# 1

17.5K 517 10
                                    

" Heh...jangan berani-berani ya dengan kami! " ujar pemuda bersurai blonde berbentuk seperti durian-Naruto.

" Dasar tidak tau sopan santun. " ucap pemuda disampingnya yang mempunyai rambut hitam klimis-Sai.

" Kita apakan dia? " sahut pemuda bersurai hitam dikucir keatas seperti nanas-Shikamaru.

" Terserah padamu saja, kau kan ketuanya. " celetuk pemuda bersurai putih ke unguan pada pemuda bersurai raven di depannya-Suigetsu.

" Hn. " ucap pemuda itu-Sasuke.

" J-jangan apa-ap..pakan aku... T-tadi aku t-tidak sengaja m-me-menendang batu itu... " ujar pemuda pendek-berkacamata yang sedang mereka introgasi.

Lima pemuda tadi hanya memandang pemuda yang sedang ketakutan itu tajam. Bahkan pemuda berkacamata itu sampai ingin mengompol sekarang kalau saja dia tidak sadar jika ini masih lingkungan sekolah.

" Jangan perlakukan mereka seperti itu atau aku akan meninju kalian dengan tinjuan mautku. "

DEGGG....

Mereka berlima membeku ditempat kecuali pemuda berkacamata tadi yang kelihatan lega. Suara itu sepertiii.... Tidak salah lagi pasti gerombolan gadis-gadia pemberani itu, Fire Princess. Siapa yang tak kenal Fire Princess, gadis-gadis paling top seantero Konoha High School (KHS).

" Apa kalian tuli, eh? " ucap gadis bersurai blonde dikucir kuda-Ino.

" Cih kalian lagi. " ucap gadis bersurai merah memakai kacamata yang sama dengan warna rambutnya-Karin.

" Um...ka-kau b-bisa pergi s-sekarang. " sahut gadis bersurai indigo-Hinata.

" T-terimakasih Princess... " ucap pemuda itu lalu langsung pergi.

" Apa yang kalian lakukan? Apa kalian tidak malu dengan diri kalian sendiri. Kalian seharusnya melawan orang yang setara dengan kalian bukannya melawan adik kelas yang bahkan tidak tau apa-apa. " tukas gadis berambut buble gum-Sakura.

" Habisi saja mereka, Sakura. " sahut gadis berambut pirang kusam kepada gadis berambut buble gum tadi-Temari.

" Cih. Kalian mengganggu saja, iya kan Teme. " ucap Naruto

" Hn. " jawabnya ambigu.

" Hey jidat, kau mengganggu kesenangan kami tau. " sahut Suigetsu.

" Maafkan kami kalau begitu. Karena masalah sudah selesai, jadi kami harus pergi dulu. " ujar Sakura santai lalu melangkah untuk pergi.

Baru saja dia akan melangkah, sebuah tangan kekar sudah menarik pergelangan tangannya kasar. Mau tak mau dia pun berbalik dan melihat Sasuke yang tengah memegang pergelangannya lengkap dengan seringainya. Sakura menepis tangan Sasuke kasar, dia tau apa yang akan pemuda ini lakukan. Yah, membalas perbuatan mereka dengan cara menjadi pembantu mereka selama sehari.

" Apa?! " tanya Sakura dengan nada menantang.

" Aku hanya ingin kau menjadi pembantu kami. Itu sudah resiko " jawab Sasuke dengan seringai yang masih menghiasi wajah tampannya.

" Dengar ya Ayam! Aku dan teman-temanku tidak mau jadi pembantumu lagi, okey. Kami sudah muak dengan yang kalian lakukan terakhir kali kami menjadi pembantu kalian. " tukas Sakura dengan nada santainya.

" Bahkan waktu itu kami hanya menyuruh kalian mengerjakan PR kami, apa susahnya ttebayo? " tanya Naruto.

" Dengar ya Baka Naruto. Jika kalian menyuruh kami mengerjakan satu PR itu tidak akan jadi masalah, tapi kalian menyuruh kami mengerjakan seluruh PR kalian. Kalian pikir kami ini pembantu pribadi kalian apa? Bahkan kuku-ku sampai rusak karena terlalu banyak menulis. " celetuk Ino yang sudah cerewet mode on.

" Kalau begitu maafkan aku Ino-chan. " sahut Sai sambil mengulas senyum yang diyakini senyuman palsu itu.

" Ya. Maafkan kami, tapi kalian mau kan menjadi maid kami? Cuma satu hari dan itu sudah kesepakatan kita dulu. " ucap Shikamaru.

" Heh nanas mesum, jangan semena-mena ya. Aku bisa membuatmu pingsan ditempat sekarang juga. " sahut Temari yang emosinya sudah mencapai ubun-ubun.

" S-sudahlah...minna. Ki-kita turuti sa-saja mereka, d-daripada kita terkena ma-masalah. " ujar Hinata gagap.

" Hn. Betul kata Hinata. " sahut Sakura yang daritadi hanya menanggapi dengan santai. Padahal yang lain sudah mulai panas sekarang.

" Kalau bukan Hinata yang minta aku juga tidak akan menuruti mereka. " ujar Karin malas.

" Oke. Sekarang kalian ikut kami! " ujar Suigetsu.
.
.
.
.
.

" Sekarang apa yang harus kami lakukan? " tanya Ino ketuus.

" Traktir kami ramen super jumbo, ttebayo " ujar Naruto semangat.

" B-baiklah. Ayo girls, k-kita pesankan m-mereka ramen, pasti kalian s-sudah lapar, iya kan? "

" Ya...kami sudah sangat lapar jadi cepatlah. " ucap Sai malas.

" Mendokusai na... "

" Hn. "

" Ha'i kapten! " ucap Fire Princess kompak.

10 menit kemudian.

Fire Princess sudah kembali dengan membawa 5 nampan, masing-masing nampan berisi dua ramen jumbo, yang pasti untuk Ice Prince dan Fire Princess makan. Masa cuma Ice Prince yang makan, dan mereka harus melihat pemuda-pemuda bodoh itu makan. Bukan Fire Princess sekali.

" Lama. " ucap Sasuke kepada Sakura yang sedang menaruh ramen Sasuke dan ramennya.

" Kami kan memesan banyak, jadi wajar kalau lama. " jelas Sakura dengan suara lembut khas seorang Ibu, dan itu sukses membuat wajah Sasuke bersemu merah.

" Ittadakimasu..."

Tett...tett...tett...

" Ayo kita kekelas! " perintah Sasuke.

" Ha'i " ucap mereka serempak.


HEARTTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang