# 11

5.9K 268 6
                                    

Sakura, Ino, Temari dan Karin sudah sampai di kediaman keluarga Hyuuga. Salah satu maid membukakan pintu pada mereka lalu membungkuk sopan.

" Hay minna... " sapa Hinata yang baru saja turun dari tangga.

" Hay Hinata, wah...mansionmu tidak berubah ya... " ujar Sakura.

" Memang harus dirubah seperti apa Sakura? Ini saja sudah sangat bagus. " sahut Temari.

" Duduklah dulu, aku akan memanggilkan Neji-nii dan Tenten nee-chan dulu. ''

5 menit kemudian.

Hinata turun dari tangga diikuti oleh Neji dan Tenten. Sakura dkk. Hanya bisa melongo tak percaya, Kak Tenten sudah berubah...pikir mereka.

Ya, dulu Tenten lebih suka mencepol rambutnya, tapi sekarang dia menggerainya. Itu membuatnya terlihat lebih dewasa.

" Wahh...Neji-nii pacarmu tambah cantik " puji Karin.

" Kyaa...kak Tenten cantik sekalee... " pekik Ino yang alay-nya sudah mode on.

" Hihihi...lama tidak berjumpa. " ujar Tenten.

" Bagaimana kuliahmu di China Kak Tenten? " tanya Sakura antusias.

" Menyenangkan Sakura, karena disana kan tempat kelahiranku. Aku juga bertemu dengan nenekku, aku sudah sangat lama tidak bertemu dengannya. " jelas Tenten.

" Heh, kalian tidak mau makan dulu? " sahut Neji yang sedari tadi diacuhkan.

" Ahh...i-iya, maid kami su-sudah membuat makan siang untuk k-kita. " ujar Hinata.

" Uwahh...kebetulan sekali, aku sudah sangat lapar... " ujar Karin sambil mengelus perutnya.

" Dasar, kau ini bikin malu saja. " gerutu Ino.

" Sudah-sudah, ayo kita makan sama-sama. " ajak Tenten

Mereka makan dengan hikmat, tak ada yang berbicara sama sekali kecuali Ino yang sejak tadi mengomel tidak jelas karena sumpitnya di curi oleh Karin.

" Karin kembalikan sumpitku! " perintah Ino.

" Huh, ambil saja kalau bisa, wlee... " goda Karin seraya menjulurkan lidahnya.

" Karin, jangan menggoda Ino, kalau dia sudah kesal bisa-bisa dunia akan kiamat. " nasehat Temari.

" Baiklah-baiklah, ini ku kembalikan. "

" Huh... "
.
.
.
.
.

FP sekarang berada di kamar milik Hinata, mereka sedang melakukan aktifitas masing-masing. Seperti, Ino dan Temari yang sedang bermain game, Karin yang sedang menonton televisi sambil memakan kue kering, serta Sakura dan Hinata yang sedang membaca novel.

Kriett...

Pintu dibuka menampilkan seorang gadis berambut coklat dicepol dua, Xiao Tenten. Semua melihat kearah Tenten heran, sepertinya tadi dia menggerai rambutnya kenapa sekarang dicepol lagi?

" Hay, boleh aku bergabung? " tanya Tenten, senyuman manisnya tak ketinggalan.

" Boleh Kak... " ujar Sakura.

" Um...Kak Tenten, kenapa dicepol lagi? " tanya Ino blak-blakan.

" Aku hanya risih jika digerai, lebih baik dicepol. " jelasnya, semua hanya ber-oh-ria minus Tenten.

" Tapi menurutku kakak tetap cantik. " puji Temari seraya tersenyum manis.

" Iya kak Tenten, menurutku sih juga begitu. Aku suka dengan kak Tenten yang apa adanya. " sahut Karin.

" Terimakasih... " ucap tenten yang wajahnya sudah memerah karena dipuji berlebihan.

Tak sadar waktu berlalu begitu cepat, bulan sudah menggantikan posisi matahari. Di mansion Hyuga semuanya tengah menikmati makan malam dengan diiringi canda tawa dari FP minus Hinata.

Tenten dan Neji hanya terkikik geli melihat tingkah FP yang kekanak-kanakan, walau hanya Ino dan Karin yang lebih terlihat kekanak-kanakan.

Acara makan malam di mansion Hyuga sudah selesai. Kini FP, Neji dan Tenten tengah asyik menonton TV di ruang keluarga.

" Kak Tenten dan Kak Neji mau tidak ikut kami ke konoha mall besok? " tanya Karin.

" Boleh. " jawab Neji.

" Baiklah, besok kita berangkat pukul 9. " sahut temari.

" Ok. " jawab mereka serempak minus temari.

" Sebaiknya kalian cepat tidur, ini sudah malam, kau juga tidurlah TenTen aku juga mau tidur. " usul neji.

" Baiklah... " jawab FP dan Tenten malas.

HEARTTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang