Chapter 11

147 19 6
                                        


THE MOON AND THE SUN

-

-

-

Kim Yoojung

Park Bogum

Yeo Jingoo

Others

-

-

-

Cerita ini murni karya author pribadi. Sebagian besar tokoh dalam cerita adalah selebritis yang tidak memiliki hubungan apapun dengan author. Jika ada kesalahan dan kekurangan apapun mohon kritik dan saran.

-

-

-


Yoojung berjalan mondar mandir di depan pintu ruang kerja ayahnya pagi itu. Wajahnya tampak mencemaskan sesuatu meski tak ada satu kata pun yang dapat ia pikirkan untuk menjelaskan alasan mengapa ia terlihat tak seperti biasanya. Diam-diam, Bibi Hwang mengawasi tingkah sang nona dari balik pilar tak jauh dari tempat Yoojung. Satu lagi keanehan Yoojung yang tertangkap oleh mata jeli Bibi Hwang.

Sejak festival lampion sepekan yang lalu, Yoojung mulai menunjukkan gejala-gejala aneh yang tak biasa. Pertama, Yoojung yang biasanya betah duduk lama dan membaca berbagai macam buku, mendadak jadi sering mengabaikan buku bacaannya dan terlihat melamun. Entah apa yang ia pikirkan, tapi Yoojung jadi sering membiarkan bukunya terbuka pada halaman yang sama berlama-lama tanpa dibaca sedikitpun. Kedua, gadis itu juga sering jadi tidak fokus pada hal yang terjadi di sekitarnya. Seringkali Bibi Hwang harus mengulang apa yang telah ia katakan atau apa yang telah ia lakukan agar Yoojung paham. Dan terakhir, ini yang paling fatal menurut Bibi Hwang, Yoojung akan selalu – catat, selalu! – bersemu dan salah tingkah tiap kali Bibi Hwang atau siapapun menyinggung tentang festival lampion.

Lalu hari ini, mendadak di pagi buta Yoojung terlihat begitu bersemangat terhadap sesuatu. Ia mandi dan berpakaian rapi lebih awal dari biasanya. Tapi menjelang matahari sepenggalah naik, Yoojung malah berubah menjadi begitu cemas terhadap sesuatu yang Bibi Hwang tidak tahu apa itu. Ya, wanita itu memilih menelan pertanyaannya bulat-bulat, ia lebih memilih mengawasi sang majikan mudanya diam-diam seperti ini.

"Ayah?" suara Yoojung akhirnya terdengar setelah beberapa saat yang menegangkan. Ia masih berdiri di balik pintu ruang kerja ayahnya sambil berulang kali menarik dan menghela napas dengan pelan.

"Ya," tuan Kim menyahut dari dalam.

"Boleh aku menganggu sebentar? Ada hal yang ingin aku sampaikan," Bibi Hwang memicingkan matanya ketika suara sahutan kembali terdengar dari dalam ruang kerja Tuan Kim. "Masuklah."

Yoojung membuka pintu ruang kerja ayahnya dengan perlahan. Setelah gadis itu masuk kesana, Bibi Hwang segera berjalan menyelinap agar bisa mendengar hal apa yang hendak Yoojung bicarakan dengan ayahnya hingga membuatnya terlihat begitu cemas.

Ini tindakan terlarang. Bibi Hwang tahu itu. Tapi rasa penasarannya mengalahkan perintah otaknya agar tak mencampuri urusan sang majikan. Bagaimanapun Bibi Hwang sudah menganggap Yoojung seperti putrinya sendiri. Dan kelakukan Yoojung akhir-akhir ini membuat segala macam spekulasi bermain di benak wanita paruh baya itu. Bibi Hwang hanya ingin memastikan bahwa sang nona dalam kondisi baik-baik saja.

Sementara Bibi Hwang sedang bertingkah layaknya seorang mata-mata, Yoojung di dalam ruang kerja ayahnya sedang berusaha sekuat tenaga agar seuntaian kalimat yang sudah ia susun dapat keluar dengan lancar dari mulutnya.

The Moon and The SunTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang