•21•

388 14 0
                                    

Perasaan itu tidak akan lama bisa kita pendam. Ucapkan saja apa yang kamu pikirkan dan kamu inginkan dariku.

---

Saat ini merupakan jadwal Alrez lagi untuk menjaga Julia. Karna melihat Fiqi yang jadwalnya cukup padat, ia menawarkan dirinya untuk menjaga Julia hari ini. Dan Fiqi pun menyutujuinya.

"Welcome to mobile lagends."

Suara itu selalu terdengar di telinga Julia dan hampir tiap detik yang sangat mengganggunya fokus menonton TV.

"Rez! Plis deh aku mau fokus nonton TV aja gak bisa. Kecilin kek volume gamenya. Aku hapus juga nih lama-lama." Kata Julia sewot menatap sinis ke arah Alrez yang tetap fokus ke game nya itu.

Alrez tetap fokus dan menghiraukan Julia, "Ih, gua kasih tau ya. Game ini tuh kalo volumenya kecil gak seru." Ujar Alrez, "YAK! YAK! YAK! Yes mati juga kan lu!"

Julia hanya mendengus kesal menanggapi salah satu sahabatnya itu. Akhirnya pun Julia nekat berusaha duduk ke pinggiran brankarnya.

"Woi! Lu baru sadar juga. Gak boleh terlalu capek kan kata dokter." Sewot Alrez dan membantu Julia duduk bersandar ke posisi semula.

"Hahaha! Aku kira kamu gak bakal ngelarang and tetep aja fokus ama game itu." Sindir Julia lalu manyun ketika melihat Alrez yang juga meliriknya dengan raut wajah sangat malas.

Alrez hanya menghela napas. Dan memasukkan HPnya ke saku baju, lalu duduk di tepi brankar menatap Julia yang masih cemberut itu namun sesekali dengan secepat kilat Julia meliriknya.

"Lo mau apa?" Tanya Alrez.

"Aku mau jalan-jalan, keluar kamar ini juga gapapa. Bosen disini mulu yang cuman makan, nonton TV, tidur." Kata Julia.

"Jangan, nunggu lo bener-bener pulih dulu kenapa sih? Nanti kalo ada apa-apa sama lo, lo mau gua bilangin Fiqi?" Tanya Alrez sewot.

"I..ih jangan. Jangan kasih tau diaa yaa???" Tanya Julia yang menatap mata Alrez yang terlihat penuh permohonan.

Alrez hanya mendengus dan kembali menatap Julia, "Yaudah makanya lo jangan banyak gerak dulu."

Julia mendengus kesal dan mengalihkan tatapannya ke arah lain.

Alrez menghiraukannya, dan terus menatapnya menunggu reaksi berikutnya dari Julia.

"Kamu gak tau rasanya orang sakit sih? Emang enak hah? Bisanya cuman makan, nonton TV, tidur. Udah itu itu mulu yang di kerjain. Gak boleh banyak gerak tapi disuruh semangat. Aku kalo disuruh milih mending minggat dari sini. Daripada gak bisa apa-apa disini. Tapi karna ada kamu terus aja aku berusaha enjoy and nurut sama kamu. Kalo ngga di laporin Fiqi, mama, ayah. Berasa di penjara tau gak sih Rez!" Kata Julia yang agak kesal mengutarakan semua yang ia rasakan selama ini ke Alrez, walaupun Alrez hanya menganggap semua ucapan Julia tadi masa bodo.

Alrez terkekeh pelan dan menoyol kepala Julia gemas, dan langsung saja Julia menatapnya penuh amarah.

Fiqi seleranya bocah, dikit-dikit baperan - Kata Alrez.

Alrez pun berjalan keluar melihat keadaan di luar yang masih ramai. Ia pun kembali sambil melihat jam di tangannya, lalu duduk di pinggiran brankar.

Cinta Bersemi Di Putih Abu - AbuTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang