*Lily POV*
Sekarang aku berada di sekolah. Ini sangat membosankan, Niall jarang malahan sudah tidak pernah menyapaku. Aku sudah putus dengan Al tapi sialnya dia masih mencoba mendekatiku. Bajingan.
"Ahaaahaha" aku mendengar suara Niall sedang tertawa. Dan aku melihatnya baru saja memasuki kelas dengan menggandeng seorang gadis.
Tunggu! aku pernah bertemu dengan gadis ini. Tapi dimana ya?
Ahh iya! dia gadis yang duduk disebelahku selesai menjenguk Niall dirumah sakit.
"kau" aku menunjuk kearah gadis yang sedang digandeng oleh Niall "gadis yang banyak bertanya dirumah sakit itu!" aku berdiri dan menatap gadis itu dari atas sampai bawah.
"wah! kita bertemu lagi" Gadis itu tersenyum tapi aku tidak suka dengan senyumannya.
"untuk apa kau disini dengan Niall" sekarang aku menunjuk Niall.
"kenapa? tidak boleh?" Niall langsung menjawab dengan suara dingin.
Aku langsung maju beberapa langkah kedepan dan menyisakan satu langkah lagi untuk bisa menyentuh Niall.
"oh ya?" aku menatap Niall sinis dan menarik tangannya kasar menuju luar kelas.
"bisakah kau pelankan tarikanmu nona?" aku langsung berbalik menatap Niall dengan sorot matanya yang marah tapi aku tidak memerdulikan itu.
"kau kenapa? apa kau sedang sakit? apa kau gila?" aku langsung menjerit tepat didepan wajahnya pastinya dengan sedikit berjinjit karena Niall lebih tinggi dariku.
"mungkin kau yang gila"
"kau kenapa sih tidak bisa berkata baik padaku. apa ada yang kau sembunyikan dengan cara menghindariku" aku melihat wajah Niall menegang. Apa ada yang salah dengan omonganku?
"aku hanya ingin melindungimu" saat itu juga Niall pergi dengan langkah cepat.
apa maksudnya melindungiku? apa yang harus ia lindungi? apa yang ia sembunyikan dariku?
******
-10 bulan kemudian-
satu minggu lagi aku akan bebas dalam artian sekolahku sudah tamat.
Niall semakin dekat dengan gadis itu kalau tidak salah namanya Syena.
Niall juga tidak pernah berbicara denganku. Aku pun tidak berani untuk berbicara dengan dia.
Aku dan Al sekarang friend. aku tidak pandai bergaul, jadi terpaksa aku berkawanan dengan dia.
Aku rasa Al juga baik denganku. Kadang kadang dia datang menghibur dia juga tampan. Apa aku men--. No No!!! kau tidak boleh menyukai playboy itu lagi Lily.
Ingat dia sudah pernah menghancurkan perasaanmu.
Oh iya, aku sekarang sedang berada di rumah. Menyusun pakaian untuk dibawa ke pantai besok.
Kami mendapatkan libur seminggu sebelum kami akan pisah.
Aku pergi kepantai bersama teman sekelasku dan Al juga ikut.
setelah semua rapi aku langsung merebahkan tubuhku diatas tempat tidur. menatap lurus kearah langit langit kamarku.
Sekilas, semua memoriku dengan Al dan Niall terlintas.
Mulai dari pahit dan manis. Aku merasa diriku kembali pada saat itu.
dan berhenti disatu memori terakhir saat Niall berkata ia hanya ingin melindungiku
aku tetap tidak mengerti dengan itu. Ini terlalu sulit diartikan.
*Niall POV*
aku memasukkan kedua tanganku dalam saku celana.
Berencana pergi ke starbucks. Saat aku sudah sampai di starbucks aku melihat Syena dan Al sedang berbicara serius.
mereka kenal? aku baru tau.
aku segera mencari tempat duduk dekat mereka dan kemungkinan mereka sulit melihatku.
setelah mendapatkan tempat duduk yang pas, aku langsung mendengarkan percakapan mereka.
"aku sudah berhasil mendekati Niall dan sebentar lagi Niall akan menjadi milikku" APA!?
"aku beruntung berkerja sama denganmu, kau pintar sekaligus licik" Syena mengangguk dan tersenyum. Aku merasa arwahku sudah tidak bisa dikontrol lagi.
"apa aku salah dengar tadi" sekarang aku berdiri disamping Al. dan mereka melihatku seperti setan.
"Ni, kau ken--"
"kenapa? ada masalah" aku langsung memotong perkataan Syena "kukira kau baik ternyata kau sama liciknya" aku langsung menatap mereka sinis.
"AL KAU JAUHI LILY DAN KAU SYENA JAUHI LILY DAN AKU" syena langsung membelalakan matanya.
Kenapa hidupku begitu rumit? semua orang serasa membohongiku?
***
maap kurang greget yah cooy-.-lagi gak punya ide. gimme vote okayy. follow twitter author @hayanialler sama @niallpixxa loveyouuu
KAMU SEDANG MEMBACA
Does He Know? || n.h
Fanfictionsekeras apapun aku berusaha untuk melupakanmu, sekuat apapun aku menahan cemburu ketika melihatmu dengannya. Tetap saja aku tidak bisa melupakan semuanya dan begitu cemburu saat melihatmu bersama dia. Dan aku sadar kaulah yang kucari selama ini.