*Greg POV*
Sejak semalam Niall terus bertingkah gila dirumah sakit. Dia selalu berkata bahwa dia ingin pulang.
Dokter menyarankan untuk diberi obat penenang tapi aku menyarankan untuk mengikuti kemauannya.
Alhasil pagi ini kami sudah ada dirumah.
"aku pergi kesekolah dulu" Aku langsung berdiri dan menghadap Niall.
"Niall! kau itu baru saja pulang dan belum sehat" aku membentaknya
"aku ingin pergi sekolah"
"aku antar"
"jangan!" dia langsung melambai lambaikan tangannya "aku ingin jalan kaki lagipula ini masih pagi"
Apa ada sesuatu yang tersangkut diotaknya.
"kau tidak gila kan?" Niall langsung menggelengkan kepalanya. Asal kalian tau, Niall itu sangat keras kepala melebihi batu.
"ya sudah" aku hanya bisa pasrah mengikuti kemauan satu satunya adikku ini.
Niall langsung tersenyum kearahku dan meninggalkan rumah.
*Author POV*
Sekitar 100meter lagi Niall akan sampai kesekolahnya.
Tapi Niall tidak menyangka bahwa Al mengikutinya dari belakang.
Al mempercepat Mobilnya dan "Byuuuurr"
Baju yang dipakai Niall sudah total basah karena mobil Al yang melewati Air bekas hujan semalam.
"hahahaahaha" Al menertawakan Niall yang sudah kotor.
"Apa yang kau lakukan bodoh" Niall meneriaki mobil Al yang sudah jauh.
'apa aku harus pulang?' Niall bertanya pada dirinya sendiri.
'Tidak! jika aku pulang bisa bisa aku dimarahi oleh Greg' Akhirnya Niall tetap pergi kesekolah dengan baju yang basah dan kotor.
Sesampainya disekolah seluruh anak-anak menatap jijik dan menertawakan Niall.
"Niall ada apa dengan baju dan celanamu" Zayn tiba-tiba ada di depan Niall.
'ahh anak ini selalu datang tiba-tiba' benak Niall.
"bukan urusanmu" Niall mendorong tubuh Zayn.
"hey boy. Kau kenapa?" Zayn berlari mengejar Niall.
"bisa tidak jika kau diam" Jawab Niall.
"Aku akan diam jika kau sudah menjawab pertanyaanku.
"oke. Al yang membuat baju dan celanaku kotor seperti ini" Tidak disangka ternyata Lily tiba-tiba datang dan mendengar perkataan Niall.
"apa kau serius Niall?" Sambar Lily pada Niall.
"iya! playboy itu yang membuatku seperti ini" Niall memberikan tatapan benci pada Lily.
"ma-maafkan dia"
"maaf? kau kira semudah itu? hah" Lily langsung menundukkan wajahnya.
"aku tau. Tapi tolong maafkan Al" Niall menatap wajah Lily 'apa aku menyakitinya?' benak Niall.
"harusnya bukan kau yang minta maaf tapi Al" Niall menurunkan nada bicaranya.
Lily berusaha menahan air matanya tapi ternyata dia tetap saja menangis.
Niall langsung kebingungan. 'oh God ini salahku' Niall menggaruk kepalanya.
"maaf jika aku menyakitimu dan membuat mu menangis" Niall langsung pergi dari tempat dimana Lily menangis.
KAMU SEDANG MEMBACA
Does He Know? || n.h
Fanfictionsekeras apapun aku berusaha untuk melupakanmu, sekuat apapun aku menahan cemburu ketika melihatmu dengannya. Tetap saja aku tidak bisa melupakan semuanya dan begitu cemburu saat melihatmu bersama dia. Dan aku sadar kaulah yang kucari selama ini.