Adelia Faranisa Aznii

4.8K 51 0
                                    

Alhamdulillah ini cerita di wattpad yang kedua.

Buat yang mau liat cerita pertamaku coba cek profil atau search "The Dilemma". Tapi aku saranin cek profil aja manatau ada cerita yang lain yang ku-publish.

Terimakasih.

*

Adelia Faranisa Aznii.

Itu namaku. Iya huruf I nya emang dua. Jangan dibahas amat yak.

Aku bosen jadi jomblo. Ini bakalan jadi cerita aku ketemu the one itu deh.

Sebenernya aku udah punya inceran.

Kak Manggala Widyatmaka. Dia pinter banget, dan-

"KA ADEL MAU BERAPA LAMA LAGI BENGONGNYA?" Adikku udah pake toa kayanya. Aku langsung sadar dari lamunan dan naik ke motor. Kali ini Lio yang bawa motornya. Kita suka ganti gantian bawa motor. Motor kita sih Ninja, ga kaya punya papa pas sma dulu - motor bebek.

Oh ya, Lio itu adikku - yang masuk satu sma denganku. Jadilah kita pergi bareng.

"Telat ini telat." Lio orangnya on time banget. Aku sih telat biasa aja, gurunya palingan belum masuk.

Soal Kak Gala tadi, dia pinter, mukanya cakep, putih, tinggi pula. Cocok deh sama aku. Sebenernya dia kenal sih sama aku. Justru perkenalan itu yang ngebuat aku jadi tertarik sama dia.

Sekarang gue ga peduli deh Lio mau bawa sekenceng apa, yang penting rambut gue ga kenapa napa.

Tak berapa lama kemudian aku denger suara mesin motor dimatiin. "Ms. Ngelamun, kita udah sampe. Mau gue tinggalin di kereta?" Itu Lio lagi yang ngomong. Aku males ngomong kalo ga penting. Tapi kalo Kak Gala yang ngomong sih aku mau.

Aku langsung turun dari motor dan mulai ninggalin Lio dan kereta kita berdua. Tapi aku berenti jalan karena denger suara motor itu. Suara motornya Kak Gala. Aku langsung balik badan dan liat dia udah bicara sama Lio. What? Masaan Lio satu langkah di depanku?

Aku langsung lari ke arah Lio. "Li, ntar kita pulang bareng kan?" Aku suka manggil dia Li. Imut.

"Yaelah kak udah kita bahas di rumah ini tadi, lo sih kebanyakan ngelam-" aku menaruh jari telunjukku di mulut Lio sambil ngangguk. Kayak sinetron gitu. "Apaan lo najis!" Katanya sambil menangkis tanganku. Aku hanya terkekeh pelan.

"Eh ada Kak Gala. Hai kak." Aku tersenyum ramah.

"Hei, Del." Sapanya. "Marva mana?" Lanjutnya.

Kak Marva itu sepupu kita, yang buat kalian tau kenapa aku bisa kenal Kak Gala.

"Ga tau Kak, ga ada jumpa tadi." Jawab Lio. Aku kebanyakan ngelamun ya? Padahal kan ngelamunnya ngomong sama kalian.

"Gue masuk duluan deh, mana tau ada Marva di dalem." Jelas Kak Gala. Kami berdua hanya mengangguk.

Aku baru mau ngomong ke Lio pas ada tiga cewe nemuin dia.

"Halo Liooo!" kata mereka. Lio hanya tersenyum dan menyapa mereka kembali.

"Huh berat banget ya hidup lo mesti senyum ke semua orang. Bye." Kataku sambil meninggalkannya menuju ke kelas. Lio hanya mendengus kesal.

*

Aku keliatannya ignored banget di kelas ini. Atau mereka semua pada takut sama aku? Apa aku terlalu tomboy? Aku masih normal kok, masih suka cowo, rambutku panjang - kaya cewe feminim. Aku suka pakai rok kok, walaupun harus pake stocking lagi. Apa aku terlalu pinter di sini jadi semuanya minder sama aku? Duh kepedean gue. Tapi tetap aja, kenapa semuanya pada ngindarin aku? Ga seru tau ngejawab soal sendiri, ga seru ga punya sebangku, ga seru deh pokoknya.

Atau ...

Karena aku kebanyakan ngelamun? Aku harus ngilangin kebiasaan ngelamun.

*

Oke, aku belum bilang apa - apa tentang sekolahku dan keluargaku.

Jadi aku sekolah di SMA Patra. Si Lio - adek gue juga sekolah di sini. Kak Marva - sepupuku juga sekolah disini, Kak Marva sama Kak Gala itu kaya BFF gitu deh menurutku, tapi since mereka cowo mana ada begituan. Soalnya mereka temenan dari TK.

Ada juga adek sepupuku yang sekolah di sini, Si Fanny ini kelas 3 SMP. Jadi Sekolah Patra ini kayak Yayasan gitu deh, ada TK sampai SMA. Cuma beda gedung aja. TK sama SD di gedung selatan, SMP sama SMA di gedung Utara.

Jelaskah semua? Ga ngerti? Baca ulang lagi. Sip.

*

"Kak, lo tungguin si Fanny yah? Kata Tante Nessa tadi dia dijemput sama kakak, aku sama Kak Marva mau ke rumah Kak Marva dulu." Kata Lio saat kami pulang sekolah.

"Ah lo kerjaannya ngerepotin gue aja. Yaudah."

"Makasih kakak cantik." katanya dan dilanjutkan mengecup pipiku. Aneh. Tumben.

Ga jadi deh aku mau pulang ke rumah. Ini si Fanny pake ikut ekstrakulikuler balet lagi. Nunggu di kantin ajadeh gue.

Aku memesan nasi goreng dan Teh manis di kantin. Laper. Saat pesananku datang aku langsung ingin melahapnya. Namun aku harus menahan rasa lapar ini. Aku melihat Kak Gala menuju ke mari. "Hei, boleh ga gue makan di sini? Lo nungguin adek lo eskul ya? Adek gue juga. Ngeselin." Jelasnya. Lalu ia berkata pada Ibu Ibu yang jualan di kantin, "Bu, kayak biasa ya."

Lalu aku dilanda kecanggungan yang luar biasa. Tolong aku siapapun. Tolong aku.

*

AN

Cuma mau nge-clear-in aja, Lio itu cowo oke?

Vote dan komennya ya :)

My ObsessionTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang