berempat pun ke kantin bersama yang menemani Erik yang belum sarapan.

***

Di kantin

"Gue ngga suka loe pada deket sama tuh guru baru inget ya !"

"Kenapa sih Lih? Loe kok kayanya ngga suka banget sama bu Sherena?" tanya Erik yang masih asik memakan makanannya lalu di angguki kedua temannya.

"Ya gue ngga suka ! Gue lihat tuh guru orang yang suka urusin urusan orang !"

"Tapi dia baik Lih akh agamanya bagus dah harusnya kita bersyukur punya wali kelas kaya dia"

"Ya gue ngga perduli mau dia baik atau apalah itu namanya ngga penting bagi gue! Paham?"

"Lih gitu-gitu kan guru loe jangan gitu , kualat loe ! Imbuh Zaki

"Terserah loe semua deh males gue jadinya di sini !"

Galih yang langsung meninggalkan teman-temannya lalu pergi. Belum sampai keluar dari kantin badannya tertubruk oleh bahu seseorang yang membawa makanan sampai makanan itu tumpah ke baju seragamnya. Melihat baju nya kotor , Galih dengan cepat merutuki orang itu yang ternyata Perempuan.

"Loe bisa jalan dengan benar ngga sih?"

"Ma..maaf aku ngga sengaja" jawab Anita gugup. Ia tau yang ada di hadapannya Galih si cowok sejuta pesona namun dingin. Ya wanita yang menabrak Galih adalah Anita yang seangkatan dengan Galih hanya beda dua kelas dari kelas Galih. 11 IPA 5. Anita anak yang cerdas hanya tampilannya saja yang terlihat jadul dan terkesan culun. Gimana tidak bisa di bilang jadul? Rambut dengan poni mangkok , di ikat dua ala gadis desa lalu di kepang. Tidak lupa dengan kacamata minus yang tebal menambah semakin terlihat jadul.

"Heh Loe enak banget ya dengan gampang minta maaf ! Loe ngga liat baju gue kotor?" rutuk galih

"Padahal loe udah pake kacamata tebal apa kurang juga penglihatan loe hah?" belum sempat Anita menjawab tapi Galih sudah menyambar dengan omelan yang membuat Anita tak kuasa menahan air mata yang sedari tadi matanya sudah berkaca.

"Ma...maaf yaudah sini aku bersihin"

"Udah ngga usah ! Gue bisa bersihin sendiri !" sambil berlalu.

Orang-orang di kantin yang melihat kejadian itu hanya diam dan bengong mendengar suara Galih yang cukup keras membuat orang yamg berada di dalam sana menghentikan aktivitasnya. Melihat Anita yang sudah mulai menangis teman-teman Galih langsung berlari mendekat ke arah Anita.

"Loe ngga apa-apa? Maafin atas sikap Galih ke Loe ya" ucap Yumna yang mengusap air mata Anita.

"Iya aku ngga apa-apa kok. Aku baik-baik aja"

"Galih bener-bener kelewatan Na , sikap dia kasar banget sama perempuan dan ngga pernah berubah" kali ini Erik yang mulai kesal.

"Ya gitu kelakuan teman loe kaya ngga hafal aja !" jawab Yumna sekenanya

"Makanya tadi loe liat kan gue dan Yumna ngobrol sama bu Sherena ya itu bu Sherena lagi punya rencana buat ngerubah si Galih"

"Yakin loe berdua?" pertanyaan Eriks langsung diangguki dua temannya itu.

"Hmmm yaudah aku pamit pergi dulu ya mau ambil pelan bersihin lantai kan kasian ibu kantin bersihin ini sendirian"

"Perlu bantuan ngga?" tanya Yumna menawarkan tapi Anita hanya menggeleng. Yunna memang anak yang lembut dan ngga suka ada orang yang tertindas apalagi yang menindas sahabatnya sendiri.

Zaki , Erik dan Yumna hanya diam dan pandangan mereka bertemu seolah mereka tau bahwa mereka memikirkan hal yang sama. Ya apalagi kalau bukan memikirkan sahabatnya yang sikapnya makin membuat mereka ikut pusing. Selama ini mereka cukup sabar menghadapi sifat dan sikap Galih tapi sepertinya mereka harus bekerja sama dengan Sherena untuk merubah Galih. Juga memikirkan gimana caranya Sherena bisa dekat dengan Galih agar sikap Galih yang dingin pada semua orang bisa meleleh. Rasanya sulit memang tapi tak ada yang tak mungkin di dunia ini jika Allah sudah berkehendak semua yang tidak ada dalam pikiran semuanya bisa saja terjadi. Kekuasaan Allah tidak ada yang tau kan? 😊

Mrs. Bidadari & Mr. CoolTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang