Selesai sudah candaan mereka. Kini saatnya Jisoo berbicara. Kakinya melangkah mendekati Jeon yang masih tertawa dihamparan kasur terhampar sprei putih. Didudukan tubuhnya tepat disamping Jeon tertawa.
"Jeon" panggil Jisoo enggan menatap Jeon. Jeon berhenti tertawa. Ia bangkit untuk duduk. "Aku ingin bicara" lanjut Jisoo menundukan kepalanya. Sesekali ia cengkram frustasi kepalanya lalu kembali menatap lurus kedepan seakan-akan berani bicara. "Walaupun nanti diakhir bulan kau yang berbicara jika kita tak bisa lanjut, jangan putus hubungan kita sebagai sahabat ya?" mata Jisoo tergelinang air mata. Maniknya enggan menatap Jeon yang kini menatapnya. Sungguh sakit harus melontarkan kalimat yang tak disetujui hati. Itulah Jisoo, dia tak egois. Lebih memilih mewujudkan keinginan orang lain baru dirinya sendiri.
"Mm. Kau akan menjadi temanku" yakin Jeon mengangguk menatap serius Jisoo yang sedang menunduk. Kalimat penyayat hati. Hati Jisoo terguncang mendengar jika Jeon terkekeh atas keinginannya.
"Kuharap, satu bulan ini kita dapat menjalin hubungan yang baik sebagai teman" bisik Jisoo mengalihkan pandangannya kesamping tak ingin sosok Jeon terekam oleh sudut pandangnya. Gelinang air mata mulai hadir membasahi pipi. Hidungnya memerah semerah tomat.
"Jangan menangis" Jeon sadar akan suara Jisoo yang terbata, "Mulai hari ini, kau adalah temanku" lanjutnya menarik lembut Jisoo lalu memeluk hangat membiarkan tubuhnya sebagai penenang. Diusapnya lengan Jisoo agar tangisnya mereda.
°°°
"Pintu apa ini?" gumam gadis berpipi tirus memandang kokohan pintu berwarna putih. Dalam pikirnya, haruskah ia buka untuk melihat apa yang ada dibalik pintu ini? Dan ternyata dibalik pintu ini adalah sebuah kamar tak terpakai yang dapat ia ubah untuk kamar Jeon maupun dirinya. Itu pikirnya. Karena gadis berpipi tirus ini belum membuka dan melihat isi dibalik pintu ini.
Ngekk...
Pintu terbuka menyambut gadis si pembuka dengan berbagai macam debu menyerangnya. 'Ohok-ohok' seperti kabut saat gadis itu berhasil membuka dan melihat isi dalam pintu itu. Gelap dan bau, sepertinya ruangan ini tak pernah terurus sebelumnya.Kakinya melangkah masuk kedalam ruang berdebu. Tangannya berjalan mencari saklar penerang ruangan agar ia dapat tahu ruang apa sebenarnya ini.
Saklar ditemukan. Ruang gelap berubah menjadi terang menderang. Sedikit demi sedikit debu tak lagi beterbangan menyerangnya. Ruangan ini adalah..
"Skateboard? Sepeda? Alat pemotong rumput? CD? Tangga? Ini gudang?" matanya tak henti mengabsen barang-barang yang tersusun rapi. Gudang yang memiliki lebar dan panjang tak luas ini sepertinya pantas untuk diubah menjadi sebuah kamar yang cantik dan beraroma segar.
"Kim Jisoo~" panggil Jeon dari ruang tv, "Kim Jisoo~ kau dimana?" Jeon memutar kepalanya mencari gadis yang ia panggil. Tak ada siapapun. Dimana Jisoo?
Jeon beranjak dari sofa. Kakinya melangkah menuju kamar namun tak ada siapapun disana. Tak sampai disitu, Jeon tetap berusaha mencari Jisoo dimanapun ia berada. Kaki Jeon kembali melangkah. Kini arahnya hampir menuju halaman belakang. Didapatinya sebuah ruangan yang terbuka dan memantulkan cahaya lampu dari lantai. Mungkinkah Jisoo ada didalam sana?
Benar. Jisoo sedang menyentuh barang satu-persatu yang tergantung dan tersusun rapi. Senyuman jahil Jeon keluar. Ia melangkah mengendap-endap. Tepat. Sekarang Jeon satu langkah dibelakangnya. Telapak tangannya siap menakuti gadis didepannya.
Namun, sepertinya Jeon kalah cepat. Kekalahan itu berbuah hasil. Jisoo berbalik arah dan terkejut dengan keberadaan Jeon yang tiba-tiba ada dibelakangnya. "Ah!" teriak Jisoo kejut menutup matanya sekuat mungkin. Kakinya melemah dan memutuskan untuk berjongkok dan mulai merengek takut. "Siapa kamu! Jeon! Bantu aku! Ada hantu disini! Jeon!!" teriak Jisoo panik dibalik sembunyian telapak tangannya. Jeon diam menggeleng kepalanya.
![](https://img.wattpad.com/cover/110478703-288-k810738.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
RAIN (Complete)
Fanfiction"Inilah hari terakhir kita" ucap Jeon Jeongguk menundukan kepalanya sejenak tak ingin melihat senyuman diwajah Jisoo memudar. ---- Penasaran?? Yok baca..