Isi Diary Asta

581 26 0
                                        

"223, Hari ini Ka Marva bilang sama aku untuk ngebuat kue untuk surprise adiknya. Males banget sebenernya, agak nyesel ngasih tau kalau aku bisa buat kue yang enak. Not to mention kalo aku banggain diri sendiri. Tapi aku ga jadi nyesel deh, ada Adel yang ternyata adik sepupunya Ka Marva. Ternyata Adel suka coklat. Kapan-kapan bakalan aku buatin kue coklat buat dia. Aku agak gugup saat dia memperhatikanku membuat kue, untung saja aku bisa mengalihkan perhatian dengan cara menyuruhnya membantuku.

Saat menonton film horror, aku semakin gugup saat dia duduk disebelahku. Ia memperhatikanku. Aku hanya bisa pura-pura konsentrasi dengan filmnya.

Dan lucunya saat aku tak memperhatikan cup cake yang sudah matang, dia malah mendekorasi sesuka hatinya. Emang manis sih dekorasinya, kaya mukanya."

"233, aku melihatnya berlari ke arahku saat aku memanggilnya, aku takut ia terjatuh. Hari ini kami memberikan kejutan pada Lio - adiknya Adel. Dan Adel bilang kuenya enak."

"243, Semenjak Adel menunggu Lio rapat terus, aku tak bisa membiarkannya sendirian menunggu. Aku melihatnya bersama Gala, orang yang disukainya, saat Gala pergi aku baru mendatanginya dan menutup matanya dari belakang. Namun ia terlihat takut. Terus dia nanya siapa yang aku galauin di twitter. Pasti lo lah Del. Aku memberi tahu ciri-ciri dirinya, tapi dia ga peka. Bahkan saat aku menaruh tangannya di daerah jantungku ia mengira aku habis lari dari suatu tempat. My heart beats for your love, Del."

"253, Saat jogging pagi aku melihatnya, berdua dengan Gala. Membuat hatiku terasa koyak. Ternyata tidak, dia di sini bersama Marva. Mereka mengajakku ke rumah Gala. Kami menonton film horror lagi, dan lagi, Adel duduk di sebelahku.

Setelah berfikir panjang akhirnya aku memutuskan untuk menggenggam tangannya. Namun aku malu karena tanganku berkeringat. Aku malah merangkulnya.

Sebenernya aku agak tak tega untuk mengejutkan Adel, tapi saat dia terkejut dia malah memelukku. Aku berusaha membuatnya nyaman dipelukanku.

Saat kami mulai menonton film lagi, Adel malahan tidur di pundakku dan memelukku, untung jantungku tak copot karena deg degan.

Lalu kami bermain truth or dare. Adel, yang lo maksud orang yang lo suka itu Gala kan? Mana mungkin gue. Gue Cuma temen di mata lo.

Bahkan pas gue kasih tau ciri-ciri orang yang kusuka (elo), Cuma lo yang engga ngeh."

"263, Adel, sebenernya gue maunya pergi ke prom sama lo, lo udah terima ajakan gue. Tapi kenapa lo terima juga ajakan Gala?

Untunglah lo nge-gap Gala lagi dansa sama Ka Disha. Jadilah lo 'pasangan' prom gue."

"273, aku berhasil mengajaknya keluar. Kami pergi ke kafe Ayah. Tapi kenapa kita harus jumpa Ka Disha & Gala? Menghancurkan rencana. Ditambah lagi dia ngungkapin perasaannya tentang Ka Disha."

"283, Sangat gugup. Sangat gugup saat lo nanya gue sebenernya kenapa gue jumpain lo pas lo nunggu Lio rapat. Tapi akhirnya lega karena gue bilang sama lo kalau gue suka sama lo. Walaupun lo ga bales perasaan gue. Biarlah lo sama Gala dulu, mungkin ada waktunya saat lo suka sama gue.

Oh ya, gue masih bingung dengan sms yang lo kirim ke gue tempo hari. Apa yang harus kupilih? Ketika kedua pilihan rasanya tak begitu jelas untukku. Lo harus jelasin ke gue."

"293, "

Aku tersadar dari keseriusanku membaca diary Asta. 293, tak ada isinya. 293, hari kecelakaan itu terjadi.

"Kakak inget gak kenapa Asta bisa nabrak truk?" Tanyaku.

"Yang gue inget, pas di mal Asta kan mau nungguin gue beli sepatu, tapi pas kita mau jalan ke toko sepatunya, dia kaya ngeliat seseorang gitu deh tapi gue ga denger siapa yang disebutnya. Terus pas dia ngalihin pandangannya dari orang itu, dia malah emosi dan langsung mau pulang. Dan disitulah emosinya memuncak. Dan begitulah." Jawab Ka Disha.

Aku mengangguk mengerti. Aku akan mencoba mencari tau secepatnya kenapa Asta bisa emosi.

Well, jika ada hubungannya denganku, mungkin saja ...

Karena di hari itu aku & Ka Gala pergi ke mal juga.

"Ke mal mana Ka?"

"Mal melati."

Sama ...

Di mal itu Ka Gala nembak aku. Apa mungkin Asta liat ya? Apa mungkin dia emosi karena aku jadian sama Ka Gala?

Aku tak bisa menyimpulkan sendiri. Aku harus menunggu Asta bangun dari tidur panjangnya.

Lalu aku bangkit dari tempat duduk di kamar rumah sakit itu.

"Kak, aku pulang dulu ya." Ujarku pada Ka Disha yang disambut dengan anggukan.

*

22 Apr

I've seen everything in your diary, Ta. Kapan lo bakal bangun? Banyak hal yang mau gue tanyain ke elo. Termasuk perasaan lo ke gue dan kenapa lo bisa emosi. Orang di mal kayanya seneng semua deh Ta? You have a lot of things to explain.

AN

Maaf kalo chapter ini ngebosenin.

My ObsessionTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang