17

168 15 0
                                    

Pagi ini aku telat ini jam 6 lewat dan aku baru bangun..
Aku segera bergegas mandi ternyata benar kita sekeluarga kesiangan hari ini😪 aku berebut kamar mandi dengan dean dan akulah pemenangnya haha.

Setelah selesai mandi aku dan dean tidak sarapan pagi ini, aku benar-benar telat,dean melajukan motornya sangat cepat aku memeluknya sangat erat sampai disekolah semua mata tertuju padaku dan ini lebih ramai dari sebelumnya.

Malu? Ya aku malu sekali dean memakai helm dan memakai jaket, dia membuka helmnya dan wanita sekitar lingkungan tempat sekarang aku berdiri menatap dean dengan tatapan aneh sambil berbisik.

Dean menyuruhku untuk mencium tanganya huh deann😪 dia sekarang membuatku lebih malu lagi..

Saat motor dean pergi meninggalkanku di sebrang aku melihat dilan dan gerombolanya menatap tajam ke arahku.
Mereka seperti tidak punya dosa aku lihat ada beberapa guru yang berlalu lalang disini tapi mereka tetep saja santai sambil meroko di depan sekolah! Seakan-akan meroko itu keren bagi mereka.

Aku lihat dilan masih memainkan gadgetnya.
Apa dilan melihatku? Ah dilan😪 saat itu bel tanda masuk berbunyi aku masi nunggu manda dia belom juga dateng dari tadi otw otw doang tapi belom sampe jugaa.
Semua siswa sudah masuk kecuali aku dan gerombolan dilan aku menunggu di halte sedangkan dilan dan gerombolanya berada di sebrang sana.
Aku bisa melihat tatapan jahil para teman dilan, dilan masih cuek saja kepadaku.
Apa dia marah karna tadi aku boncengan sama dean?
Aku masih menatap sampai akhirnya tatapanku dan tatapan dilan bertemu aku hanya memerah saat dilan senyum kepadaku.
Sepertinya dia tidak marah.

Dilan berdiri dan menginjak rokonya lalu dia berjalan kearahku.

"Nadila,kenapa gamasuk?" tanya dilan disambut riuh temanya dilan.

"Nunggu manda" jawabku singkat.

"Manda belom juga dtg?dia gasekolah kali?"dilan.

"Kamu juga kenapa gamasuk?"kataku balik bertanya kepada dilan.

"Aku malas,untuk apa sekolah presiden sudah ada" ucap dilan.

"Dilannnnn!" ucapku.

"Ya ya nadila aku masuk nih" kata dilan pasrah.

"Tunggu manda 5menit lagi dilan" kataku sambil menahan dilan.

"3menit lagi si kumis jejen akan berpatroli dan kalau 5menit lagi kita disini kita akan di hukum di tiang bendera kamu mau?" ucap dilan sambil memegang tanganku,membuat jantungku berdetak cepat.

"Lan lan, pa jejen lan" teriak ariansyah.

"Mampus, ayo nadila ikut aku" kata dilan sambil menarik tanganku pergi menjauh dari halte.

Aku berlari bersama dilan lewat jalan belakang sekolah, aku berlari melewati koridor- koridor kelas! Dilan masih memegang tanganku setiap siswa kelas yang melihatku dan dilan lewat dengan posisi dilan memegang tanganku kurasa cukup membuat mereka kaget!

"Nadila masuk kelas ada pa jejen" dilan menyembunyikanku di kelas 11.C aku sangat malu semua kakak kelas yang ada disana menatapku sinis seperti mereka akan memakanku hidup-hidup.

Jantungku berdegup kencang aku akan membuat ulah di sekolah ini.
Tiba-tiba terdengar suara bentakan.

"Dilan kenapa selalu kamu yang buat ulah!" pajejen.
Aku hanya bisa mengumpat dibelakang dilan aku takut pa jejen menyeramkan.

"Saya buat ulah apa,saya mau masuk kelas,bapa menghalangi saya"kata dilan sesopan mungkin.

"Baju kamu tidak dimasukan! Kamu tidak pakai dasi! Dan ngapain kamu datang dari belakang sekolah!" bentak.

"Mending bapa minggir! Saya mau lewat nanti saya ketinggalan pelajaran" ucap dilan tak kalah membentak.
Akusangat kaget cara dilan memperlakukan guru.

"Maaf pa,kita takut bapa makanya lewat belakang,kami hanya telat 3menit pa" sautku yang masih mengumpat dibelakang dilan.

Sekelas hanya melihat perdebatan dilan dan pa jejen.
Aku sangat bingung berada di tengah 2 pria yang sama sama keras kepala! Ini menyebalkan!

"Kamu siapa! Kamu kenapa bisa sama dilan? Kamu mau belajar bandel? Kamu anak baru kenapa maen sama brandal kaya dilan!"bentak pa jejen kepadaku.

"Jaga omongan bapa! Saya dari tadi hormat ke bapa, bapa gatau cara memperlakukan wanita?"dilan.

"Kamu yang harus jaga omongan tidak sopan ke guru! Gausah seenaknya disini dilan! Kamu ini sekolah untuk pintar bukan untuk jadi brandal"pajejen.

"Ini hidup saya tidak akan ada seorangpun yang boleh melarang saya/mengekang saya selagi itu tidak merugikan bapa saya minta tolong tidak usah ikut campur!"dilan.

"Dilan! Kamu berdiri di lapangan sekarang! Sampai nanti istirahat!"

"Bagus! Gue gaperlu ribet belajar, yaudah nadila sana ke kelas" ucap dilan kepadaku.

"Eits, kamu juga itu siapa nama kamu! Berdiri bersama dilan sampai istirahat dasar anak brandal!" kata pajejen menunjuku.

Aku serasa ingin menangis disebut berandal oleh guruku! Dimana manda? Kenapa hari ini aku sial? Akubenci aaaaa😪batinku.

"Saya aja pak nadila jangan" kata dilan membantah ucapan pa jejen.

"Tidak dilan pratama! Kalian berdua berdiri didepan tiang atau saya scorsing!"bentak pa jejen.

Aku sangat malu! Dilan akhirnya menuruti permintaan bapa itu dan menentengku pergi ke arah tiang bendera..

Hallu haiii readers💕gimana? Jgn lupa vote&coment pliss❤sayang kalian semwh😘💕

NADILA&DILANTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang