Part 21

321 16 3
                                    

Selang 15 menit kemudian Sherena dan Anita telah selesai menunaikan ibadah sholat dzuhur.
Sherena dan Anita merapikan buku-buku pelajaran. Waktu yang bersamaan datanglah Zaki, Erik dan Yumna.

"Assalamualaikum" ucap Yumna, Zaki dan Erik bersamaan.

"Ya tunggu sebentar" jawab Gio

"Lho Zaki, ayo masuk. Tinggal masuk aja pake ngucap salam"

"Hehehe kan biar sopan ka" tutur Yumna

"Yaudah yuk masuk, nyari Galih kan?"

Mereka bertiga hanya mengangguk lalu mengekor Gio dari belakang.
Sampai di ruang tamu, mereka kaget dengan keberadaan Sherena dan Anita.

"Lho ada bu Sherena sama kamu Anita?" Tanya Yumna sambil menghampiri dan mencium tangan Sherena , diikuti Zaki dan Erik

"Iya tadi aku sama bu Rena belajar bareng sama Galih"jawab Anita

"Iya Yumna, hmmm yaudah sepertinya kalian mau pergi kan kita juga mau pamit kok"

"Ibu ngga ikut kita aja pergi atau kita anterin pulang ?" Tanya Erik

"Ngga usah nak, kita bisa naik taksi" Senyum Sherena

Anita dan Sherena lalu pamit kepada Gio dan Galih sang pemilik rumah dan kepada teman-temannya Galih.

"Kita pamit ya, assalamualaikum"

"Waalaikumsalam" jawab mereka kompak

Sherena pun keluar dan diikuti Anita di belakang. Di depan gerbang Sherena berpamitan kepada pak satpam.
Pak satpam yang bernama pak Jaja membantu mencarikan taksi.
Di dalam taksi Sherena melamun dan tak biasanya yang memulai pembicaraan dengan Anita.

"Cantik juga ya wanita tadi dan pak Gio juga tampan, mereka cocok. Wajar jika wanita itu menyukai pak Gio tapi kenapa pak Gio seperti tak menyukai wanita yang bernama Ratu itu" ucap dalam hati Sherena

"Bu , ibu aku nanti langsung ke rumah ya kan kita searah jadi lebih baik aku langsung pulang"

"Bu... Bu ibu Rena" yang melihat Sherena hanya diam tak menjawab omongan Anita, Anita hanya heran dan menggaruk kepalanya yang tak gatal.

Anita berinisiatif untuk menepuk pundak Sherena.

"Ibu !"

"Hah? Apa ? Iya?" Sherena masih kaget karena di tepuk pundaknya oleh Anita.

"Ibu, aku tadi bilang aku langsung pulang aja ya ngga apa-apa kan aku ngga mampir ke rumah ibu. Kapan-kapan aku main deh"

"Iya yaudah saya tunggu ya kamu main ke rumah saya"

"Iyaa bu, ibu ngelamunin apa sih? Ngelamunin ka Gio ya? Haayyyoo ngaku bu"

"Ngga kok cuma saya bingung aja kan wanita tadi yang mencari pak Gio itu cantik tapi kenapa ngga di pacarin sama Pak Gio gitu"

"Ya cantik kalau tidak menarik untuk apa bu? Kalau menurut aku ka Ratu biasa aja, aku boleh jujur bu?" Tanya Anita polos

"Boleh dong, jujur kan lebih baik"

"Kalau aku bilang, lebih cantikan ibu Rena. Lebih anggun, menarik ,cerdas, sholeha dan aura nya mempesona dan ka Gio itu lebih cocok sama ibu"

"Aura apa dulu nih ? Aura mistis apa aura kasih? Hahah" ledek Sherena

"Ish ibu, bisa bercanda juga? Kalau aku jawab aura mistis gimana bu?"

"Ya serem dong muka saya hahah tapi bentar kata kamu saya cocok sama Pak Gio? Kamu ngaco ya Nit, saya sadar diri pak Gio siapa dan saya siapa. Pak Gio itu udah terlihat kok tipe laki-laki yang ingin punya pasangan sempurna dan mengerti dia terlebih ngga manja"

"Kan ibu ngga manja"

"Adduuhh udah deh pusing saya, ngga usah bahas pak Gio terus"
Anita mengangguk kasihan juga meledek gurunya yang satu ini. Tapi sejak itu mereka seperti seorang sahabat bercanda dan salimg bercerita.
Tak terasa Anita sudah tiba di depan rumahnya dan pamit kepada Sherena.
Sherena pun pulang memberi intruksi kepada supir taksi dan memberi arahan ke alamat rumahnya.

****

Di rumah Gio

"Kalian emang mau pergi kemana sih?" Tanya Gio penasaran

"Biasa ka main aja kan udah janjian" jawab Zaki

"Yaudah kita makan dulu yuk, gimana?"

"Ngga ngerepotin nih ka?" Tanya Erik

"Tenang saja, teman Galih teman kakak juga"

"Tadi bu Sherena ngga diajak makan bareng ka?" Tanya Zaki

"Lupa abis saking emosi karena tadi ada Ratu"

"Ka Ratu ke sini ka? Ngapain dia ka?" Zaki mulai heran

"Ya biasa nyari kakak Ki, yaudah yuk kita makan dulu baru kalian boleh pergi"

Mereka berlima pun jalan menuju ruang makan , menyantap makanan yang sudah disiapkan bi Ijah.
Suasana rumah terasa ramai saat teman-teman Galih bermain. Terutama ada Zaki yang notabennya sepupu Galih.

Mrs. Bidadari & Mr. CoolTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang