Kesibukan Aurel di depan kaca rias nya merupakan salah satu rutinitas dia sebelum berangkat ke sekolah. Aurel menyempatkan diri 10 menit hanya untuk memperbaiki penampilannya. Tatapan Aurel berubah ketika parfum yang biasa ia pakai hilang entah kemana, sampai jatuh keringat itu ke lantai cuman hanya mencari parfum kesayangannya.
"Bundaa... liat parfum aku gak??"teriak Aurel yang sibuk mencari-cari parfumnya. "Lah kok tanya bunda sih, coba cari dulu yang bener!"teriak bunda nya yang kini berada di teras yang entah lagi ngobrol dengan siapa.
"Ihhh... pasti ama Radit nih,,, Radit..radit kamu liat parfum kakak gak??"menghampiri kamar Radit. "Iyaa aku liat!"teriaknya sambil makan permen yupi. "Dimana??"tanya Aurel dari depan pintu kamar Radit. "Ahh elah,, berisik banget ihh. Sini ikut aku!"kesal Radit yang kebrisikan mendengar celotehan Aurel.
"Ini apa???"Radit menunjukkan muka bete ke Aurel sambil menunjuk parfum, yang ternyata ada di meja rias kamarnya Aurel sendiri. "Ihh ko?? Ko?? Ada disini sihh? Gak jelas dah?? Pasti kamu ya yang ngumpetin??" Kesal Aurel sambil memakai parfum nya.
"Yee...enak aja. Yauda sono mendingan kaka berangkat sekolah dikit lagi dah mau masuk tuh!" Radit salim ke Aurel sambil menunjukkan jam di tangannya. "Astaghfirullah... udah jam segitu, yaudah dah kaka berangkat dulu ya ditt,, Assalamualaikum...." teriak Aurel menuju luar kamarnya.
Di teras Aurel di kejutkan oleh kedatangan Fiqi yang ternyata daritadi bercanda-canda dengan bunda nya.
Sambil memegang sepatunya, Aurel kaget sambil menunjuk ke Fiqi keheranan. "Loh, fiq?? Ko lo ada disini??".
"Itu dia anak bunda, hmm yaudah deh kalian berangkat dulu tar takut telat berangkat sekolah nya." Bunda nya Aurel sambil menyuruh mereka dan pergi meninggalkan mereka berdua di depan teras.
"Udah gc pake sepatunya, lo gk liat apa sekarang jam berapa, gak usah liat-liat! Tar lu naksir lagi sama gua??" Kesal Fiqi melihat Aurel menatapnya keheranan, dan pergi meninggalkan Aurel menuju mobil nya.
Sambil memakai sepatunya Aurel bertanya-tanya kepada Fiqi. "Ngapain lu buru-buruin gw?? Gw bisa kok naik sepeda gw?? Lagian kalo lu mau duluan, duluan aja??"
"Gua kesini mau jemput lo, anggap aja ini rasa minta maaf gua masalah yang kemaren." Menatap Aurel sambil tangan sebelah nya masuk ke saku celana, layaknya cogan-cogan lainnya.
"Ohh masalah yang itu. Gapapa kali lu gak usah sampe jemput-jemput gw kayak gini." Pandangan Aurel langsung teralih ketika Fiqi menatap nya, dia tidak mau menunjukkan pipi nya yang berubah merah merona itu.
"Udah yuk ahh gc!" Menarik lengan Aurel dan langsung berjalan ke arah mobil nya.
Hal ini membuat Aurel tidak bisa berkata apa-apa, perasaan nya yang bercampur aduk membuat dirinya tidak bisa mengontrol dirinya supaya tidak salah ngomong kalo dirinya sedang nge-fly
Di dalam mobil sangat sunyi dan sepi, tidak ada percakapan diantara mereka, sampai-sampai Aurel sedikit gugup hanya untuk mengucapkan terimakasih. Dan pada akhirnya, Fiqi lah yang memulai percakapan antara mereka dengan menanyakan beberapa hal yang tidak penting menurutnya.
"Lo tadi kenapa coba, repot banget cuman pengen berangkat sekolah doang??" Sambil menaikkan sebelah alisnya. "Ya..yahh kan tadi gw udah bilang kalo misal lu mau duluan-duluan aja ngapain pake jemput gw segala?" Aurel mengalihkan mukanya yang tersadar kalo daritadi dia telah memperhatikan Fiqi terus.
Dengan sedikit tertawa Fiqi mencetuskan kalimat yang agak sedikit membuat Aurel emosi mendengarnya. "Pantes suka telat, parfum terus yang dipikirin, emang siapa yang mau curi perhatian lo?? Gua??"
Perasaan Aurel yang kala itu sedang berbinar, sedikit emosi dengan perkataan yang sok kepedan itu. "Dihh..yee apaan?? GR banget lo?? Yaa wajar lah kalo perempuan itu pake parfum, segala kecantikan gitu, emang kenapa, gak boleh??.
"Ngeliat sifat lo yang agak tomboy gini, lo gak pantes make segala ini itu, lo natural aja udah cantik kok." Dengan perkataan Fiqi barusan membuat perasaan Aurel semakin gak karuan.
"Kok diem?? Seneng ya lo, gua gombalin kayak gini??" Celetus Fiqi yang sambil memberikan senyuman sinisnya.
"Ehh yee.. apaan GR banget dah lu??" Aurel salah tingkah karena perkataan Fiqi tadi, "btw, tar gw pulangnya gimna?? Gw kan gak bawa sepeda??"sambung Aurel untuk mengalihkan pembicaraan.
"Udah gak usah dibahas... Lo gk mau turun?? Apa masih mau, gua gombalin lagi??" Ketawa Fiqi sambil mengeluarkan lesung pipi nya yang membuatnya sangat manis ketika tertawa.
Karena melihat Fiqi yang membuat terpesona Aurel memuncak. Mengakibatkan Aurel tanpa sadar kembali melamun di depan fiqi dan senyum-senyum sendiri, sontak membuat Fiqi menjadi terdiam dan memperhatikan Aurel.
Hampir sekitar beberapa detik mereka bertatap-tatapan, membuat murid-murid lainnya aneh melihat mereka seperti itu, ada yang iri dengan Aurel karena murid baru sudah membuat Fiqi terpesona, ada yang geli ngeliat nya, dan tingkah aneh murid lainnya ke mereka berdua.
Tatapan mereka terhenti setelah ada salah satu murid yang mengejutkan mereka berdua. Ya, itu adalah Aulia dia tertawa terbahak-bahak karena melihat tingkah laku mereka berdua yang aneh itu..
DOOORRRR!!!
Aulia mengejutkan mereka dengan sekuat tenaga, sampai-sampai semua anak memerhatikannya.
"Hahahahhahahahahahha....." Aulia terbahak-bahak melihat tingkah laku mereka berdua.
"Ihh.. Apaan sih?? Ngagetin tau gk!" Emosi Aurel memuncak karena melihat Aulia yang tertawa terbahak-bahak itu.
"Sebelumnya, minta maaf nih yaa... udah selesai belom tatap-tatapannya Mas? Mba? Dikit lagi dah mau bel nih masalahnya??" Aulia yang memasang muka ngeledek di depan mereka membuat Aurel semakin panas dengannya.
"Awas bae lu!!! Auliaaaaa!!" Aurel berlari mengejar Aulia yang sebelumnya sudah lari duluan.
Fiqi yang melihat mereka berdua berdebat seperti itu membuat dirinya tertawa layaknya cogan-cogan pada umumnya. Tiba-tiba...!! Ada seorang cewek yang menghampiri Fiqi.
"Good morning! Fiqi kuuuuu...."sambil menyolek-nyolek lengan Fiqi.
Mungkin merasa risih dengan apa yang di lakukan perempuan itu, Fiqi meninggalkannya dengan perasaan tidak peduli. "Ada apa??" Membalikkan tubuhnya menghadap perempuan tadi. "Gak ada apa-apa ko Fiqi. Hmm,,, oiya tar--" perkataan perempuan itu langsung saja di potong Fiqi.
"Buang-buang waktu gua aja..." pergi meninggalkan cewe-cewe genit itu. "Yahh... si Fiqi pergi,,,"kata salah satu anak buah perempuan genit tadi.
"Ihh,,, ko dia itu berubah banget sih?? Pokoknya gw harus tetap dapetin dia gimana pun caranya,, dan lo bawain tas gw dong tolong!" Sambil menyuruh salah satu anak buah nya itu dengan sifatnya yang sok kecentilan itu.
Melihat ketua dari anak buah cewek kegenitan itu benar-benar ingin mendapatkan Fiqi. Salah satu anak buahnya angkat bicara, "Eh guys! Tadi tuh kan gw liat ya ada cewek yang bareng Fiqi berangkat sekolah!"
Karena perkataan salah satu anak buahnya tadi sontak membuat ketua cewek-cewek itu terkejut "Whatt??? OMG!!Helloo???.... siapa sih yang berani-berani ngerebut Fiqi dari hati gw??" Membalikkan tubuhnya dan menghampiri anak buahnya itu.
"Kalo gak salah liat nih ya??? Gw sih tadi liat sama anak cewek yang lari-larian itu!!" Menunjuk cewek yang lagi lari itu. "Yang mana?? Yang mana sihh??" Muka ketua cewek itu yang kepo membuat salah satu anak buahnya yang membawa tas bos nya itu geram mengapa dia begitu mengidolakan si Fiqi.
"Ihh bawel banget dah lu! Itu anaknya yang dikuncir udah puas! Nih ahh, capek gw megangin tas lu trus! Ayuk, ka! Tinggalin bae anak kayak dia mah!" Memberikan tas bos nya itu dan mengajak temannya pergi dari situ.
"Ohh dia?? Awas aja tuh anak! Tunggu aja pembalasan gw!....loh pada kemana kalian my ciwi-ciwi tungguin gw kek!! Woii!!" Berlari menghampiri kedua anak buahnya.
![](https://img.wattpad.com/cover/110106570-288-k450849.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
Cinta Bersemi Di Putih Abu - Abu
Novela JuvenilWill you be mine? -fiqi 2017 by AKUSHANGGYTA