Aku berjalan menuju kantin sekolah untuk membeli es krim.
‘’hai! Ketemu lagi’’ aku terkejut mendengar seseorang bicara dari arah sebelah kananku
‘’kamu lagi kamu lagi. Mau kamu apa sih?’’ kataku sambil menatap mata Albani.
‘’sini ikut aku’’ Albani menarik tanganku menuju taman sekolah yang sepi.
‘’oh aku tau kamu bawa aku ke taman terus nyuruh aku ngebersihin taman ini gitu’’
‘’weh udah marah, bukanlah. Kamu besok punya acara?’’ tanya albani kepadaku.
Aku menatapnya bingung. Apa benar ia menanyakan aku pertanyaan seperti itu, aku rasa itu pertanyaan orang yang mau ngajak orang lain jalan jalan.
‘’banyaaak banget’’ kataku sambil belagak sibuk
‘’aku tau kalo kamu orangnya banyak waktu luang, jangan sok sibuk deh’’ katanya sambil mengelus tengkuknya
‘’iya iya aku memang gak ada kerjaan. Emangnya kenapa? Kamu mau nyulik aku hahahaha’’ aku tertawa kecil.
‘’mau ngajak kamu jalan’’ kata Albani sedikit berbisik kepadaku. Apa bener playboy satu sekolah ini ngajak aku jalan. Jujur saja aku jijik dengan perkataannya dan ingin muntah sekarang.
‘’hem’’ aku masih berfikir fikir tentang ajakannya itu
‘’well, pulang sekolah.....’’ ia melihat kearah nama yang terpampang di bajuku ‘’Lily. Aku bakal jemput kamu dikelasmu’’ ia langsung pergi menjauh dari taman.
‘’tunggu aku belum ngomong setuju kok kamu malah langsung rencanain sih’’ Albani semakin jauh dari taman dan aku kira ia tidak mendengar perkataanku tadi.
Aku juga pergi meninggalkan taman dengan wajah orang bingun dan langsung berjalan ke kelasku yang berada di lantai 2.
‘’niall?’’ tanyaku kepada niall setelah sampai di kelas.
‘’ahh iya, kamu tau dari mana nama aku?’’ tanya niall sambil menatapku polos.
‘’bego banget sih, baju kamu. Oh iya aku Lily’’ aku menatapnya sambil tersenyum.
‘’bego sih tapi gak pake banget’’ nih anak ngatain dirinya sendiri apa emang nyadar?
‘’aku mau tanya, kalo misalnya cowo ngajak jalan itu apa maksudnya? Apa artinya dia suka sama aku?’’ kataku sok dengan wajah polos.
‘’bisa aja dia suka sama kamu atau dia punya sesuatu rencana’’
Apa maksud Niall punya suatu rencana? Oh, apa mungkin Albani cuman mau manfaatin aku untuk dijadiin babunya dan cuman mau dimalu-maluin aja.
‘’emangnya kenapa kamu nanyain gitu’’ tanya Niall sok penasaran
‘’gak papa’’
Bel sekolah berbunyi yang artinya kami harus kembali belajar.
______________________________________________________________________________
Aku berjalan ke luar kelas dan langsung ingin pergi ke arah parkiran mobil Dimas tapi seseorang mencegatku.
‘’lupa janji ya neng?’’ tanya Albani.
‘’kan aku gak iyain’’
Albani langsung menarik tanganku ke arah parkiran mobilnya. Nih anak bener-bener suka narik tangan cewe apa ya?
‘’udah mending kamu duduk aku mau ajak kamu ke suatu tempat, keep calm okay babe?!’’ katanya sambil menutup pintu mobilnya dan langsung menghidupi mesin mobil.
‘’babe?’’ aku bertanya tanya dengan pertanyaannya tadi.
‘’aku udah biasa manggil cewe dengan babe’’ kata Albani sambil tertawa
‘’oh kamu kan playboy’’ aku langsung menutup mulutku, sungguh kata-kata playboy tak sengaja keluar dengan bebas dari mulutku. Sontak Albani langsung memperlambat laju mobilnya dan melihat kearahku dengan pandangan seakan ia tak percaya bahwa aku bisa tau rahasianya.
‘’emang nyata kan?’’ kataku ngesok seakan aku tau semua rahasia di dalam dirinya selama ini.
Albani kembali melihat kearah jalan raya dengan wajah yang kesal. Ahh aku lebih suka ia kesal.
KAMU SEDANG MEMBACA
Does He Know? || n.h
Fanfictionsekeras apapun aku berusaha untuk melupakanmu, sekuat apapun aku menahan cemburu ketika melihatmu dengannya. Tetap saja aku tidak bisa melupakan semuanya dan begitu cemburu saat melihatmu bersama dia. Dan aku sadar kaulah yang kucari selama ini.