Keadaan kantin yang begitu ramai, membuat Aurel sangat malas untuk kesana. Apa boleh buat? Dia harus menemani Aulia, karena Wulan tidak masuk hari itu. Ditengah-tengah perjalanan mereka menuju kantin. Tiba-tiba dia tidak sengaja menabrak seorang cewek yang sedang membawa es, es itu langsung membasahi seluruh baju cewek itu. Ketika Aurel berusaha ingin membantunya, tiba-tiba cewek itu menolak bantuannya dan melirik Aurel dengan tatapan sangat sinis. Cewek itu langsubg berdiri dan memanggil kawan-kawannya, kalo yang dia lihat sekarang ini adalah cewek yang berangkat sekolah bareng Fiqi.
"Ehh, ya ampun. Sorry, sini biar gue bantu?" Mengulurkan tangan ke cewek itu, maksudnya untuk menolong nya. Tapi...
"Gak usah!" Melihat Aurel dengan tatapan sangat benci dan berusaha bangun dan menatap kembali wajah Aurel.
"Hay guys! Liat apa yang gue temuin kali ini?" Memanggil kawan-kawannya.
"Ehh, maksudnya apa ya? Gue kan cuman nolongin lo doang, gue juga udah minta maaf kok?" Sambil mengangkat kedua bahunya karena dia tidak tau masalah apa-apa kecuali dia menabraknya itupun Aurel sudah meminta maaf.
Melihat kejadian itu Aulia langsung menggenggam tangan Aurel dan memberikan kode supaya pergi dari situ dan tidak mencari masalah dengan mereka. Tetapi, terlambat kawan-kawan cewek yang Aurel tabrak itu langsung menghampiri Aurel, yang hendak pergi.
"Ini loh guys! Yang tadi pagi berangkat bareng Fiqi!" Ucap cewek yang Aurel tabrak ke kawan-kawannya.
"Ohh dia?" Ucap bos dari para cewek-cewek itu sambil memegang tangan Aurel yang hendak pergi.
"Ehh lo itu siapa? Sorry, kalo gak ada urusan apa-apa, gw pengen ke kelas!" Jelas Aurel yang berusaha ingin melepaskan tangan yang digenggam erat oleh cewek itu.
"Hey... hey... hey... Lo belom tau nama gue? Kenalin nama gue Syakhira Nur Fauzia, dan Febrian Rizky Rafiqi itu calon gue. So? Lo gak boleh tuh yang namanya berangkat bareng kayak tadi!" Senyum meremehkan terpancar dari muka Khira (panggilannya) sambil memegang erat tangan Aurel.
"Eh udah dong lo, jangan pegang-pegang dia!" Kata Aulia yang berusaha melepaskan tangannya Aurel dari genggamannya Khira.
"Eh lo diem yaa?" Kata Vika (temannya khira) yang berusaha melepas tangan Aulia.
"Jadi mau lo itu apa sih?" Aurel menanyakan nya dengan nada agak tinggi yang membuat siswa di sekitar nya memperhatikan mereka.
"Jadi? Mau gue itu? Lo jauhin Fiqi!" Jawab Khira yang dengan mata melotot ke arah Aurel.
"Hah? Siapa juga yang deketin dia? Nih, dengerin ya! Gue bareng dia tadi itu, dia duluan yang nyamper ke rumah gue. Hmm,, ya katanya sih sekedar minta maaf nya dia doang ke gue. Kalo gitu udah kan? Kalo udah lepasin tangan gue tuh!" Aurel menjelaskan dan melirik matanya ke arah tangannya yang masih di genggam oleh Khira.
"Oke deh kalo begitu!" Melepas tangan Aurel.
"Udah yuk, Ul! Gak ada habisnya ngeladenin dia!" Aurel mengajak Aulia untuk pergi dari situ.
"Yee, sombong banget sih tuh anak! Wuuuu!!" Sorak Vika ke Aulia dan Aurel.
"Awas aja itu dia kalo sampe deketin Fiqi lagi!" Geram Khira sampai mengepalkan tangannya, "tapi gapapa guys! Gue mau kalian cari tau lebih tentang cewek itu!" Menunjuk ke kedua kawannya.
"Siap bosku!" Kata kawan-kawannya sampai hormat kepada Khira.
"Yaudah yuk guys dikit lagi udah mau bell, beli makanan kecil-kecilan aja!" Ajak Khira sambil merangkul kedua temannya.
"Okay!" Jawab Vika dan Jane (teman yang satunya lagi) dengan semangat.
-vomment-

KAMU SEDANG MEMBACA
Cinta Bersemi Di Putih Abu - Abu
Teen FictionWill you be mine? -fiqi 2017 by AKUSHANGGYTA