Part 7

485 27 0
                                    

Keesokkan pagi nya , baru saja menapakkan kakinya di dekat pintu gerbang sekolah tiba-tiba Sherena mengenali dua sosok murid yang ia kenali ada di depan. Ya Zaki & Yumna. Sudah benar-benar memastikan bahwa dua orang di depannya itu adalah Yumna & Zaki barulah Sherena memanggil mereka berdua.

"Zaki , Yumna" suara Sherena yang hampir berteriak

Memanggil nama mereka disebut Yumna dan Zaki menoleh secara bersamaan.

"Bu Sherena" ucap mereka berbarengan.

Setelah memanggil barulah Sherena menghampiri mereka berdua. Sherena ingin menanyakan lebih jelas tentang Galih lebih dalam lagi.

"Bisa ibu bicara sama kalian berdua?"

"Bisa kok bu" jawab Yumna dengan santai

"Yaudah bu kita ngobrol di situ aja" ucap Zaki yang menunjuk tempat duduk yang menurutnya nyaman untuk mengobrol. Sherena dan Yumna mengangguk mengikuti saran Zaki.

"Ibu mau ngomong apa sama kita berdua sepagi ini?" tanya Yumna penasaran.

"Jadi gini kalian ingat kan kemarin bagaiman sikap Galih ke saya? Saya juga sempat menanyakan sikap Galih kepada bu Sinta selama sekolah di sini"

Setelah memahami apa maksud gurunya ini , mereka berdua makin penasaran mengapa guru agama sekaligus wali kelasnya sampai seperti itu memikirkan Galih.

"Iya bu kita ingat. Kenapa memangnya bu?" Tanya Yumna

"Saya mengajak kalian mengobrol saya ingin menanyakan bagaimana latar belakang yang lebih jelas tentang Galih. Apa dia selalu bersikap seperti itu kepada semua orang yang baru ia kenal atau semuanya? Ya memang saya baru kemarin mengenal kalian tapi baru kali ini juga saya menemui murid yang macam Galih"

"Saya , Zaki dan Erik memang berteman dengan Galih dari SMP bu tapi yang lebih tau pasti ya Zaki karena Zaki bukan hanya sahabat tapi sepupu Galih bu"

"Iya bu saya sepupuan sama Galih jadi ibu saya itu adik dari ibunya Galih bu"

"Lalu apa benar orang tua Galih itu sudah bercerai? Apa itu juga alasan Galih jadi orang yang dingin sama semua orang?"

"Bisa dibilang seperti itu bu , Galih sudah seperti itu sejak orang tuanya selalu sibuk dan jarang ngasih perhatian. Ia jadi orang yang kasar , galak dan judes. Di tambah sejak orang tuanya bercerai ia merasa semua orang itu ngga ada yang perhatian sama dia dan merasa orang yang baik itu hanya memakai topeng sampai kita bertiga aja sering mendapat sikap dinginnya itu bu" semakin paham dengan penjelasan Zaki , Sherena mengangguk.

"Sekarang dia ikut siapa? Ibu atau ayahnya?"

"Dia ikut kakaknya bu namanya ka Gio , ka Gio punya rumah jadi Galih ikut ka Gio. Ka Gio ngga mau Galih di telantarkan oleh kedua orang tuanya lagi. Ya ngga mau jadi korban keegoisan orang tuanya bu. Tapi ka Gio juga sama sih bu sikapnya dingin dibalik sikap yang arogant benarnya ka Gio itu orang yang sangat sayang sama keluarga"

"Oh hmmm seperti itu lalu kakaknya Galih juga kerja atau kuliah?

"Kerja bu , ka Gio itu punya kantor sendiri ia mulai usaha sendiri tanpa bantuan orang tua. Sebelum sesukses sekarang ka Gio itu kuliah sambil kerja sampai akhirnya bisa merintis usaha sendiri"

"Oke makasih ya atas penjelasannya ya Zaki sekarang saya mengerti. Sekarang saya lebih memahami dia. Mau ngga kapan-kapan kalian bantuin saya untuk merubah Galih?"

"Ibu yakin mau merubah Galih? Soalnya guru-guru di sini udah angkat tangan bu dengan sikap dia yang sering masuk ruang BK dan ka Gio juga udah di panggil ke sekolah tapi ngga pernah ka Gio datang entah saking sibuknya atau memang ka Gio merasa menjadi donatur sekolah jadi ia bersikap seenaknya" kali ini Yumna yang membuka suara.

"Inshaa Allah saya yakin, kalian percaya kan akan kekkuasaan Allah? Jika Allah sudah berkehendak tidak ada yang tidak mungkin asal kita yakin dan percaya" jawab Sherena dengan senyum.

Zaki dan Yumna langsung mengangguk dengan cepat. Mereka merasakan wali kelasnya ini adalah orang yang sabar baik dan punya tekad yang kuat. Soal kepercayaannya kepada Allah sudah tak diragukan. Baru kemarin mereka mengenal Sherena , mereka merasa bahagia menjadi murid dari wanita berhijab yang menjadi guru sekaligus wali kelasnya.

"Ngga salah ya bu Sherena jadi guru agama, keyakinan dia sama Allah begitu kuat. Alhamdulillah di kasih kesempatan kenal sma guru yang satu ini" batin Yumna sambil senyum melihat Sherena. Setelah mengobrol-ngobrol akhirnya Sherena pamit duluan ntuk ke ruang guru dan di iyakan okeh Zaki dan Yumna.

Mrs. Bidadari & Mr. CoolTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang