•26•

120 5 0
                                    

Senyumanmu adalah keindahanmu, anugerahku, dan merupakan bintang dalam semesta

o0o

Pagi yang cerah ditambah kicauan burung membuat Aurel semakin bersemangat menjalani hari-harinya yang akan datang.

"Radit, kakak berangkat ya." Pamit Aurel menghampiri Radit.

Radit yang sedang bermain mobil-mobilan itu pun hanya mengangguk dan menyalami Aurel.

Kali ini Aurel berniat akan menggunakan sepeda yang akan mengantarnya. Ia tersenyum senang ketika melihat sepeda kesayangannya itu.

Tiba-tiba

"Good Morning, Aurel." Ucap seorang lelaki yang berhenti tepat di depan rumah Aurel.

Aurel memutar badannya dan terkejut mendapati Alrez tengah tersenyum menatapnya.

"Lo ngapain kesini pagi-pagi?" Tanya Aurel menghampiri Alrez.

"Mau anterin lo sekolah." Ujarnya

Aurel semakin kebingungan dengan tingkah cowok manis yang masih saja tersenyum menatapnya.

"Udah ayok ah lama." Alrez menarik tangan Aurel dan membawanya ke motor biru milik Alrez.

Dengan kecepatan standar Alrez melajukan motornya membelah kemacetan di sepanjang jalan menuju sekolah Aurel.

Aurel belum habis pikir mengapa begitu nekat anak ini mengantarnya, bahkan sekolah Alrez dengannya cukup jauh.

"Gue mau tanya, lo tumben anterin gue ke sekolah kenapa?" Tanya Aurel.

"Halah, sok-sok nanya segala. Lo tu harusnya bersyukur bisa dianter cowo ganteng kaya gue." Ujar Alrez dengan begitu angkuhnya.

"Jadi cowok kegeeran banget sih." Aurel berusaha mengelak.

Tak ada percakapan lagi di antara mereka, hingga Alrez memberhentikan motornya di depan gerbang sekolah SMAN 1.

Terlihat seluruh anak memakai baju olahraga, begitu juga Aurel.

"Kelas lo banyak juga ya yang olahraga." Sambil melihat ke sekelilingnya.

Aurel menghela napasnya gusar, "Sekolah gue setiap sabtu emang diwajibkan make olahraga."

Alrez mengangguk lalu menatap Aurel.

Emang pinter dasar temen gue kalo milih cewek, geulis pisan. Ucap Alrez dalam hati.

Merasa ada yang aneh dari dirinya, Aurel menegur Alrez yang tengah mematapnya lekat-lekat.

"Woy!"

Alrez terkejut dan tersipu malu.

"Yaudah gue masuk dulu." Ujar Aurel mundur beberapa langkah menjauhi Alrez.

Alrez pun menyalakan motornya lalu menatap Aurel, "Fiqi beruntung ketemu cewek kaya lo." Ujarnya lalu pergi meninggalkan Aurel sendiri.

"Eh apaan sih!" Aurel tak kuasa menahan emosinya menghadapi cowok itu ditambah ia harus malu karena menjadi pusat perhatian sekolah.

Cinta Bersemi Di Putih Abu - AbuTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang