Author POV
Sepulang sekolah semua anggota OSIS harus kumpul di ruangan OSIS yang letaknya bersebelahan dengan aula. Mereka akan membahas tentang acara perkemahan yang akan dilaksanakan seminggu lagi di puncak. Semua anggota OSIS dan murid kelas X wajib ikut.
Rapat selesai tak sampai 1 jam, sebelum rapat ditutup ketua OSIS membagikan surat permohonan izin untuk orang tua. Mereka pun keluar dari ruangan itu dan ketua OSIS mengunci pintunya dari luar, lalu kuncinya diberikan kepada penjaga sekolah.
"Ayu, lo mau langsung pulang atau ke kafe dulu?" tanya Dewi.
"Langsung pulang saja deh Wi, mau selesain tugas kemarin."
"Anak pintar itu emang rajin banget ya, hobinya belajar. Nggak kayak gue yang hobinya main, hahaha." Rina menertawakan dirinya sendiri.
"Makanya belajar yang rajin biar pintar!" sahut Putri.
"Pacaran mulu sih lo, Rin! Haha," ejek Dewi.
"Lo kan juga sama!" Rina menjulurkan lidahnya.
Mereka berempat sudah sampai di area parkir, mereka langsung mengemudikan kendaraannya masing-masing. Satu per satu berpisah kecuali Ayu dan Putri.
Setelah sampai di depan rumah, Ayu dan Putri pun akhirnya berpisah. Ayu langsung menuju kamarnya untuk mengganti seragam sekolahnya. Tidak terlalu lama di kamar, lalu dia keluar dengan membawa beberapa buku, laptop, dan juga alat tulis lainnya ke ruang tengah. Ayu menyelesaikan tugasnya sampai pukul 5 sore. Setelah membenahi bukunya, dia masuk ke kamarnya lalu mandi.
Saat waktu makan malam tiba, Ayu turun menuju ruang makan dengan membawa selembaran surat yang diberikan ketua OSIS tadi di sekolah. Ayu akan menyerahkan surat itu setelah selesai makan. Ayu sangat senang karena bisa makan bersama kedua orang tuanya setiap hari, kecuali ketika jarak yang memisahkan mereka.
Makan malam pun selesai, Ayu mengajak Andre dan Bunga untuk duduk di teras samping. Mereka sama sekali tidak menolak ajakan putrinya. Mereka bertiga berjalan bersama menuju teras samping dengan posisi Ayu yang ada di tengah.
Sesampainya di sana, Ayu duduk di sebelah Andre. Sedangkan Bunga tepat di sebelah suaminya. Andre dan Bunga memulai obrolan mereka dengan menanyakan bagaimana sekolah Ayu hari ini.
"Semuanya lancar kok Yah, Bun. Oh iya, ini ada surat dari sekolah." Ayu menyerahkan surat itu ke Ayahnya.
"Surat apa, sayang?" tanya Bunga.
Lalu Bunga lebih mendekatkan lagi duduknya ke sebelah Andre. Bunga ikut membaca surat itu dengan teliti.
"Bagaimana, Yah? Boleh, kan?" tanya Ayu setelah Andre selesai membaca.
"Jadi... kamu akan pergi selama 2 hari, sayang?" tanya Andre.
"Iya, Ayah. Kami akan menginap di sana selama 2 hari 2 malam, Ayu pasti akan baik-baik di sana kok. Lagian kan ada Putri, Dewi, dan Rina juga." Kata Ayu menjelaskan.
"Apa Dika juga ikut?"
"Iya Bun, Dika ikut kok. Kan semua yang menjadi bagian dari OSIS wajib untuk ikut, Bun."
Bunga hanya mengangguk mengerti, Ayu sangat berharap kalau orang tuanya akan mengizinkannya ikut. Ayu menautkan jari-jarinya sambil menatap Ayahnya, sedangkan yang di tatap malah sibuk menggeser-geser layar ponsel miliknya.
"Bagaimana Ayah bisa menuruti keinginanmu, sayang? Kalau bolpennya saja tidak ada," kata Andre.
"Terima kasih, Ayah!" Ayu langsung memeluk tubuh Andre dengan erat.
"Ayu ambil dulu bolpennya," lanjutnya.
Ayu berlari menuju kamarnya, terlihat jelas dari raut wajahnya kalau dia sangat senang. Dia juga sudah tidak sabar menunggu seminggu lagi.
![](https://img.wattpad.com/cover/110862046-288-k33314.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
Surat Cinta Untuk Starla [Completed]
Novela JuvenilBerprestasi di sekolah? Kok bisa? Padahal hampir tiap hari main sampai larut malam bahkan terkadang tidak pulang ke rumah. Dikelilingi cewek cantik dan seksi? Tidak usah ditanya lagi, sudah pasti cakep. Cewek mana coba yang tidak tertarik? Walaupun...