Part 12

399 20 0
                                    

Masih menikmati tontonan berita di televisi tiba-tiba Handphone Sherena berdering dan tertera yang menelponnya itu guru BK di sekolah.

"Hallo assalamualaikum"

"_____________"

"Apa bu? Bukannya masalahnya sudah kelar"

"____________"

"Baik bu , jika itu keputusan terbaik ya saya akan memgikutinya saja tapi pak Randy sudah tau?"

"___________"

"Ya, waalaikumsalam"

Menghembuskan nafas lelah baru masalah 1 hampir kelar , datang lagi masalah baru. Sherena hampir frustasi mengajar di sekolah ternama itu. Sampai ia berpikir ia akan lebih cepat terlihat tua mengajar di sekolah itu dan menghadapi murid seperti Galih.

***

Keesokannya waktu yang Sherena tunggu tiba juga , bahagia pasti senyum mengembang di wajahnya. Bagaimana tidak bahagia , ia akhirnya bisa membujuk muridnya yang cuek dan dingin seperti es batu itu untuk belajar.

"Anita kamu tunggu di sini ya , saya mau panggil Galih saya takut Galih udah pulang dan tidak menepati janjinya" memberi aba-aba agar Anita duduk

"Baik bu"

Sherena langsung keluar kantor dengan langkah yang cepat ia berharap Galih belum pulang.
Sesampai di depan kelas , syukur Galih belum pulang.

"Galih kamu siap belajar hari ini?"

Teman-teman Galih hanya heran mendengar pertanyaan wali kelasnya.
Yang di tanya hanya mengangguk.

"Lih loe mau belajar dimana? Sama bu Sherena?" tanya Erik

"Bukan , sama Anita"

"Hah seriusan loe? Loe gimana sih kan kita janji mau nonton balap" ujar Zaki

"Nonton balapnya lain kali aja ya anak-anakku" jawab Sherena mengedipkan sebelah matanya

"Iya yaudah sana ngga enak nolak permintaan bu Sherena Lih" Yumna langsung paham maksud Sherena dan mendorong Galih menuju pintu.

Sherena dan Galih akhirnya menuju kantor yang sudah ada Anita menunggu di sana.
Sesampainya di kantor ketika pintu dibuka dan menuju tempat duduk Anita. Galih terkejut dengan wanita yang duduk dan di depannya sudah ada buku-buku pelajaran.

"Loe?" teriak Galih

"Lho kenapa Lih? Kamu kok kaget gitu?" tanya sherena yang ikut bingung

"Yaampun bu ini kenapa ada dia di sini? Adduuhh mimpi apa gue bisa ketemu loe lagi?" tanya Galih yang kesal dan mengacak-acak rambut.

"Iya ini Anita yang kemarin saya ceritakan yang akan mengajar kamu kok kamu kaya ngga suka gitu"

"Bu kalau tau cewek kuno ini yang ngajarin saya nolak deh bu" Galuh yang ingin pergi tapi tangannya di tarik Sherena

"Mau kemana? Kamu udah janji lho sama saya. Emang kamu lupa? Janji adalah hutang" kali ini Galih yang akan skak mat dengan pernyataan Sherena

"Hmmm baik bu... Demi janji lho bukan karena cewek kuno jadul culun ini ya" jawab Galih dengan muka masam

Sherena mengangguk , kalau bukan di sekolah mungkin ia ingin berteriak mengucapkan syukur. Rasanya dewi fortuna masih berpihak padanya.
Sherena yang bahagia tapi Anita yang sedari tadi diam karena ia tak ingin banyak bicara takut-takut salah bicara dan menyebabkan Galih makin marah padanya. Anita hanya kasian melihat perjuangan Sherena yang sudah berusaha merayu Galih untuk mau belajar.

"Bismillah Nit , demi bu Sherena. Ingat bu Sherena orang baik , jangan sampai ngecewain beliau" batin Anita

"Alhamdulillah , dibalik sikap Galih yang dingin dan keras ternyata ia orang yang menepati janjinya. Aku yakin ia anak yang baik" batin Sherena

"Akh kesel banget gue , mimpi apa sih gue semalem bisa belajar sama cewek culun. Kayanya perlu gue jailin deh mih cewek biar kapok ngajarin gue. Duh jadi cewek kok ngga ada cantik-cantiknya amat" pikir Galih yang kesal.

Mereka asik dengan pikirannya masing-masing. Setelah itu barulah Galih dan Anita mulai belajar walau Galih masih terlihat males-malesan tapi membuat Sherena senang melihat mereka berdua belajar
Sherena sengaja mengawasi mereka berdua karena tak ingin terjadi sesuatu.

"Bahagia aku melihat ini ya Allah , seterusnya seperti ini ya nak. Ibu yakin kamu anak yang baik , cerdas dan sholeh. Semoga Anita juga sabar menghadapi sikap Galih" ujar Sherena dalam hati.

Mrs. Bidadari & Mr. CoolTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang