# 5

7.2K 307 22
                                    

Full SaiIno

Hari ini Ino berangkat sekolah sendiri menggunakan mobil sport keluaran terbarunya, karena orang tuanya sedang mengurus perusahaannya yang ada di Ame dan kakaknya harus mengurus perusahaan di Kumo.

15 menit berlalu, akhirnya Ino sampai disekolah dan disambut oleh sahabat-sahabatnya yang berada di parkiran sekolah. Setelah memarkirkan mobil FP langsung menuju kelas mereka sambil sesekali bercanda-ria.

Ino pov.

Hari ini aku berangkat sendiri. Yah, kedua orang tuaku sedang mengurus perusahaan mereka yanh ada di Ame, dan Deidara-nii mengurus perusahaan orang tua kami di Kumo.

Selain berangkat sendiri aku juga akan tinggal sendirian dirumah, walaupun ada para maid dan penjaga tapi kan tetap saja rumah terasa sepi. Memang siapa yang mau ditinggal sendiri di rumah sebesar itu? Aku sih tidak mau.

Aku memarkirkan mobil sport ku di parkiran sekolah. Aku bertemu dengan Sakura, Hinata, Temari dan Karin yang telah selesai memarkirkan mobil mereka.

Setelah aku selesai memarkirkan mobilku aku langsung menghampiri mereka dan mengajak mereka untuk masuk ke kelas.

Setelah sampai dikelas aku menaruh tasku dibangku lalu langsung membuka laptopku. Yah, beginilah aku, aku lebih suka berkutat sengan laptop daripada dengan buku. Aku tidak seperti Sakura dan Hinata yang sebagian hidupnya diisi dngan membaca buku.

Aku melihat Sai yang sedang menggambar sesuatu. Sepertinya aku mengenal orang yang digambar Sai, tapi siapa ya? Mungkin karena sketsanya belum jadi, jadi aku tidak bisa langsung memutuskan siapa yang sedang digambar Sai.

Tett...tett...tett....

Bel masuk sudah berbunyi. Semua murid masuk ke kelasnya masing-masing. Aku melihat Sai yang sedang digoda oleh Shion gila itu, dan rasanya sangat sakit. Eh, kenapa aku merasa hatiku sakit ya? Padahal aku dan dia kan tidak ada hubungan apa-apa. Lagipula dia adalah rivalku.

" Hey Ino! " panggil Karin.

" Apa nenek lampir? " tanyaku sambil memasang tampang watados.

" Ck, jangan panggil aku dengan panggilan konyolmu itu! Guru Kakashi mungkin telat, bagaimana kalau kita bermain laptop milikmu? Aku tidak membawa laptop hari ini. "

" Baiklah. Tapi mana Sakura, Hinata dan Temari? " tanyaku lagi.

" Sakura dan Hinata sedang meminjam buku di perpustakaan sedangkan Temari, dia dipanggil oleh Orochimaru-sensei. " jelas Karin.

" Oh, yasudah kita main berdua saja. "

" Ya. "

Off Ino pov.
.
.
.
.
.

Bel istirahat sudah berbunyi, FP segera mengemasi bukunya lalu pergi ke kantin. Ino tidak mengikuti sahabat-sahabatnya ke kantin karena dia harus menyalin rangkuman dari Kakashi-sensei.

Ino menggerutu kesal karena guru Kakashi selalu memberi banyak rangkuman dan PR. Sudah tidak mengajar, diberi banyak rangkuman dan PR lagi, bagaimana tidak pusing?

Pukk...

Ino berjengit kaget merasakan ada yang menepuk bahunya. Lalu dia segera menengok ke belakang dan menemui Sai yang tengah berdiri tepat dibelakangnya sambil memasang senyum palsu andalannya.

" Apa?! " tanya Ino ketus.

" Ah...tidak, aku hanya ingin mengajakmu ke kantin bersama tadi. Kau mau kan? " jawab + tanya Sai.

" Hm...yasudah, ayo. Lagipula aku sudah selesai menyalin. " ujar Ino. Sai-pun kegirangan dalam hati.

Di perjalanan menuju kantin tidak ada yang mau membuka suara. Paling-paling hanya dehaman sai yang terdengar, ya untuk menarik perhatian Ino agar mau menatapnya.

Mereka sudah sampai di kantin yang suasananya sangat ramai, Sai dan ino bingung akan duduk dimana. Akhirnya Ino menyuruh Sai pergi ke taman belakang sekolah dan dia akan memesankan makanan untuk mereka berdua.

Ino-pun menyusul sai dibelakang sekolah. Terlihat Sai yang sedang duduk manis di salah satu kursi panjang yang tersedia disana. Ino-pun menghampiri Sai sambil membawa nampan yang berisikan makan siang mereka berdua.

" Ini pesananmu. " ujar ino.

" Arigatou, kau baik sekali. " ucapan Sai sukses membuat Ino merona.

" E-ehh...aku memang baik kan? "

" Ya. Dan kau juga cantik seperti bunga itu " ujar Sai sambil menunjuk bunga mawar merah yang sedang mekar, indah sekali.

" B-benarkah? " tanya ino ragu.

" Ya...itu sih asumsiku. " jawab Sai.

Mereka memakan makan siang mereka dengan lahap. Apalagi Ino yang paling bersemangat sampai mulutnya belepotan.

Sai yang melihat itu hanya terkikik geli lalu langsung menarik wajah ino agar dekat dengat wajahnya. Sai membersihkan bekas makanan Ino yang menempel di sudut bibirnya dengan ibu jarinya, dan itu sukses membuat Ino merona untuk yang kedua kalianya.

" S-sai, apa yang kau lakukan? " tanya ino gagap. Wajahnya sydah seperti kepiting rebus saat ini.

" Membersihkan sisa makanan di bibirmu. Kenapa memangnya? " jawab sekaligus tanya sai.

" T-tidak. " jawab ino cepat.

Melihat wajah Ino yang memerah membuat Sai ingin memakannya bulat-bulat. Dia sangat gemas dengan wajah Ino saat ini.

Tett...tett...tett...

'' Ayo kita masuk kekelas! " ajak Sai yang dibalas dengan anggukan Ino.

Sai sangat gemas dengan kelakuan Ino hari ini. Ingin rasanya dia mencubit pipi milik Ino yang sampai saat ini masih memerah itu, tapi ia urungkan niatnya karena menurutnya ini bukanlah saat yang tepat.

Saiino permintaan dari @Ria-chan dan @Shellamustika25

HEARTTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang