Happy reading 😊.
***
Author POV
Tak terasa sudah 3 minggu berlalu. Ayu dan Dimas semakin hari semakin mesra. Kabar tentang hubungan mereka juga sudah diketahui oleh semua murid SMA Bhakti Praja Jakarta. Karena Dimas sering berangkat sekolah bareng Ayu. Dia juga sering mengajaknya makan bersama di kantin.
Sahabat Ayu mendukung dan sangat senang melihat hubungan mereka. Ayu juga merasa nyaman jika di dekat Dimas dan begitu sebaliknya. Keluarga Ayu maupun keluarga Dimas sudah saling kenal dan merestui hubungan mereka.
Walaupun kini Ayu sudah mempunyai seorang kekasih, tetapi dia tetap prioritaskan pendidikannya. Dia sangat pintar mengatur waktu. Kapan waktunya belajar ataupun mengerjakan tugas, kapan waktunya kerja, dan kapan waktunya pergi dengan kekasih.
Saat ini Ayu sedang ada di kafenya bersama sahabatnya. Seperti biasa, mereka sedang mengerjakan tugas kelompok sambil menikmati suasana kafe yang membuat mereka sangat nyaman di sini. Terlebih Dewi, dia bisa tertidur dengan mudahnya kalau terlalu lama di sini.
"Nanti malam lo mau ke mana, San?" tanya Putri.
"Mungkin gue mau nyari cowok kece di klub." Jawab Santi asal yang langsung dihadiahi lemparan buku dari Dewi.
"Aww! Sakit bego!" rintih Santi.
"Makanya kalau ngomong tuh jangan asal! Mau jadi kupu malam lo di situ?" tegur Dewi.
"Iya Ibuku," Santi terkekeh.
Yang lainnya hanya menggelengkan kepala melihat aksi kedua sahabatnya itu. Mereka tahu kalau Dewi sangat menyayangi Santi. Dia tidak ingin sahabatnya terjerumus ke jalan yang salah.
"Terus... kalau lo sama Dimas mau pergi ke mana, Yu?" giliran Rina yang bertanya.
"Nggak tahu. Seharian ini dia nggak bahas soal malam mingguan. Dia juga jarang kasih kabar sejak kemarin. Mungkin sekarang dia lagi fokus sama ujiannya, senin besok kan dia menghadapi ujian." Ayu berpikir positif.
"Iya sih benar juga, tapi cowok gue malah ngajak dinner nanti malam." Rina terkekeh jika mengingat kekasihnya.
"Kalau cowok gue sibuk dengan kuliahnya. Tapi dia ngajakin gue jalan hari senin sampai selasa. Kita mau liburan ke rumah Neneknya di Bandung." Dewi terlihat sangat senang akan diperkenalkan dengan Nenek kekasihnya.
"Yahh... nggak ketemu lo selama 3 hari dong." Putri tampak sedih.
30 menit kemudian...
Tugas kelompok sudah selesai, setelah membereskan tugasnya kini mereka pindah tempat duduk ke dalam kafe. Mereka melanjutkan obrolannya yang sempat tertunda. Sedangkan Santi sedang bernyanyi dengan percaya dirinya di atas panggung untuk menggantikan penyanyi kafe yang belum datang. Dia memang gemar bernyanyi sejak kecil, suaranya juga bagus.
Apalagi Santi mengetahui kalau owner kafe ini adalah sahabatnya sendiri, Ayu. Dia meminta izin kepada Ayu terlebih dahulu sebelum naik ke panggung. Setelah mendapatkan izin darinya dia langsung naik ke panggung. Dia memegang mikrofon dan mulai menyanyikan sebuah lagunya Anji yang berjudul 'Dia'.
"Sepertinya Santi sedang memikirkan seseorang tuh."
"Rina... dia itu sedang jatuh cinta sama Dika." Ujar Dewi pelan.
"Nggak ada cowok selain dia apa?" Putri memutarkan bola matanya malas.
"Biarkan saja. Tapi suaranya bagus juga kok, enggak kalah sama Kak Anji." Ayu menyunggingkan senyum khasnya.
Semua pengunjung bertepuk tangan setelah Santi selesai menyanyikan lagu itu. Lalu dia bergabung kembali dengan sahabatnya yang duduk tepat di depan panggung kafe. Dia mendapatkan pujian dari mereka.
KAMU SEDANG MEMBACA
Surat Cinta Untuk Starla [Completed]
TeenfikceBerprestasi di sekolah? Kok bisa? Padahal hampir tiap hari main sampai larut malam bahkan terkadang tidak pulang ke rumah. Dikelilingi cewek cantik dan seksi? Tidak usah ditanya lagi, sudah pasti cakep. Cewek mana coba yang tidak tertarik? Walaupun...