•10•

335 19 3
                                    

Terlihat ada beberapa cowok-cowok di lapangan. Ya, memang sedikit lagi mereka akan melaksanakan Tournament di beberapa Universitas.

Mereka yang lihai dalam bermain basket, ditambah lagi keringat yang menetes di dahi mereka semua, membuat cewek-cewek berteriak histeris karena cool nya cowok pebasket itu.

Entah kenapa, latihan kali ini Fiqi terlihat lemas dan bersemangat, dan membuat cewek-cewek kurang antusias dengannya. Mungkin, karena sikap Fiqi yang seperti ini membuat pelatih untuk memberikan mereka waktu istirahat.

"Fiqi? Lo kenapa?" Kata Kak Baim menghampirinya sambil mendrible bola basket.

"Gapapa, gw cuman lagi gak mood aja." Kata Fiqi sambil memasukkan bola ke ring basket beberapa kali.

"Ohh. Yaudah kalo gitu istirahat 10 menit!" Kata Kak Baim sambil berjalan menuju ke tempat duduk nya.

Saat yang lainnya istirahat, tidak dengan Fiqi dia masih memasukkan bola ke ring basket beberapa kali, menunjukkan kalo dia memang tidak mood hari ini.

Sesekali dia melirik ke arah Arsen kali ini. Entah kenapa, semenjak dia melihat Aurel dengan Arsen seperti tadi, persaan Fiqi berubah saat itu juga.

Akhirnya, dia memutuskan untuk menghampiri Arsen.

"Hai, Fiq! Lo mau minum nih?" Kata Arsen sambil memberikan botol minuman kepadanya.

"Gak usah. Thanks." Kata Fiqi sambil menundukkan kepalanya.

"Serius, ini tadi gw sengaja bawa dua. Nih?" Kata Arsen sambil kembali menyodorkan botol minuman itu ke Fiqi.

"Yaudah sini. Thanks ya?" Kata Fiqi yang tersenyum sejenak dan meminum botol yang diberikan Arsen tadi.

Arsen hanya menaikkan kedua alisnya sebagai jawaban. Dan dia terkejut kalo tiba-tiba Fiqi menanyakan suatu hal yang cukup aneh baginya.

"Lo suka ya sama Aurel?" Kata Fiqi sambil menatap bahu belakang Arsen.

"Maksud lo apaan kok tumben-tumbenan lo nanya tentang ginian ke gw?"kata Arsen sambil fokus dengan gadget nya.

"Gua serius! Lo suka sama Aurel?" Kata Fiqi sambil berdiri menatap Arsen.

"Kok lo tiba-tiba emosi sih, Fiq?" Kata Arsen yang ikut berdiri menatap Fiqi. Namun, Fiqi tidak menjawabnya hanya saja menatap Arsen dengan tatapan tajam.

"Okeoke.... Gw akan jawab yang sebenarnya? Ya! Gw suka sama Aurel!" Kata Arsen sambil menaikkan sebelah alisnya.

Fiqi yang sudah sangat emosi melihat Arsen seperti tadi, tanpa sadar dia sudah mengepalkan tangannya kuat-kuat yang ingin dia jatuhkan ke pipi Arsen. Tapi, semua itu terhenti ketika Kak Baim memanggil mereka berdua untuk kembali latihan.

"Fiqi, Arsen. GC kita lanjut latihan nya takut kesorean nanti!" Kata Kak Baim teriak dari gerombolan anak basket lainnya.

"Sorry gw duluan!" Kata Arsen yang menepuk bahu sebelah kiri Fiqi dan tersenyum sejenak.

Entah mengapa, emosi Fiqi kali ini benar-benar keluar ketika melihat kelakuan Arsen seperti tadi. Memang sih, mereka berdua selalu berbeda pendapat dalam hal apa pun, dan tidak mau kalah untuk saling menunjukkan kehebatan diantara mereka.

Melihat Fiqi yang kali ini malas-malasan bermain basket, membuat Kak Baim geram dan menegurnya.

"Fiqi! Lo itu kenapa sih? Tournament itu dikit lagi mau mulai! Lo yang males-malesan kayak gini meragukan kita untuk menjadi juara! Apalagi kamu itu kapten disini, harusnya kamu itu menjadi contoh ke yang lain!" Kata Kak Baim sambil ngomel menghampiri Fiqi.

"Iya kak sorry, gw emang bener-bener lagi gak mood ini. Gw izin pulang dulu ya kak?" Kata Fiqi sambil memegang bola basketnya.

"Yaudah sono. Tapi next time, kalo lo masih kayak gini? Gak segan-segan gw gantiin posisi Lo ke yang lain!" Kata Kak Baim sambil menatap ke arah Fiqi.

"Iya kak!" Kata Fiqi sambil melirik ke arah Arsen yang saat itu sedang tersenyum-senyum menatap dirinya.

Dijalan ketika arah pulang entah kenapa yang terbayang di pikiran Fiqi kali ini hanya perkataan Arsen tadi. Fiqi pun bertanya-tanya pada dirinya sendiri mengapa dia bisa memikirkan hal itu. Apakah memang dia suka dan cemburu dengan Aurel?


Cinta Bersemi Di Putih Abu - AbuTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang