Sherena masih memandangi inisial huruf di dekat pintu gerbang rumah Galih , masih mengaguminya tapi lamunan itu disadarkan oleh Anita yang mengajaknya menemui satpam di pos penjaga.
"Assalamualaikum pak"
"Waalaikumsalam bu , ada yang bisa saya bantu?"
"Maaf pak saya mau bertemu dengan pak Gio , pak Gionya ada pak?"
"Oh ada di dalam bu , sebentar saya bukakan gerbangnya"
Sherena mengangguk dan melayangkan senyim manisnya.
"Silahkan bu masuk , ketuk saja pintunya"
"Baik pak , terimakasih kami permisi dulu"
"Ya bu sama-sama
"Mashaa Allah ramah sekali ya , siapanya pak Gio ya? Ini mah beda banget dari non Ratu. Non Ratu mah jutek banget" ucap Pak Satpam yang ngomong sendiri.
Sudah sampai di depan pintu. Sherena mengetuk pintu dan mengucap salam.
"Assalamualaikum"
"Ya sebentar" suara dari dalam.
Setelah pintu terbuka.
"Assalamualaikum bu"
"Waalaikumsalam neng , mau cari siapa neng?" Ternyata yang membukakan pintu asisten rumah tangga di rumah Galih , bi Ijah.
"Saya Sherena bu , saya gurunya Galih. Saya mau cari Pak Gio dan Galih. Ada bu?""Ada neng ada , yuk masuk dulu"
"Silahkan duduk neng , bentar ya di panggilin dulu den Gio nya"
"Iya bu"
Sherena dan Anita pun duduk di ruang tamu tapi perasaan Anita yang gelisah tak menentu. Sherena bisa melihat dari raut wajahnya.
"Kamu kenapa?"
"Takut saya bu. Ibu tau sendiri kan Galih gimana?"
"Iya tau kok yaudah banyakin sholawat dan istighfar biar tenang. Ada saya di sini nemenin kamu juga"
Anita mengangguk dan mulai membaca sholawat dan istighfar sesuai saran Sherena. Ternyata benar membuat hati tenang.
Bi Ijah pun menemui Gio yang sedang menyelesaikan pekerjaan kantor di teras."Permisi den , di ruang tamu ada gurunya den Galih. Mau ketemu den Gio dan den Galih"
"Udah dateng? Yaudah bi tolong bikinin minum ya"
"Baik den"
Gio menutup laptopnya dan menemui Sherena.
Di ruang tamu Sherena dan Anita yang asik mengobrol sesekali bercanda seketika terhenti ketika terhenti saat Gio datang menghampiri mereka."Ehem" suara deheman Gio berhasil mengejutkan Sherena dan Anita , mereka langsung menghentikan obrolan mereka.
"Assalamualaikum pak , pagi"
"Ya pagi juga"
"Ya allah mengapa setiap bertemu dengan pak Gio selalu saja hati ini memujinya dalam hati. Mengapa makhluk ciptaanMu ini memakai baju biasa saja terlihat tampan apalagi memakai pakaian kantor" batin Sherena dalam hati
"Tuhan , kenapa sih wanita ciptaanMu ini seperti bidadari? Bidadari dunia , walau pakaiaannya yang terlihat kuno tapi tetap saja berbeda dengan wanita lain yang pernah ku temui. Aduuuhh apaan sih Gio omongan loe makin ngga jelas pikiran loe kacau" gerutu dalam hati Gio
"Pak? Pak Gio?" Sherena memanggil Gio yang masih melamun.
"Ya ! Kenapa?" Gio mulai tersadar dari lamunannya
"Galihnya ada pak?" Tanya Sherena
"Ada , sebentar saya ke kamarnya dulu"
"Baik pak"
Gio langsung meninggalkan Sherena.
"Bu , ibu suka ya sama ka Gio?" Tanya Anita penuh selidik
"Hah? Suka? Ngg..ngga kok ngga. Masa iya suka sama orang keren gitu. Dianya juga pasti milih-milih dong ngga mungkin kaya perempuan seperti saya. Di luar sana banyak wanita yang terlihat cantik dan modis yang mau di jadikan kekasih oleh pak Gio"
"Tapi bu tadi aku lihat pak Gio tuh natap ibu beda dan dalam banget bu"
"Dalam? Sumur kali akh dalam haha..hahaha" ledek Sherena
"Duh ibu saya serius"
"Udah akh sekarang keluarin buku dan materi yang mau kamu ajarin ke Galih.
Di kamar Galih
"Galih ! Lih bangun hey kamu udah bangun belum de?" Tanya Gio sambil mengetuk pintu kamar Galih.
Tak ada jawaban akhirnya Gio memutuskan untuk membuka pintu kamar dan kebetulan tidak di kunci sama Galih.
"Hey bangun Lih ! Udah jam berapa ini? Cepetan bangun !" Teriak Gio dan segera membuka selimut.
"Hemmm... masih ngantuk ka. Bentar lagi deh"
"Itu guru dan temen kamu yang culun udah dateng. Cepetan !"
"Hah ? Serius?" Galih langsung membuka matanya dan bangun
"Serius lah. Makanya cepetan mandi , mereka udah nungguin"
Gio belum selesai bicara tapi Galih secepat mungkin berlari menuju kamar mandi.
"De dih kok langsung ke kamar mandi?"
"Kata kaka udah ada bu Rena ? Kasian aja sama bu Rena nungguin , kalo si cewek jadul mah bodo amat"
Gio hanya geleng-geleng kepala dan meninggalkan kamar. Lalu menuju ruang makan membuka kulkas. Jarak ruang makan dan ruang tamu memang tidak terlalu jauh.
"Bi itu tamu nya udah di kasih minum?"
"Udah kok den"
Secara tidak sadar Gio memandangi Sherena dari kejauhan dan senyum-senyum sendiri.
Bi Ijah yang bingung dengan kelakuan majikannya tanpa ragu menanyakan."Den udahan atuh ngelihatin neng Sherenanya sampe segitunya" ledek bi Ijah
"Apa sih bi ngga kok , siapa yang lihatin dia. Cewek kuno bi lihat tuh pakaiannya jilbab lebar"
"Suka ya den sama neng cantik? Cantik den kalau suka mah bilang aja. Ikh si aden itu mah bukan kuno den , itu berarti neng Sherena tuh wanita sholeha. Taat sama agama , jarang den wanita gitu masih muda lagi tapi mau pakai pakaian longgar dan jilbab lebar" tutur bi Ijah
"Tau akh bibi ngaco ngelantur. Aku mau lanjutin kerjaan aku dulu" jawab Gio dengan muka bete
Bi Ijah yang berhasil meledek majikannya itu hanya tertawa melihatnya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Mrs. Bidadari & Mr. Cool
RomanceKalau punya sahabat , temen , pacar atau gebetan cuek dan dingin itu pasti kesel banget ya? Pasti bingung juga mau ngajak ceritanya gimana. Terus bagaimana kalau seandainya punya murid yang ganteng tapi cuek? Mau sabar atau kesel? Hmmm ngga hanya mu...