Prolog

6K 232 4
                                    

" abaaaang!!! Lagi ngapain? " gadis cantik itu melompat mendekap leher kakaknya manja. Sang kakak melingkarkan tangan kekarnya membalut wajah imut itu.

" Eh? Ini, lagi bikin puisi. "

" Buat apa? "

" Buat seseorang. "

" Seseorang? "

" Dek jangan kepo deh! "

" Cieeeee, keren. Mau dibantu? "

" Jadi nggak murni karyaku dong. "

" Lihat! "

Maria langsung menyerobot posisi kakaknya, duduk di depan monitor laptop yang memajang baris rangkaian kata-kata indah bermakna konotasi.

" Fahad!" suara uminya dari luar kamar terdengar keras memanggil.

" Ya, ummi!"

Dia mulai bergerak. " Bentar, Dek."

Fahad bergegas keluar kamar menuju panggilan orang tercantik di hatinya itu. Tidak menunggu uminya yang menghampiri.

" Ada apa, Mi?"

" Telepon, dari Abi."

" Oh, nggih."

*****

Maria menjadi gadis yang penurut. Ia banyak mempercayai barokah. Menjadi perempuan yang kalem. Ia senang menutup diri dari perkembangan zaman. Meski dalam hal teknologi dia tidak ketinggalan. Ia terlalu memurnikan peran perempuan yang sebenarnya. Cita-citanya hanya ingin menjadi penghafal Al-Qur'an.

Lulus SMP Maria diboyong oleh Abinya untuk dimasukkan ke pondok. Sedangkan fahad kini bekerja sebagai ustadz di pondok pesantren yang Abinya kelola selama belasan tahun.



Ditunggu vomentnya yah. Kalo banyak yang respon bakal di lanjut.


Menggapai Surga Bersamamu (ON GOING)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang