Chapter 2

100 21 11
                                    

Akhirnya Indah berjalan sendirian ke arah toilet sampai kemudian....

Bruukk !!

"Aww..." rintih nya

Indah jatuh tersungkur di lantai koridor, tiba-tiba saja ada sebuah tangan yang terulur ke arahnya. Saat dia mendongak dia pun mematung, terpaku kepada sosok di hadapannya yang tak lain adalah seseorang yang dia lihat di kantin tadi.

"Hey, kamu nggak papa?" laki-laki itu menatap Indah dengan kekhawatiran yang jelas terlihat dari wajahnya,

Tapi Indah tidak menggubris apa yang ditanyakan laki-laki itu, dia masih menatap kedua mata tersebut

"Indah banget matanya" Indah membatin karena terpesona dengan kedua mata itu

Kemudian dia tersadar dari lamunannya karena merasakan seseorang memegang pelan pundaknya,

"Apa ada yang sakit?" laki-laki itu bertanya lagi kepada Indah, karena Indah tak kunjung menjawab pertanyaannya

"Oh, eh... Enggak kok nggak ada yang sakit" Indah menjawab pertanyaan itu dengan cepat karena gelagapan sambil menggelengkan kepalanya dan laki-laki itu pun terkekeh melihat
aksi Indah yang menurutnya menggemaskan saat itu.

"Ya udah aku pergi dulu ya,
buru-buru soalnya" laki-laki itu meninggalkan Indah dengan senyuman manis yang menghiasi bibirnya..

Indah secepat mungkin menormalkan debaran jantungnya yang tiba-tiba berdebar dengan kencang akibat senyuman manis dari kakak kelasnya itu.

Beberapa saat kemudian Indah menepuk jidat nya, karena terlalu keras dia pun meringis kesakitan...

"Aaiisshh...Indah kenapa nggak ditanya tadi namanya bego,bego, bego. Eh, nggak ah nanti dikira aku cewek apaan lagi nanya nama cowok duluan, tahu ah ribet." Indah mengomel sendiri karena tiba-tiba pikiran itu masuk kedalam kepala cantiknya

Setelah itu dia berjalan kembali melanjutkan jalannya kearah toilet.

***

Indah pov

Setelah berdiri cukup lama di lapangan sekolah dan parahnya lagi dengan sinar matahari yang menyengat kulit kami, akhirnya kami dibolehkan untuk pulang kerumah masing-masing.

"Indah, kamu pulangnya naik
apa?" tanya Shella yang sedang berjalan beriringan denganku

"Naik angkot lah, masa jalan
kaki sih" ucapku malas karena perutku sudah keroncongan saat ini dan aku malas untuk mengeluarkan kata-kata dari mulutku.

"Oohh... Aku kira kamu pulang nya ngesot" Shella masang muka polosnya menanyakan itu kepadaku, lantas aku menghentikan langkahku dan langsung menoleh kearahnya,,

Kriikk Kriikk Kriikk Kriikk

Apa-apaan dia ngira aku pulangnya ngesot, dia kira aku hantu suster ngesot apa? orang cantik gini kok. Eh, kok muji diri sendiri sih...

"What the ...." ucapanku tergantung karena Shella sudah lebih dulu memotongnya,

"Becanda Ndah, ya udah yuk
aku anterin" Shella terkekeh dan langsung merangkul bahuku menuju parkiran ,,

***

Beberapa hari kemudian ternyata aku diterima di sekolah ini. Yes, akhirnya bisa lihat kakak ganteng terus dong. Oh iya, ngomongin kakak ganteng aku udah tahu siapa namanya, namanya adalah Dafa Indra Agassi dia itu perfect banget, jago bela diri lagi. Kenapa aku bisa tahu tentangnya? Karena aku adalah pengagumnya, dan otomatis semua tentangnya harus ku ketahui. Hohoho....

Cahaya matahari yang sedikit masuk kedalam kamarku, membangunkan tidur nyenyak ku pagi ini. Hari ini hari senin dan hari ini juga aku sudah resmi menjadi murid di SMA Mentari the Star.

Setelah selesai melakukan rutinitas pagiku, aku segera bersiap-siap dan langsung ke meja makan, di sana ternyata sudah ada ayah sama bunda.

"Pagi bun, yah.." sapaku mencium kedua belah pipi mereka secara bergantian

"Pagi..." sapa mereka bersamaan

"Hari ini aku diantar ayah kan?"
tanyaku penuh harap, karena beberapa hari terakhir ini aku jarang diantar ayah kesekolah. Bukannya manja, tapi itu sudah menjadi kebiasaanku selama ini.

"Iya sayang, ya udah kamu sarapan dulu nanti telat" ucap ayahku dengan lembutnya,

Setelah sarapan bersama aku dan ayah pun berangkat. Dan

Jeng Jeng Jeng !!!!

Di sini lah aku sekarang di depan gerbang sekolahku,

"Indah belajarnya yang bener ya
jangan nakal, ayah sama bunda
sayang Indah" nasihat ayah selalu seperti itu sebelum aku masuk ke dalam area sekolah dan aku tak pernah bosan untuk mendengarkannya.

"Iya ayah, Indah juga sayang
ayah sama bunda" aku tersenyum manis mendengar nasihat ayah

"Ya udah, sana masuk nanti
telat ayah berangkat dulu ya,
Assalamualaikum...." ayah mencium keningku sebelum aku turun dari mobilnya

"Waalaikumsalam..." ucapku

Setelah mobil ayah hilang dari penglihatanku, aku segera masuk ke dalam halaman sekolah menuju kelasku. Karena hari ini hari Senin akan mengadakan upacara bendera, aku takut nanti telat baris upacaranya.

Aku berjalan di koridor kelas menuju kelas ku, kelas X 3 dan aku duduk bersama Shella sahabatku. Aku nggak pernah bosan sahabatan sama dia, dan kami juga nggak pernah berantem, dan aku ingin persahabatan ini tetap terjalin sampai kami tua nanti...

-
-
-
-
-

Tbc.

Vote dan comment nya yaa... Karena aku suka baca comment kalian😁😁

A Sense Of BelongingTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang