Part 16

1.5K 90 16
                                    

Author POV

Senin yang panas, tetapi upacara tetap berlangsung seperti biasa sampai selesai. Angin yang kencang menjatuhkan daun kering seperti rintikan hujan. Selesai mengikuti upacara, semua murid tidak masuk kembali ke kelasnya. Sebagian murid ada yang pergi ke kantin, ada yang ke perpustakaan, ada yang duduk di taman, ada juga yang ke toilet.

Hari ini tidak ada pelajaran karena semua guru sedang rapat untuk membahas persiapan UNBK yang akan dilaksanakan seminggu lagi. Semua murid sangat senang walaupun tidak ada pelajaran, tetapi tidak boleh pulang sebelum pukul 12 siang.

"Gue harap akan seperti ini setiap hari," kata Rina senang.

"Iya benar, dan kita akan menjadi murid yang paling bodoh!" ketus Dewi.

"Kenapa begitu?" tanya Santi.

"Karena kita tidak akan mendapatkan ilmu pengetahuan yang baru," jawab Ayu lembut.

"Seharusnya kita itu sedih karena tidak mendapatkan ilmu dan pengetahuan baru. Dasar aneh!" cibir Putri.

Mereka tertawa melihat wajah Putri yang sudah memerah menahan emosi. Ayu dan Putri keluar kelas, mereka akan menemui Dika sesuai dengan rencana kemarin. Sedangkan Dewi, Santi, dan Rina memilih pergi ke kantin.

Setelah mencari ke sana kemari mereka belum menemukannya juga. Mereka juga sudah mencari di kelasnya, tetapi tidak ada. Lalu mereka bertanya kepada salah satu cowok yang sekelas dengan Dika, dia melihatnya kalau Dika sedang ada di taman dengan kedua sahabatnya.

Mereka pun berjalan ke taman dan dari kejauhan sudah terlihat kalau Dika sedang duduk di sana bersama Alfi dan Satria. Ayu dan Putri menghampirinya, Dika terkejut melihat mereka menemuinya. Dia mengira kalau dirinya akan dipermalukan lagi seperti kemarin.

"Hai," sapa Ayu seraya tersenyum.

"Hai Ayu," jawab Alfi dan Satria semangat.

"Dika... kita berdua mau ngomong sesuatu sama lo." Kata Putri ramah.

"Mau ngomong apa?" Dika mengerutkan dahinya.

"Kita berdua sudah maafin lo kok, bahkan sebelum lo minta maaf ke kita. Kita tahu kalau malam itu lo pasti nggak sengaja buat mencelakai kita," ujar Ayu.

"Dan masalah kemarin, gue benar-benar nggak sengaja numpahin minuman itu ke baju lo." Sambung Putri dengan tampang memelas.

"Apa? Putri numpahin minuman ke baju Dika? Wow! Itu hal yang sangat langka!" Satria bangkit dari duduknya.

"Lo ngomong apa sih, Sat? Gue kan barusan bilang kalau nggak sengaja."

"Iya, tidak masalah kok. Dan terima kasih kalian sudah maafin gue.".

"Iya sama-sama. Kita pamit dulu ya... maaf sudah ganggu kalian," Ayu dan Putri pergi meninggalkan mereka.

Dika masih tidak percaya kalau Ayu dan Putri sudah memaafkannya bahkan sebelum dirinya meminta maaf. Alfi juga tidak percaya kalau mereka akan berkata seperti tadi. Sedangkan Satria tertawa terbahak-bahak karena membayangkan Putri yang tidak sengaja menumpahkan minumannya ke baju Dika.

"Dia memang sangat manis, ya. Padahal gue sudah memarahi dan berkata kasar, apalagi pas kepalanya terkena bola basket karena gue." Ucap Dika yang berhasil membuyarkan lamunan Satria.

"Jadi... sekarang lo mulai kagum nih sama Ayu? Nggak benci lagi?" goda Alfi.

"Apaan sih lo, Al! Tenang saja, gue nggak akan merebut Ayu dari lo kok. Gue nggak mau bersaing sama sahabat gue sendiri. Lagian dia kan juga sudah punya pacar."

"Hey... kenapa lo jadi bahas soal pacar?" Satria berhasil membuat Dika jadi salah tingkah.

"Hahaha... lihat Dika deh, Sat! Dika jadi salah tingkah. Hahaha..." Alfi tertawa puas.

Surat Cinta Untuk Starla [Completed]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang