22

168 17 0
                                    

Siang ini aku dengar dari teman sekelasku bahwa sekolahku akan menyerang sekolah bina warma entah kenapa alasanya aku tidak tau.
Aku hanya takut dilan ikut aku harus mencegahnya batinku dalam hati.

Aku berlari menuju kantin tidak ada dilan disana, aku menuju warung belakang sekolah aku tidak menemui dilan disana, disana hanya ada idham idham bilang dilan lagi pergi sebentar saat aku tanya dilan kemana idham bilang urusan laki-laki.
Aku berlari lagi menuju warung depan sekolah sayangnya gerbang sekolahku di tutup akhirnya aku memanjat lewat belakang sampe-sampe rok ku robet sedikit dibagian bawah.

Aku lihat ada beberapa teman dilan termasuk dika teman sekelasku, dia bolos pelajaran.

Aku melepas maskerku karna pengap,aku mencari dilan di sekitaran situ aku tidak melihat sama sekali dilan kemana batinku.

Saat aku dipinggir jalan aku melihat segerombolan orang bermotor memakai seragam SMA mengerung-gerung kan mesinya di depan sekolah sambil membawa celurit dan senjata tajam lainya aku seperti kenal dengan suara motornya tidak asing bagiku.

Aku yang masih mengumpat di belakang pohon dengan jelas melihat kejadian itu mereka saling pukul saling tendang aku saat itu ketakutan semua siswa SMA ku keluar dibarengi bersama guru-guru dan kepala sekolah mereka hanya diam tidak mau melerai karna mungkin takut juga mereka semua membawa senjata tajam.

Yang membuatku kaget adalah dilan keluar dari warung dan langsung memukuli satu persatu dari orang yang menyerbu tadi tubuhku makin gemetar aku gapernah liat dilan semarah itu aku hanya diam dibelakang pohon menatap kearah sana.

Saat itu dilan di tonjok oleh salah satu pria dari gerombolan lain dan dilan terjatuh aku kenal orang yang nonjok dilan, dia teman dean dia eka teman dean iya dia eka,disitu terjadi pertengkaran hebat dilan dan eka mereka seperti ingin saling bunuh aku dengan reflek lari menuju mereka namun ditahan oleh arya teman dilan.

Dengan segala kekuatanku akhirnya aku menerobos masuk dan menendang eka sampe dia terjatuh.
Dia berbalik dan ingin memukulku namun tanganya tertahan oleh tangan dibelakangnya saat aku lihat ternyata dia dean kakaku!
Dilan saat itu kembali baku hantam bersama eko sedangkan aku ditarik dean dan keluar dari arena baku hantam itu.

"Maksud lo apa si cari mati, jagoan bgt lu?" kata dean dengan nada agak tinggi.

"Elo yang maksudnya apa? Jagoan bgtlu? Lu kesekolahan gua nyari ribut kaya gini" kataku lagi aku tidak akan mau kalah kamu misalkan aku benar.

Saat itu aku lihat keadaan semakin keruh aku bisa lihat dilan sudah memukuli beberapa orang.

Akhirnya dean turun tangan dia menghajar dilan habis-habisan aku hanya bisa melongo karna aku bingung aku akan milih siapa.

Dean memukul bagian perut ari aku berlari menahan dean tapi malah aku yang kena sasaran tonjokan dean sampai hidungku berdarah manda berlari ke arahku tapi dia belum berani masuk ke arahku dean ari dan dilan dia masih mematung sampai akhirnya dean menuntunku untuk pergi,aku menolak dan langsung mendaratkan tamparan di pipi dean dan langsung membuat dean diam.

Aku mengusir dean dan gerombolanya dari sekolahku namun dilan kembali memukuli dean, aku memegang tangan dilan dan sepertinya dilan melemah emosinya tidak seperti tadi dia menatap kearahku dan balik memegang tanganku.
Aku tersenyum memelas ke arahnya meminta agar dilan mengizinkan musuhnya pergi dan disitu dilan hanya diam.

Aku sangat bersyukur ini berakhir jantungku serasa mau copot.
Manda saat itu langsung memeluku dilan masih mematung di tempat ia berdiri dilan dan semua yang tadi terlibat di panggil keruang guru!
Termasuk aku.

Kami semua dihukum untuk berdiri di tiang bendera sampai pulang, orang tua kami semua dipanggil untuk datang ke sekolah tapi dilan membantah.

"Nadila gatau apa-apa dia jgn dihukum, dia hanya misahin kami dia engga ada sangkut pautnya sama masalah ini" kata dilan sambil berdiri.

"DIAM KAMU DILAN!"bentak pa jejen.

"Bapa seenaknya sama saya ya? Jgn mentang-mentang bapa guru saya gapernah takut sama bapa!" kata dilan melawan.

"KAMU YANG GASOPAN KE SAYA! SAYA GURU KAMU KAMU HARUS HORMAT KESAYA" bentak pajejen membuat semua yang ada disitu kecuali dilan.

"LU GILA HORMAT? MAKANYA KALO MAU DI HORMATIN,LO HARUS BELAJAR NGEHORMATIN ORANG GABUTUH GURUKAYALU" katadilan tak kalah membentak membuat aku melongo.

"SEKARANG KALIAN SEMUA BERDIRI DI TIANG ATAU SAYA AKAN MEMINTA KEPALA SEKOLAH UNTUK MENGELUARKAN KALIAN DARI SEKOLAH INI" sekarang yang mengeluarkan kata-kata adalah bu rini dilan hanya diam mungkin dia nakal tapi dia tau cara memperlakukan wanita.

"Tapi nadila jangan bu" kata dilan lagi ke bu rini.

"Yasudah nadila kamu jgn" kata pajejen.

Lalu dilan dan teman-temanya menuju kearah lapangan untuk berdiri di sana,semenjak kejadian tadi semua kelas bebas tapi tidak ada yang boleh keluar.

Aku masih memandang dilan yang tersenyum kearahku dibawah sinar matahari, dia seperti robot dia keliatan semangat tidak seperti temanya yang lesu karna sudah beberapa jam disana

Dilan POV

Aku hanya memandang nadila dari sini,semua rasa panas atau apapun itu tidak terasa karna di sana ada nadila yang tersenyum ke arahku, Nadila aku tidak akan membiarkan ada satu orangpun menyakitimu.
Senyumnya menenangkanku.
Senyumnya penuh arti penuh ketulusan aku bisa merasakan itu.
Tak peduli dengan devita tak peduli dengan uang aku hanya ingin nadila bersamaku selamanya..

Hai hai maap baru update💕vote&coment semangat puasanya yaa readers😘

NADILA&DILANTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang