Menunggu Rapat Lio

933 35 4
                                    

"Lo udah punya pasangan buat ke prom entar?" Tanya Lio padaku sambil tertawa mengejek. Jahat.

Aku mengerucutkan bibirku. Masa sih aku harus nanya cowo duluan buat pergi ke prom? Atau aku harus nyewa orang buat ke prom? Nonsense banget. "Lo gimana?" Tanyaku balik pada Lio.

Senyumnya mengembang lalu berkata, "Sama Alexa dong."

Saat sampai di parkiran sekolah aku turun dari mobil. Saat berjalan di koridor sekolahku, aku melihat Asta.

"Woy!" Gila tomboy banget aku ya?

Asta menoleh dan kulihat dia sangat lesu. "Kenapa Ta?"

"Ga ada. Kok tumben lo manggil-manggil gue?" Tanyanya.

"Kasih tau gue clue selanjutnya." Mohonku padanya.

Ia hanya mengangguk dan berkata, "Dia manis banget, dan rasa ingin tau nya tinggi."

"Oke lo tau gue ga bisa nebak apa-apa dari clue yang lo kasih." Lalu kami tertawa bersama.

Biarlah aku ga tau siapa yang disukai Asta sekarang. Suatu hari pasti dia ngasih tau kok.

*

"Sebelumnya saya minta maaf telah menganggu jam pelajaran Pak Hartono," lalu si seketaris osis ini senyum pada Pak Hartono sekilas lalu melanjutkan pengumumannya. Memang dunia indah ketika pelajaran Fisika dan ada pengumuman masuk ke kelas.

"Untuk prom tahun ini, kami dari osis sudah sepakat untuk kode baju yang akan dipakai buat cewe, dress yang engga formal - maksudnya boleh pake sepatu kets, dan boleh dikreasiin. Dan buat cowok, boleh pake jas atau kemeja, sepatu juga bebas. Sekian, terimakasih."

Hp-ku bergetar tanda chat masuk.

Asta: Istirahat nanti sama gue ke kantin yak

Adel: Gue mau belajar, lo ke kelas gue aja kalo mau ngomong sesuatu

Tak berapa lama ia membalas.

Asta: Lo ah

Maksudnya apa? Aneh ni anak. Aku pun tak membalas smsnya dan memasukkan hpku ke dalam laci.

"Adelia! Kamu bisa jawab nomor 2? Selesaikan di papan tulis." Kata Pak Hartono lantang. Kayanya aku ketauan main hp deh. Duh. Untung aku belajar.

Akupun maju ke depan kelas untuk menjawab pertanyaan Pak Hartono.

*

Saat aku asik memakan bekalku sambil belajar, Aku melihat Asta masuk ke kelasku dan langsung duduk di depanku. Dina - cewe yang duduk di depanku mengomel, "Lo kalo mau ngomong sama si curut ini jangan duduk di tempat gue, elah!"

Asta langsung pindah ke sebelahku lalu berkata, "Apa sih salah cewe yang lo katain curut ini hah? Bukannya lo yang lebih pantes dikatain curut? Hei, lebih pinter Adel dari pada lo! Ngaca lo! Rambut lo aja pake di catok ke sekolah, lo kata sekolah gedung kondangan apa? Ga sekalian lo pake lipstick merah biar makin menor tuh gaya lo?"

Buset, keluar nih 'cewe'nya Asta. "Udahla Ta, curut beneran sih cocoknya dikacangin." Kataku yang disambut dengan cemberut dari Dina. Lalu ia pergi.

"Lo mau ngomongin apa sih?" Tanyaku penasaran pada Asta.

"Ke prom sama gue ya?" Tanya Asta sehingga membuatku tersedak.

Setelah minum akupun menjawab pertanyaannya, "Ga mau ah gue datang ke prom, ga ada yang suka sama gue di sekolah ini."

"Udah deh sama gue, yaaa? Plis to the banget?" Aku menatap horror Asta. Gaya ngomongnya kok gitu sih?

"Eh, emang lo engga pergi sama cewe yang lo suka itu? Dia sekolah di sini kan?" Tanyaku heran.

My ObsessionTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang