*Lily POV*
Aku berjalan kearah kelasku, yap,sekarang aku berada di sekolah. Kemarin kami sudah menyelesaikan tugas ipa. Ternyata Niall sangat seru dan gombal.
Setelah sampai di kelas ternyata Niall sudah datang duluan daripada diriku. Aku duduk disebelahnya.
Tapi tiba-tiba aku melihat Al masuk ke kelasku dengan tatapan terkejut melihat aku dan dan Niall duduk sebangku.
‘’hai Al’’ aku tersenyum kepadanya tapi anehnya aku melihat kekecewaan dari matanya.
Aku melihat ia mendekati Niall.
‘’aku pinjam dulu Niall’’ katanya datar dan menarik baju Niall keluar kelas. Sejak kapan Niall sama Al kenal? Aku baru melihat mereka berteman, tapi dari cara Al menarik Niall keluar mereka bukan seperti berteman tapi bermusuhan. Ahh apalagi ini.
*Al POV*
Aku berjalan kearah kelas Lily, yap tujuanku kesini untuk memberi pelajaran pada Niall bahwa dia tidak boleh dekat-dekat dengan pacarku.
Tapi sialnya, ternyata Lily sudah berada di dalam kelas dan juga ternyata ia duduk sebangku bersama Niall.
Tapi daripada aku bertambah geram pada Niall lebih baik aku menghajarnya sekarang tapi jangan di depan Lily.
‘’hai Al’’ Lily menyapaku ramah. Aku ingin sekali mencubit pipinya dan memeluknya tapi aku berusaha tidak menjawab dan harus bersikap dingin padanya agar ia mengerti apa yang akan kulakukan pada Niall.
‘’aku pinjam dulu Niall’’ aku menarik baju Niall dari kelas dan menariknya kearah belakang sekolah yang sepi.
Sampai dibelakang sekolah aku langsung memukul kearah dada Niall sontak Niall terjatuh walaupun aku melihat ia menahan untuk jatuh.
‘’jangan pernah lo deketin Lily’’ kataku dengan lantang sambil menunjuk kearahnya
‘’maksudmu apa Al?’’ aku tau ia pasti kenal dengan aku, jelas karena aku anak pemilik sekolah ini ‘’dan apa masalahnya denganmu jika aku ingin mendekatinya’’ rasanya aku ingin membunuhnya sekarang.
‘’kemarin kau jalan-jalan bersama dia dan kelihatan dari cara kau memperlakukan dan menatap dia bahwa kau suka dengan Lily’’ aku menguatkan cara bicaraku ‘’aku marah padamu karena aku PACAR LILY’’ aku menekankan dua kata terakhir yang aku ucapkan.
Ia sangat terkejut ketika mengetahui bahwa aku pacar Lily ‘’aku tidak percaya’’ ia memasangkan wajah tidak percayanya ‘’dan sejak kapan kau membela seorang wanita, hah playboy?’’ Niall berdiri dari posisi duduknya tadi.
‘’lusa lalu, sepulang sekolah aku resmi jadi pacarnya dan kau tau kenapa ia bisa telat kerumahmu? Karena ia sedang kencan denganku, tapi kau yang punya rencana kerja kelompok itu dan menghancurkan kencan bersamanya untuk pertama kali’’ aku memukul rahangnya dan lagi-lagi ia terjatuh sampai terlihat lebam di rahangnya itu ‘’aku membela Lily karena aku mencintai Lily dengan tulus bukan seperti aku mencintai mantan-mantanku’’ aku menendang perutnya dan pergi dari taman belakang sekolah.
Tunggu saja Niall itu baru pembalasanku yang pertama.
*Lily POV*
Karena aku penasaran apa yang akan mereka lakukan jadi aku mengikuti mereka diam-diam.
Aku mendengar perdebatan mereka dan aku melihat Al memukul dan menendang Niall. Sementara Niall hanya diam dan tidak bereaksi apapun.
Apa benar Al melakukan ini asli hanya untukku? Kira ku Al akan menjadi cowo playboy selamanya, ternyata ia mencintaiku dengan tulus sampai-sampai ia harus menahan diri saat ia melihat aku dan Niall bersama.
Tapi apa benar juga semenjak kejadian kemarin Niall menyukaiku. Sampai sampai ia rela dipukuli oleh Al?
Setelah berdebat panjang Al meninggalkan Niall sendiri di belakang sekolah. Aku tak mungkin membantu Niall karena bisa-bisa ia kira aku mendengar semua percakapan mereka yang memperebutkan diriku.
*skip pulang sekolah*
aku keluar kelas dengan perasaan cemas karena gara-gara kejadian pagi tadi, aku melihat Niall tidak masuk dan meninggalkan tasnya di dalam kelas. Jadinya aku membawa tasnya pulang untuk memberikan tas miliknya.
Saat keluar kelas aku melihat Al menungguku, mungkin ia tidak ingin aku pulang bersama Niall.
‘’Al?’’ aku berlagak tidak tahu atas kehadirannya
‘’hey, babe’’ ia melihat kearah tas Niall dan mengeryitkan dahinya
‘’ini tas Niall, aku tidak tau setelah kau dan Niall keluar ia tidak kembali kekelas sampai-sampai meninggalkan tasnya’’ aku meggelengkan kepala.
‘’hahahaha, dasar anak aneh. Udahlah gak usah dibawa tasnya tinggalin aja’’ aku menggeleng atas pendapat Al ‘’aku bilang tinggalkan saja’’ Al sedikit membentakku dan sontak aku terkejut atas kekasarannya.
Al menarik tas Niall dari genggamanku dan melemparkan tas Niall ke dalam kelas sembarangan.
‘’kamu ada apa sih sama Niall? Kamu kayaknya benci banget sama dia?’’
‘’gak papa’’ ia jalan mendahuluiku ‘’ayo aku akan mengantarkamu pulang’’ aku menyusul Al dibelakangnya.
Didalam perjalanan kami lebih banyak diam daripada berbicara. Aku diam-diam mengeluarkan ponselku dan mengirim pesan ke Niall
‘’to : Niall
Hey boy, kau dimana?’’ 5 menit sudah berlalu tapi ia tidak menjawab pdahal biasanya hanya tunggu 1 menit saja ia sudah membalasnya
‘’to : Niall
Kau kenapa?’’ aku mengirim pesan lagi dan menunggu 5 menit tapi hasilnya nihil.
Ni, aku harap kau baik-baik saja, benakku.
KAMU SEDANG MEMBACA
Does He Know? || n.h
Fanfictionsekeras apapun aku berusaha untuk melupakanmu, sekuat apapun aku menahan cemburu ketika melihatmu dengannya. Tetap saja aku tidak bisa melupakan semuanya dan begitu cemburu saat melihatmu bersama dia. Dan aku sadar kaulah yang kucari selama ini.