•13•

347 20 0
                                    

Ntah kenapa hari ini Aurel sampai sekolah setengah jam sebelum bel masuk. Ya, hari ini adalah jadwal piket nya orang yang ada jadwal piket diharuskan datang setengah jam sebelum bel oleh wali kelasnya.

Aurel yang sambil memainkan HP nya dan headshet di telinganya berjalan dengan santai di koridor sekolah.

Kelas Aurel berada di paling ujung lantai 2 di sekolah nya. Sekolahnya cukup besar dan fasilitas nya termasuk cukup lengkap.

Kesantaian Aurel tiba-tiba saja hilang ketika dia dicegat oleh sekumpulan cewek-cewek yang bisa dibilang alay memakai seragam yang cukup minim dipakai untuk anak SMA.

Dengan refleks Aurel langsung menatap mereka semua dan mencabut headshet dari telinganya. Raut wajah Aurel berubah ketika dia melihat seorang cewek yang maju selangkah dari cewek-cewek yang lain dan langsung berhadapan dengan Aurel. Aurel hanya menaikkan sebelah alisnya kalo yang ada di hadapan nya saat ini ialah Khira.

"Ada apa lagi?" Tanya Aurel.

"Dih GR banget lo mau gw tanyain." Kata Khira dan membuat seluruh geng nya tertawa.

"Oh, kalo gitu permisi ya. Gw mau lewat." Kata Aurel yang begitu sopan karna dia tidak mau cari masalah lagi dengan Khira.

Namun, dengan cepat Khira memegang lengan Aurel. Lantas, Aurel langsung membalikkan badannya dan menatap malas Khira.

"Apaan lagi sih, Ra?" Tanya Aurel malas.

"Gw ada urusan ama lo, bukannya gw mau nanya-nanya ke lo!" Jawab Khira sambil menatap kesal ke arah Aurel.

Aurel hanya diam menanggapinya, dia tidak ingin berurusan dengan Khira saat ini.

"Lo make jampi-jampi apa? Hah?--" perkataan Khira langsung saja dipotong oleh Aurel.

"Jampi-jampi?" Aurel hanya tertawa kecil, "sorry ya, gw bukan dukun yang lo maksud!" Sambung Aurel dan pergi meninggalkan mereka semua.

"Eh tunggu! Gak usah pengecut lo jadi cewek!" Kata Khira sambil menarik bahu Aurel dari belakang.

Aurel hanya mengangkat bahu nya dan memutar matanya malas menghadapi Khira.

"Lo ngadu ke Fiqi, kalo gw nampar lo kemaren. Hah?" Tanya Khira dengan nada agak tinggi dan melotot ke arah Aurel.

"Eh sorry, gw gak pernah ya yang namanya punya niat itu ke lo!" Jawab Aurel sambil menunjuk muka Khira kesal.

"So? Kenapa kemaren Fiqi ngomel-ngomel ke gw karna lo? Ya kan girls?" Tanya Khira ke geng nya.

Geng nya hanya mengangguk menatap Khira.

Aurel terkejut karna perkataan Khira barusan, Aurel benar-benar gak ngerti sama apa yang di ucap Khira barusan.

"Kalo itu, gw gak tau apa-apa. Okey!! So? Permisi gw harus piket hari ini." Kata Aurel lalu pergi dengan cepat menuju ke kelasnya, dia tidak ingin dicegat oleh cewek-cewek alay itu lagi.

"Woii!!! Urusan gw sama lo belom kelar!!" Kata Khira teriak-teriak dan menunjuk kesal ke arah Aurel yang telah pergi jauh meninggalkan mereka.

"Udah lah, Ra. Mending gw traktir bakso aja kalian semua, gimana?" Tawar salah satu teman Khira.

"Boleh-boleh." Jawab cewek yang lainnya, kecuali Khira.

"Ra? Lo gak mau?" Tanya teman yang menawarkan bakso tadi ke Khira.

"Eh iya mau lah, hehehehe. Let's go girls!" Kata Khira sambil merangkul teman-temannya walaupun gak semua kena rangkulannya dia.

~

Cinta Bersemi Di Putih Abu - AbuTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang