*Author POV*
Hari ini Lily pergi kerumah sakit bersama Al. Seharusnya Lily tidak membiarkan Al ikut menjenguk Niall karena akan menjadi masalah besar.
Saat Lily dan Al masuk kedalam kamar Niall, Niall langsung menatap Al dengan tatapan tidak suka.
"apa keadaanmu sudah lebih baik?" Lily tidak mendekat kearah Niall, karena Lily tau Niall pasti akan langsung mengusirnya.
"jangan sok ramah" Lily hanya dapat bersabar menghadapi Niall yang kadang-kadang menjadi tukang pemarah.
"aku hanya ingin menanyakan keadaanmu ni"
"jangan pernah kau memarahi atau berkata kasar pada Lily" Al memberikan tatapan mematikan kearah Niall.
"dia saja yang selalu bikin ku bosan" Lily masih mencerna kata kata dari Niall tadi 'dia-saja-yang-selalu-bikin-ku-bosan'. Kata kata itu sangat menyayat hati Lily. Bagaimana tidak? sahabat yang sudah ia percaya beberapa bulan ini bisa berkata bahwa Lily adalah orang yang sangat membosankan.
"dan asal kau tau Al. Dia itu CEREWET" Niall menekan satu kata terakhir. Lily hanya bisa menahan air matanya.
"ya aku memang membosankan dan cerewet" Lily langsung meninggalkan kamar Niall dengan air mata yang sudah jatuh kepipinya.
''Lily Lily'' Al terus memanggil nama Lily. Tapi dia tidak mengubris panggilan Al.
''NIALL! INI SEMUA GARA-GARA KAU'' Al ingin menghabisi Niall, tapi dia hanya menahannya karena Niall masih sakit ''kenapa kau selalu membuat Lily menangis. ITU SAKIT'' Al menekankan kata 'ITU SAKIT'.
Niall hanya diam tidak bergerak. Terus menatap kearah pintu yang baru saja ditinggalkan oleh Lily.
'Kenapa aku hanya bisa membuatnya sakit'
'kenapa aku hanya bisa membuat Lily menjatuhkan air mata miliknya'
'Aku terlalu Jahat'
Niall terus mengutuk dirinya sendiri dalam hati. Terus menyalahkan semua perkataan dan perbuatan yang tlah dia lakukan pada Lily.
*Lily POV*
Aku sekarang duduk ditaman dekat sekolah.
Taman yang penuh dengan kenangan.
Al menyatakan cintanya padaku dan Niall bilang bahwa taman ini adalah taman favoritnya.
Air mataku terus mengalir tanpa berhenti. Aku sudah berusaha menghapusnya tapi tetap saja tidak ingin berhenti. Semua kenangan lamaku dengan Niall disini seolah datang kembali.
Membuatku semakin tersiksa.
Does he know that i love him?
Does he know that i'm crying because him?
Does he know that i'm so scared if he will leave me?
Does he know that i always want with him forever?
i'm in love with Niall.
KAMU SEDANG MEMBACA
Does He Know? || n.h
Fanfictionsekeras apapun aku berusaha untuk melupakanmu, sekuat apapun aku menahan cemburu ketika melihatmu dengannya. Tetap saja aku tidak bisa melupakan semuanya dan begitu cemburu saat melihatmu bersama dia. Dan aku sadar kaulah yang kucari selama ini.