20. Mencintaimu

2.5K 139 0
                                    

"Rasa sayang gue lebih dari sekedar rasa suka. Gue mencintai lo. Dari dulu Levina Tifanka"
-Unknown

***

Author

"Levina" panggil seseorang yang berdiri di dekat gadis yang terlelap itu. Sudah berkali - kali ia membangunkan gadis itu. Namun, tetap saja gadis itu belum terjaga. Menikmati tidur siangnya.

Seseorang itu pun menghela nafas. Menyerah. Ia lalu keluar dari kamar gadis itu dan pergi memanggil seseorang. Tak lama kemudian, kamar gadis itu terbuka. Menampilkan seseorang dengan memakai kaos putih. Seseorang itu berjalan mendekati gadis yang masih terlelap itu. Lalu ia duduk di pinggir kasur tempat gadis itu tertidur.

"Levi." panggil seseorang itu sambil menepuk - nepuk pipi tembem gadis itu.

"Levi bangun." ucapnya lagi lembut.

Akhirnya mata gadis itu perlahan terbuka. Kemudian kedua tangannya mengucek matanya.

"Lo kok di sini." ucap gadis itu kaget saat tahu siapa yang membangunkannya.

"Gue mau ngajak lo jalan. Tadi tante udah bangunin lo dari tadi, tapi lo gak bangun - bangun. Akhirnya tante nyuruh gue bangunin lo." jelasnya.

"Ini jam berapa?" tanya Levina sambil duduk.

"Jam 3 sore Lev."

"Lo mau ngajak jalan kemana?" Gue belum mandi." ucap Levina.

"Nanti lo juga tahu. Sekarang lo mandi dulu gue tunggu di bawah." jawab seseorang itu lalu mengacak - acak rambut gadis itu.

"Panggilin Mama, suruh bantuin gue mandi." ucap gadis itu sebelum seseorang itu menghilang dibalik pintu.

***

"Kamu itu tidurnya nyenyak banget. Tadi Mama kesel banget bangunin kamu, gak bangun - bangun." omel sang mama sambil membantu putrinya menuruni tangga.

"Kan kasian Devan nunggu dari tadi loh. Kamu gak bangun - bangun." ucap sang mama lagi setelah sampai di ruang tamu. Dan di sana sudah ada Devan yang berbicara dengan Papanya Levina. Mereka terlihat sangat akrab.

"Iya Ma. Maaf." jawab Levina.

"Nah itu Levinanya sudah siap Dev. Jaga putri kesayangan Om ya." ucap Papanya Levina.

"Siap Om." jawab Devan sambil tersenyum.

"Maaf Dev lama." ucap Levina.

"Iya gak papa kok Lev. Yuk berangkat keburu siang." jawab Devan. Lalu Levina mengangguk dan berjalan ke arah Devan dengan hati - hati. Karena kakinya masih sakit dan ia masih harus menggunakan kruk.

"Kita berangkat Om, Tante. Assalamu'alaikum." ucap Devan.

Kemudian sesampainya mereka berdua di mobil Devan. Levina bertanya lagi kemana tujuan mereka kini.

Sudah dua bulan Levina, sejak ia keluar dari rumah sakit. Dan selama dua bulan ini, Devan selalu menemani Levina. Meskipun terkadang Levina menolak. Tapi Devan tetap gigih untuk membantu Levina. Sampai akhirnya Levina mulai terbiasa dengan Devan, walaupun ia tak ingin melakukan ini.

"Dev sebenarnya kita mau kemana sih?"

"Nanti lo juga tahu. Dan sebaiknya lo harus pasang seatbelt lo Levi." jawab Devan lalu memasangkan seatbeltnya Levina.

Wajah mereka begitu dekat. Hembusan nafas Devan bisa terasa di wajah gadis itu. Hening. Tiba - tiba suasana menjadi hening. Sepasang mata gadis itu bertemu dengan mata Devan.

Finally, You [Selesai]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang