Chapter 12

43 13 0
                                    

Hari ini Indah bangun lebih pagi dari biasanya, dari rumah sampai sekolah pun senyumnya masih mengembang sampai-sampai kedua orang tuanya bingung melihat sikap Indah.

 Setelah sampai dikelas ternyata orang yang ditunggu Indah sudah datang, langsung saja Indah menghampirinya.

"Hai..." sapa Indah yang tidak bisa menyembunyikan senyumnya yang masih menghiasi bibirnya,

Alex bingung melihat Indah yang dari tadi senyum-senyum sendiri.

"Ndah, kamu kenapa sih kok dari tadi senyum-senyum sendiri?" tanya Alex heran yang melihat sikap aneh Indah pagi ini,

"Eemm... Aku... Eemm... Soal pengakuan kamu kemarin aku ....."

"Kalau kamu nggak mau juga nggak papa kok Ndah, aku nggak bisa maksa" Alex langsung  memotong ucapan Indah

"Ih Alex, aku belum selesai ngomongnya" bibir Indah mengerucut sebal karena Alex memotong ucapannya

"Oh yaudah, mau ngomong apa?" tanya Alex lagi kali ini dia benar-benar mendengarkan Indah,

"Aku mau kok" Indah tersenyum mengucapkan kata-kata itu,

"Kamu ngomong apa sih Ndah, aku nggak ngerti" Alex bingung dengan ucapan Indah, memangnya Indah mau apa?

"Aku mau jadi pacar kamu, aku mau belajar move on dari kak Dafa" ucap Indah sambil menunduk malu

"Hah serius, beneran Ndah?" tanya Alex, karena dia senang bukan main saat tahu Indah mau menjadi kekasihnya.

"Iya, tapi kamu janji ya Lex, kamu nggak akan nyakitin aku, karena aku nggak pernah pacaran sebelum ini" Indah menatap kedua mata Alex dengan serius

"Iya, aku nggak akan nyakitin kamu, aku sayang sama kamu Ndah, dan aku serius" Alex menggenggam tangan Indah berusaha meyakinkannya,

Indah menganggukkan kepalanya dan mulai hari ini dia akan berusaha move on dari Dafa, dan akan fokus pada status nya saat ini yaitu sebagai pacar Alex.

___________________________________

Keesokan harinya, Indah berangkat sekolah bersama Alex karena mulai hari ini mereka resmi pacaran, dan mereka beruntung karena menempati kelas yang sama.

Sesampainya dikelas, Indah duduk dikursinya dan langsung dihujani pertanyaan dari sahabatnya, Shella.

"Ndah, kok kamu bisa barengan sama Alex sih, sambil pegangan tangan segala lagi" tanya Shella dari nada suaranya ada rasa sedikit tidak suka, namun sedetik kemudian dia mengubah suaranya seperti biasa.

"Kamu jadian sama Alex ya? Wah, kalau bener pajaknya mana dong?" tanya Shella sambil menaik-turunkan alisnya.

"Pajak apaan sih Shell, aku nggak ngerti" Indah pura-pura tidak mengerti, padahal dia mengerti apa yang dimaksud Shella.

"Ya pajaknya lah, biasanya kan kalau orang baru pacaran pasti akan ada pajaknya gitu" Shella mengangkat bahunya

"Ih, mana ada kaya gitu, ngawur kamu" Indah mengelakan ucapan Shella

"Ya ada lah, kaya di novel-novel yang sering aku baca ada kok" ucap Shella membela dirinya

"Itu dunia fantasy bukan dunia nyata Shella" jengah Indah memperingatkan Shella sambil geleng-geleng kepala.

"Yaaahh... Indah ayo dong, yayaya ...." ucap Shella sambil mengedip-ngedipkan matanya sok imut, emang imut sih.

"Iya-iya-iya untung sahabat" ucap Indah dan Shella hanya cengegesan,

Lalu Indah ijin keluar menuju toilet, dan saat itu juga cengengesan Shella berhenti dan dia menatap punggung Indah yang mulai menjauh dengan tatapan yang sulit di artikan.

"Kenapa sih, hal yang aku inginkan harus jatuh ketangan kamu terus Ndah?" batin Shella

   ****

Beberapa jam kemudian akhirnya bel pulang berbunyi, namun seluruh siswa maupun siswi SMA Mentari the Star yang semula wajah mereka berbinar bahagia untuk pulang, seketika berubah menjadi wajah yang sendu dikarenakan hujan yang tiba-tiba turun. Jadi beberapa siswa harus menunggu hujan reda dulu, tapi ada juga beberapa dari mereka yang nekat menerjang hujan lebat itu.

"Huufftt.... Kalau gini caranya gimana aku mau pulang" keluh Indah pada dirinya sendiri

"Apa aku terjang aja ya hujannya..?" gumam Indah lagi

Kemudian dia berniat untuk menerjang hujan tersebut, namun tiba-tiba ada seseorang yang merangkul pundaknya.

"Hei mau ngapain, mau nerjang hujan yaa..?" tanya orang itu yang ternyata adalah Alex, dan Indah pun hanya nyengir kuda.

"Sayang, kamu nggak boleh terjang hujan, kalau kamu sakit gimana hem?" tanya Alex lembut
dan menatap Indah penuh cinta

"Kamu apaan sih Lex panggil aku sayang segala, kan malu" Indah menunduk menyembunyikan wajahnya yang tiba-tiba memerah seperti tomat busuk,

"Kenapa mesti malu, sama pacar sendiri juga kok" ucap Alex menggoda Indah yang menunduk malu

Lalu beberapa detik kemudian mereka pun hanya terdiam untuk beberapa saat sambil menikmati suara hujan.

"Lex ..." ucap Indah memecah keheningan diantara mereka berdua

"Hmm.." gumam Alex tapi tatapannya tetap lurus kedepan

"Aku mau pulang..." rengek Indah

"Indaahh... ini masih hujan loh, aku nggak bawa jas hujan kalau kita pulang sekarang,kalau kamu sakit gimana?" tanya Alex lembut dan kali ini dia mengelus pipi mulus Indah

"Alex, aku nggak papa kok, aku kan kuat." jawab Indah menampilkan jeretan giginya yang putih dan tersusun rapi

"Beneran?" tanya Alex sambil mengangkat sebelah alisnya

"Iya" ucap indah yakin

Alex terdiam untuk beberapa detik, lalu akhirnya dia pun mengalah karena Indah selalu merengek kepadanya untuk minta pulang.

Saat ini mereka sedang mengendarai motor sambil hujan-hujanan, dan saat diperjalanan pun Indah tak henti-hentinya berteriak kesenangan karena bisa bermain hujan-hujanan, sedangkan Alex yang melihatnya hanya bisa senyum-senyum sambil geleng-geleng kepala melihat kelakuan Indah.

"Makasih ya Lex, aku senang banget karena bisa hujan-hujanan kaya gini" ucap Indah yang sekarang sudah berada didepan rumahnya

"Dasar.... Ya udah kalau gitu kamu masuk terus mandi air hangat, dan juga jangan lupa makan" ucap Alex panjang lebar sambil mengacak rambut Indah yang basah.

"Siap boss.." ucap Indah sambil memberikan hormat ala militer kepada Alex.

"Aku pulang dulu ya, dah Indah" Alex melajukan motornya dan pergi meninggalkan pekarangan rumah Indah.


Tbc.

Jangan lupa tinggalkan jejak...👇👇👇👇👇👌👌👌

A Sense Of BelongingTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang