" gua jadi penasaran maksud dari perkataan Adek tadi ?" Tanya Sani
" ya juga sih biasanya kan gak ada yang bilang gitu." Jawab Adela
" tadi kata tukang bubur itu anak namanya siapa ?" Tanya Bianca
" kalau gak salahnya namanya Devan apa ya ?" . Bingung Risa
" udah berarti kita panggil dia ajah Devan gak usah embel embel pake nama panjangnya. Santai Bianca
" udah sekarang kalian makan." Perintah Samudera
" gini nih kalau bawa cowok yang ada para cewek gak bisa ngerumpi ." Kesal Sani
" ya mana gua tau kalau bawa para cowok seribet ini." Jawab Adela
"Ekhem makan gih nanti bubur sudah dingin gak enak loh." Perintah Levin
Para cewek pun dengan terpaksa langsung makan buburnya dengan lahap
Selesai makan para cewek pun tetap ngerumpi
" kira kira adek itu umurnya berapa ya?" Tanya Bianca
" emang kenapa Bianca ?" Bingung Anita karena Bianca gak biasanya menanyakan umur orang lain
" kalau dia seumuran sama gua atau lebih tua dari gua gampang gua bisa pacaran dia doang. " santai Bianca sedangkan Samudera menatap tajam ke arah Bianca
" yang kok kamu gitu sih ? " ambek Samudera
" ya udah gua gak jadi selingkuh kasian lu yang ada bisa gila kali ya karena gua." Jawab Bianca
" udah yuk ini buburnya udah pada habis kan?" Tanya Vedero
" udah." Jawab mereka secara bersamaan
" kalau gitu gua yang traktir kalian makan bubur deh." Ucap Adela membuat semuanya menjadi senang
"Wah Adela lu baik banget sih sama gua." Senang Risa
" traktir bubur mah murah ya udah gua bayar dulu ya." Jawab Adela dan menuju ke tukang bubur
" pak semuanya jadi berapa?" Tanya Adela
" semuanya jadi 36.000 neng." jawab tukang bubur
" nih pak uangnya." Ucap Adela sambil memberikan uang pas
"Makasih ya neng ." Jawab tukang bubur
" pak saya mau tanya nih boleh gak?" Tanya Adela
" ya boleh lah neng oke lah duduk situ ajah." Jawab tukang bubur dan duduk
"Mau tanya apa tuh neng?" Tanya tukang bubur" bapak kok tau Devan sih pak?" Tanya Bianca penasaran
" gini loh neng dulu keluarganya suka bantu saya neng bahkan jika saya tidak ada punya uang karena tidak ada pelanggan keluarga Devan lah yang bantu saya bahkan ayah Devan mengirim uang buat saya katanya sih buat keluarga saya makanya itu saya banyak utang budi sama keluarga Devan." Jawab tukang bubur sambil menceritakan
" terus kok bapak tau kalau keluarganya sudah meninggal? Tapi kalau bapak gak mau cerita gak papa kok saya gak maksa." Ucap Sani melihat tukang bubur ingin mengeluarkan air mata.
"Gak papa kok neng mungkin neng bisa bantu bapak." Jawab tukang bubur itu sambil berusaha tersenyum
" jadi dulu keluarga Devan ingin menuju ke puncak karena setiap tahun selalu mengadakan perkumpulan keluarga besar Devan pun dulu masih kecil kira kira umur 6 tahun tapi ia harus menerima kejadian pahit di dalam perjalanan menuju ke puncak tiba tiba ada truk yang melintas dengan cepat membuat ayah Devan menginjak rem mobil naasnya mereka masuk ke dalam jurang tapi untung Devan tidak mati yang mati hanya Ayah Devan , ibu Devan dan kakak Devan. Dari situ setelah dia tau keluarganya mati pas menuju ke puncak ia selalu menyalahkan diri kalau dia lah yang menyebabkan ini bahkan dia pernah bunuh diri tapi tuhan sayang dengan dia malah memberikan hidup di dunia walapun dia sebatang kara. Ucap tukang bubur sambil menangis
" terus siapa yang urusin Devan pak?" Tanya Risa
" semenjak itu dia di urusi sama saya karena keluarga saya berutang budi sama dia dan setelah menimpa kejadian itu Devan mempunyai kekuatan yang tidak boleh orang ketahui kecuali saya." Jawab tukang bubur itu
" kalau boleh saya tau dia punya kekuatan apa ya ?" Berondong pertanyaan dari Risa
" dia bisa melihat masa depan neng dan bisa melihat keadaan sekitar walaupun dia gak tau tempatnya. Jawab tukang bubur
" pak saya mau anggap dia anak saya boleh gak tenang ajah saya akan menyolahkan dia sampai kuliah dan menjadi orang sukses. Tawar Adela karena dia terharu dengan kehidupan Devan yang begitu pahit
" saya sih terserah neng ajah tunggu muka neng mirip seperti wajah ibunya? " ucap tukang bubur
" gak mungkin lah pak saya mah beda atuh muka saya dengan muka ibunya?. Jawab Adela tidak percaya
" serius neng bahkan waktu itu mamanya Devan menikah pada saat masih muda. " yakin tukang bubur
" alah pak Adela itu kalau marah udah kaya macan betina." Santai Bianca membuat Adela langsung menatap tajam ke arah Bianca membuat Bianca langsung ketakutan
" udah em pak nama ibu Devan siapa ya kalau boleh saya tau ?" Tanya Sani
" nama ibunya Devan Diwanti apa gitu neng karena saya sudah lupa nama panjangnya ." Jawab tukang bubur
" ya udah deh pak kalau gitu saya permisi dulu ya ." Ucap Adela
Para cewek dan para cowok pun melanjutkan perjalanan tiba tiba ia melihat Devan ingin memakan es krim yang di pegang anak kecil itu membuat Adela tidak tega ia langsung maju ke arah Devan
" kamu nak Devan ya ?" Tanya Adela dengan nada lembut
" kamu siapa ? " tanya Devan
" kenalin aku Adela Ridawati Debin kamu bisa manggil aku mom Adela." Jawab Adela
" beneran tan ? " tanya Devan karena ia kurang mendapat kasih sayang dari orang tuanya karena orang tuanya sudah meninggal
" ya saya benar ngapain saya bohong." Jawab Adela
" em gimana ya ? " ucap Devan sambil berfikir fikir
*****************
Jangan lupa vote & comment ya
Maaf ya part ini ceritanya pendek menurut kalian 😇
Apa kah Devan menerima Adela menjadi ibunya atau menolak ???
Silahkan di tunggu part selanjutnya
I love you 😙
Kiss dari Vedero untuk kalian semua 💋
Pesan Vedero adalah semangat dan jangan lupa atas commentnya ya buat cerita ini
KAMU SEDANG MEMBACA
Misteri Sekolah HERDIAN SCHOOL
HorrorBanyak yang menyebarkan berita kalau sekolah HERDIAN SCHOOL banyak mahkluk mahkluk halus Bagaimana kalau Adela Ridawati Debin dia pindahan bandung ke sekolah HERDIAN SCHOOL? apakah Adela akan takut dan keluar dari sekolah atau sebaliknya akan menca...