Chapter 10

134 17 7
                                    


THE MOON AND THE SUN

-

-

-

Kim Yoojung

Park Bogum

Yeo Jingoo

Others

-

-

-

Cerita ini murni karya author pribadi. Sebagian besar tokoh dalam cerita adalah selebritis yang tidak memiliki hubungan apapun dengan author. Jika ada kesalahan dan kekurangan apapun mohon kritik dan saran.

Enjoy! 

-

-

-

Malam itu seperti malam-malam sebelumnya bagi Bogum, tak ada yang berubah. Ia tetap akan berdiri di beranda kamar tidurnya sambil menatap langit malam yang terlihat lebih cerah dari biasanya. Nyala lampion dari perayaan di tengah desa pasti memberikan efek cahaya yang tidak biasanya pada langit. Membuat ia terlihat lebih indah dari sebelumnya.

"Anda harus istirahat sekarang Tuan Muda," Bogum mendengar suara pengawal Jang tanpa perlu menoleh. Pria yang sudah setia menjaganya sejak ia masih belia itu selalu berada di sampingnya. Saat ini pun demikian.

"Pengawal Jang," panggil Bogum masih tanpa menoleh. Matanya terkesima pada pemandangan di atas sana. Pemandangan yang selalu ia tangkap setiap tahun di hari yang sama. Ketika semua orang melebur dalam perayaan lampion, ia hanya akan berdiri di beranda kamarnya untuk perayaannya sendiri dari jauh.

"Ya Tuan Muda,"

"Apa kau pernah menerbangkan lampion harapan?"

Pengawal Jang tak langsung menjawab. Ia terdiam sejenak berusaha membaca suasana hati sang majikan. Tapi Bogum adalah orang yang selalu pandai menyembunyikan perasaannya. Pemuda itu pasti akan selalu memasang wajah baik-baik saja meski sebenarnya ia merasakan hal yang sebaliknya. Bogum pasti akan tetap tersenyum meski sebenarnya ia sedang marah sekalipun. Dan seringkali, pengawal Jang salah mengerti dengan sikap tuan mudanya.

"Pernah," jawab Pengawal Jang.

"Benarkah?" Bogum menoleh. Tersenyum sambil menatap Pengawal Jang yang berdiri di belakangnya. "Kapan itu?" tanyanya penasaran.

"Suatu hari ketika usia saya baru sepuluh tahun, ayah saya membawa saya untuk menerbangkan lampion harapan saat perayaan,"

Bogum masih tersenyum. Ia kini tak lagi memandangi wajah Pengawal Jang dan beralih kembali pada pemandangan langit malam.

"Setidaknya kau pernah melakukannya Pengawal Jang," nada suara Bogum terdengar sendu. Ada rasa sakit yang terdengar samar dari suaranya. Ketika benaknya diliputi kenyataan bahwa tak sekalipun Bogum mampu melakukan hal yang sama seperti orang lainnya. Ia tak pernah sekalipun bermain di luar seperti anak lelaki lainnya. Tak pernah sekalipun ia bergaul dengan anak-anak seusianya saat kecil dulu. Dan tak pernah sekalipun ia mengikuti perayaan dan menerbangkan lampion harapan.

"Itu pasti menyenangkan bukan?" Bogum terkekeh perih. Merasakan kesepian yang mendadak menyerangnya tanpa ampun. "Itu sudah pasti menyenangkan," ia menjawab pertanyaannya sendiri barusan.

"Maafkan saya," Pengawal Jang tertunduk merasa menyesal. Seandainya ia bisa melanggar perintah Tuan Park untuk membatasi ruang gerak Bogum dengan tak mengijinkannya melakukan beberapa kegiatan dan mengawalnya di setiap saat.

The Moon and The SunTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang