A Sense Of Belonging

Chapter 1

Indah pov

     Kriinngg..kriinngg..kriinngg..

Dering alarm di nakasku berbunyi, aku meraba-raba alat itu dari atas nakas  tanpa membuka mataku sedikitpun. Setelah mendapatkan alat itu, aku pun mau tidak mau harus membuka mataku sedikit demi sedikit untuk mengumpulkan nyawaku yang masih belum terkumpul sepenuhnya.

Uuuhh... Ternyata sudah jam 04.30 pagi aku segera bangun setelah membereskan kasur kesayanganku lalu pergi mandi, sholat, sarapan dan berangkat kesekolah baruku. Sekolah baru? Iya, sekolah baru
karena hari ini adalah hari pendaftaran di SMA Mentari the Star, sekolah baruku nanti. Oh iya, kenalin namaku Indah Anggita Abelia bisa di panggil Indah.

Aku anak tunggal di keluarga ini. Ayah ku bekerja sebagai guru, sedangkan bunda sebagai istri yang baik sekaligus bunda yang paling aku sayang.

Aku keluar kamar dalam keadaan sangat fresh dan tentunya bersemangat. Aku menghampiri bunda yang sedang berada di meja makan sambil menyiapkan sarapan, tapi kaya ada yang kurang, ayahku mana ya?

"Eh, anak bunda udah cantik sarapan dulu sayang" sapa bunda setelah melihat ku berada di sampingnya

"Ayah mana bun?" tanya ku, tidak biasanya ayahku pergi sepagi ini.

"Ayah udah berangkat tadi, katanya ada urusan penting" jelas bunda tanpa menoleh kearahku

"Yaah, terus aku berangkatnya gimana dong bun?" keluhku, karena biasanya ayahku pasti dengan senang hati untuk mengantarku kesekolah dengan mobilnya.

"Kamu naik angkot aja ya sayang" bunda mengelus rambut panjangku.

"Ya udah deh, bun aku udah selesai sarapannya, kalo gitu aku berangkat yaa,, Assalamualaikum...."pamitku pada bunda sambil mencium punggung tangannya.

"Waalaikumsalam...." jawab bunda dan tidak lupa untuk mencium keningku.

# # #

Karena ayahku tidak mengantarku ke sekolah, akhirnya aku memutuskan untuk mengikuti usul bunda yaitu naik angkot.

Setelah lama berdiri di pinggir jalan, sambil celingak-celinguk kanan-kiri seperti seorang anak kehilangan ibunya, angkot itu belum datang juga, bahkan batang hidungnya pun belum terlihat. Eh, emang angkot ada batang hidungnya ya. See? Aku sudah mulai gila karena terlalu lama menunggu angkot.

 Oh God..!! Mana sudah jam 06.42 lagi. Sabar Indah sabar, kalau orang sabar di sayang Tuhan. Eh, itu angkotnya datang,  panjang umur kau angkot..!!

Setelah melewati waktu 10 menit diperjalanan bersama angkot, yang sialnya lagi aku harus berdesak-desakan duduk disana, akhirnya sampai juga di sekolah dan ternyata sudah banyak yang datang.

"Indaahh ..." eh kaya ada yang
manggil,

"Woy, di panggilin juga nggak
nyaut-nyaut" ucap seseorang, setelah itu kurasakan ada yang menepuk pundakku.

"Eh, Shella kirain siapa hehe.." aku nyengir setelah tahu siapa orang yang memanggilku tadi.

Kenalin dia Shella Febrianti bisa di panggil Shella, dia adalah teman sekaligus sahabat ku dari SMP sampai sekarang.

"Kita daftar dulu yuk mumpung nggak banyak orang" Shella menarik tanganku menuju tempat pendaftaran,,

Setelah beberapa menit mendaftar akhirnya kami memutuskan untuk ke kantin sekolah, dikarenakan adanya anak kami yang mendemo untuk minta makan, bukan anak dalam artian yang sebenarnya yaa,,, maksudku cacing-cacing di perut yang sedang berdisco ria didalam perut kami.

Sesampainya di kantin ternyata suasananya cukup ramai dan langkahku tiba-tiba terhenti, tanpa sengaja mataku menangkap sosok seseorang yang sedang duduk di ujung kantin, dia mengenakan almamater OSIS, apakah dia salah satu anggota OSIS?

Tiba-tiba pandangan matanya dan mataku bertemu, dan kami sama-sama terdiam selama kurang lebih satu menit lalu dia yang pertama kali memutuskan kontak mata antara kami berdua tetapi aku terus menatapnya sampai kurasakan seseorang  yang menepuk pundakku lagi,,!!

"Ndah, kamu ngeliatin apaan sih serius amat?" ternyata orang itu adalah Shella, sejak kapan ya dia nepuk pundakku sampai-sampai rasanya agak sedikit sakit nih pundak.

"Nggak ngeliatin apa-apa kok, ya udah yuk jalan lagi" elak ku menarik tangannya menuju kearah jajanan kantin
 
  Dan lagi-lagi mataku nggak bisa diam, terus menatap sosok yang sama tapi sosok itu sudah tidak berada disana. Kemana dia?

# # #

 Dafa pov

Aduuhh... Malas banget hari ini mesti ke sekolah mana ngantuk banget lagi, dari pada ngurusin siswa baru baik ke kantin aja.
Di kantin aku cuma duduk-duduk sambil melihat orang yang lalu-lalang di area kantin.

Tapi kenapa perasaanku nggak enak, kaya ada sepasang mata yang memperhatikanku, saatku menoleh ternyata benar ada seorang cewek yang memperhatikanku. Cantik dan imut, dua kata itu sangat cocok untuknya, cukup lama kami bertatapan hingga kurasakan sesuatu yang bergetar di saku celanaku, langsung saja aku memutuskan kontak mata dengannya.

Saatku buka pesan aku pun mulai panik, ternyata pesan yang masuk adalah pesan dari operator yang memberitahukan bahwa kartuku dalam masa tenggang, setelah itu aku langsung keluar kantin untuk membeli pulsa ke tempat temanku.

Tapi sebelum benar-benar keluar area kantin aku masih menyempatkan untuk menoleh kearah cewek tadi, tapi sepertinya dia sedang sibuk mengobrol dengan temannya, tapi ya sudahlah aku sedang terburu-buru saat ini.

# # #

Author pov

Setelah menghabiskan waktu beberapa menit di kantin, akhirnya kedua cewek itu berkumpul di lapangan karena ada pengumuman yang akan disampaikan  oleh salah satu anggota OSIS yang mengatakan bahwa beberapa hari kedepan mereka akan melakukan tes untuk menguji mereka, apakah mereka akan diterima atau tidak di sekolah itu, lalu setelah itu mereka dibubarkan.

"Shell, aku mau ke toilet bentar
ya?" ucap Indah, karena sedari tadi dia sudah menahan panggilan alam itu supaya tidak keluar di saat pengumuman tadi.

Kening Shella berkerut menawarkan bantuan kepada Indah, "Nggak mau di temenin..?"

"Nggak usah, aku sendiri aja"
jawabnya,

Akhirnya Indah berjalan sendirian ke arah toilet sampai kemudian....

       Bruukk !!

Tbc.

 Hai hai hai ... Ini cerita pertama aku loh, maaf ya kalau banyak typo bertebaran. Maklum aku masih pemula jangan lupa tinggalkan jejak
👇👇👇👇👇👌👌👌
Dan share cerita ini keteman-teman kalian bye..bye..👋👋