Prolog

890K 37.6K 3.1K
                                    


بِسْــــــــــــــــــمِ اللهِ الرَّحْمَنِ الرَّحِيْمِ

Cinta ibarat sebuah perahu besar yang berlayar di tengah lautan. Mata hati menjadi tolak ukur kemana perahu akan berlabuh.

Lautan memberi cinta berbagai makna, ada ketenangan, ada yang terobang ambing ombak, dan ada badai cinta.

Perahu cintaku begitu tenang di tengah lautan pencarianku mencari perlabuhan terakhir. Angin berhembus dengan damai, ombak begitu tenang dan perahuku berlayar percaya diri diatas Ridho Illahi.

Hingga, mata hatiku melihat sebuah pelabuhan.

Pelabuhan itu tampak bersinar, memukau mata dan hatiku. Coretan garis takdir Illahi seketika tampak di depan lupuk mataku. Perahuku harus berlabuh disana.

Aku berlayar dengan suka cita menuju pelabuhan itu. Seribu wirid menemani perahuku berlayar dengan kekuatan dari Allah Azza Wa jaalla.

Telah sampai ku di semenanjung pelabuhan, segera ku lepaskan jangkarku, dan aku siap berlabuh pada pelabuhan yang nampak indah tersebut.

Saat jangkarku sampai di dasar laut pelabuhan, aku terkejut saat ada perahu lain yang telah berlabuh sebelumku. Ingin ku berlayar lagi, namun jangkarku telah beku dan tersangkut didasar lautan.

Innalilahi, perahu cintaku telah berlabuh pada pelabuhan hati yang salah.

☀☀☀

Dear Allah..

Tiada satu cinta yang lain selain cinta karena-Mu..

[DSS 1] Dear Allah [NOVEL VERSION]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang