"Ya"

698 32 3
                                    

Author's POV

Asta pulang ke rumah karena ada Kakaknya di rumah. Suatu hal yang sangat ditunggu-tunggunya dan membingungkannya. Disha jarang ke rumahnya sejak kejadian itu.

Di perjalanan, ia sungguh emosi. Asta sangat marah melihat Gala yang seenaknya saja mengatakan kalau ia akan membatalkan perjodohannya dengan kakaknya.

"Assalamualaikum," Sapanya pada semua orang di rumah.

"Waalaikumsalam," Balas semua orang di ruangan tamu rumahnya. "Loh? Kita saudaraan Ta?" Tanya Disha heran.

"Iya ka, Kakak ga pernah main ke sini ya?" Jawab Asta lembut. "Kakak ga biasa ke sini, mau ngapain?" Sambungnya.

"Jadi gini, Tante sama Om mau pergi ke luar negeri seminggu, kan ga mungkin Tante bawa Disha, dia harus sekolah. Jadi Disha Tante titip di sini." Jawab Tante Mia pada Asta.

Senyuman yang sangat bersemangat terpancar di wajah Asta. Siapa yang tidak senang Kakaknya yang ia rindukan akan tinggal bersamanya lagi. Walau hanya seminggu.

"Ma, aku ikut aja dong, ga mau ngerepotin keluarganya Asta." Ucap Disha dengan nada lirih.

Mama Asta hanya bisa tersenyum pahit melihat anaknya merengek minta ikut dengan tantenya sendiri.

"Kamu engga ngerepotin kita, sayang." Jawab Papa Asta.

Akhirnya Disha mengangguk karena pasrah.

Semoga Ka Disha bisa ingat kalo kita keluarganya, batin Asta.

*

Setelah beberapa lama berbincang, Om dan Tante Asta pamit.

"Aku akan coba pulang lebih lama dari seminggu, aku usahain." Bisik Tante Mia kepada Mama Asta saat berpamitan.

"Makasih, Mia." Balas Mama Asta.

"Asta, bantuin kakak kamu ngangkat koper ke kamarnya." Ujar Papa Asta pada Asta.

Asta mengangguk lalu membawakan koper Disha ke kamarnya.

"Kok rasanya aku pernah ke sini ya..." kata Disha pelan.

"Mungkin pernah, kan udah lama."

"Udah lama apanya Ta?"

"Eng ... udah lama engga kesini?"

Disha hanya mengangguk. "Ta, kita kan libur nih, entar ajak aku pergi ke mana gitu ya?"

Asta diam sebentar. "Pasti, ka."

Setelah keluar dari kamar Disha, Asta kembali ke kamarnya dan merebahkan tubuhnya di tempat tidurnya.

Dddrrrttt....

Hp Asta bergetar dan sukses membuat Asta mengambilnya dari saku celana.

From: Adel

Apa yang harus kupilih? Ketika kedua pilihan rasanya tak begitu jelas untukku.

Apa maksudnya, Batin Asta.

To: Adel

Mungkin kita harus coba sesuatu yang beresiko?

Lalu Adel tak membalas pesannya lagi.

*

"Ta bangun dong Taaa!" Asta terkaget saat mengumpulkan nyawanya. "Kenapa Ka?" Tanyanya panik, takut ada suatu hal terjadi.

"Temenin gue jalan-jalan, ga liat nih baju gue udah keren abis?" Ucap Disha sambil menunjuk bajunya.

"Oke, oke. Tapi aku mandi dulu dong ka." Asta bangkit dari tempat tidurnya, mengambil handuk, lalu masuk ke kamar mandi.

My ObsessionTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang