The Ending

2.4K 195 9
                                    

*Lily POV*

aku dan teman teman sekarang sudah berada dipantai sejak tadi pagi. Udara yang sejuk membuatku nyaman disini.

Hari sudah malam, semua orang berkumpul diluar hotel. Saat kami ingin berkumpul ke restorant aku mencari cari seseorang yang dari tadi siang tidak aku temukan. Niall.

''Al, aku ingin mencari Niall dulu'' Al mengangguk dan aku mencoba mengelilingi hotel tapi aku tidak menemukannya.

Saat aku mencarinya ditepi pantai, aku melihat seseorang memakai sweater berwarna putih sedang duduk diatas batang pohon kelapa yang tumbang.

Aku mendekati Niall secara perlahan lahan tanpa membuat bunyi sedikitpun.

''maafkan aku Ly'' aku terkejut saat Niall menoleh kearahku dengan mata yang merah. Apa dia habis menangis?.

''maafkan aku telah bersikap dingin padamu. Tapi ini semua karena aku ingin melindungimu dari orang orang yang ingin mencelakai kau'' Niall berdiri dan mendekat kearahku.

''aku tidak mengerti maksudmu Niall'' aku mengerutkan dahi.

''aku mencintaimu Lily'' perlahan lahan Niall mendekatkan wajahnya padaku. Membunuh jarak antara kami berdua. dan.

CUP! dia mencium bibirku sekilas.

''ap-apa maksudmu menciumku Niall?''

''aku mencintaimu. Aku selama ini cemburu saat kau dan Al berdua. Aku menunggu waktu yang pas untuk menyatakan perasaan ini dan sekarang waktu yang tepat'' Niall menatap mataku dalam.

''apa itu sebuah pertanyaan? atau hanya ingin mengatakannya?''

''kau boleh menganggapnya pertanyaan atau bukan'' Niall tersenyum kearahku.

''jika itu pertanyaan maka aku akan menjawab TIDAK'' Niall langsung terlihat frustasi.

''kau menolakku?'' Aku perlahan lahan mendekatkan wajahku ke telinganya.

''maksudku adalah, aku tidak akan segan segan untuk menerimamu sebagai pacarku'' saat itu juga aku merasakan Niall mengembangkan senyumnya.

''bisa kau ulangi sekali lagi?' aku rasa Niall mencoba untuk mengerjaiku

''aku mencintaimu''

*

*

*

*4 tahun kemudian*

''taraaa, ini rumah baru kita'' Niall merangkulku dengan tawanya yang lebar.

''rumah ini terlalu besar untuk kita berdua, Niall''

''tenang, aku yakin sebentar lagi kita mempunyai anak untuk meramaikan keluarga kecil kita''

Oh iya, aku sudah menikah dengan Niall. Aku rasa dia seorang laki laki yang baik dan dewasa. Aku percaya padanya sepenuhnya untuk menjadi pendampingku seumur hidup. Menemaniku dikeadaan senang maupun sulit.

Al juga sudah menikah dengan Syena. Aku sudah memaafkan mereka berdua tentang masa lalu kami.

Aku tidak menyangka bahwa aku akan menikah dengan Niall dan Al juga tidak lagi mengusik tentang kehidupanku.

IN THREE WORDS

I CAN SUM UP

EVERYTHING I'VE LEARNED

ABOUT LIFE:

''IT GOES ON''

AND

YES, THE PAST CAN HURT

BUT YOU CAN EITHER RUN FROM IT

OR LEARN FROM IT

*

THE ENDING

Does He Know? || n.hTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang