episode 7

564 33 0
                                    

Tasya dan Sandra pun selesai olahraga dan duduk istirahat dibangku deket danau.

"Oh ya san kamu mau ngomong apa?"

"Aku mau ucapin terima kasih ama kamu, karena kamu udah mau jadi bahu disaat raga ini tumbang."

"Yaelah aku kira apaan, ishh alay kamu... Biasa aja kali, kamu udah aku anggap sebagai kakakku sendiri, aku sayang kamu gak mau kamu kenapa-kenapa."

"Ya tuhan Tasya, aku gak tau yaa kalau kamu pindah pergi jauh dariku." ucap Sandra sambil meneteskan air matanya, tanpa sadar saat mendengar ucapan Sandra, Tasya sedikit terkejut.

"seandainya kamu tau San kalau aku abis pengambilan raport akan pindah ke Jakarta, aku gak kuat jika melihat kamu sedih. Maafkan aku San aku gak bisa selalu ada di sisimu." ucap batin Tasya tanpa Tasya sadari ia meneteskan air mata dan tanpa aba-aba iya memeluk Sandra.

"Kamu kenapa, kok sedih...? Tanya Sandra dengan penuh kebingungan.

"Gak, aku ingin sekali menjadi pundak atau bahumu selalu." Ucap Tasya sembari mengusapkan air matanya

"Ya tuhan Tas, makasih aku sayang kamu."

"Yaudah kita pulang yuu udah jam 9.00 takutnya mamah nyariin aku." ucap Tasya sembari melihat jam tangannya dan dibalas oleh Sandra dengan senyuman serta anggukannya seraya berkata "iya"

***
Di tengah perjalanan pulang tiba-tiba Sandra melihat anak kecil berkerudung sedang menangis

"Huhuhu" Tangisan anak kecil berumur sekitar 2-3 tahun dengan kerudungan warna hitamnya.

"Kamu kenapa menangis...?" tanya Sandra dengan nada yang lemah lembutnya.

"A.. A..aku nya.nyasar ka...ka..kak, Huhuhu." ucap anak kecil tersebut dengan nada yang tersendat-sendat.

"Emang siapa namamu...?" tanya Sandra, Tasya yang berada di samping Sandra, hanya diam mematung.

"Namaku Assya."

"Assya rumahmu di mana biar kakak antar."

"Rumah ku di jalan ini." ucap Assya sembari menunjukkan kartu nama ibunya.

"Oh itu mah samping komplek rumah teman kakak ayuu sekalian kita... Pulang."

"kamu yakin San..?" bisik Tasya ke Sandra.

"Udah kamu kalau mau pulang duluan aja, aku nyusul."

"Yaudah aku pulang duluan yaa, soal ini jangan sampai mamah aku tau yaa." ucap Tasya sembari mengedipkan satu matanya.

"Siap bos" ucap sandra sembari sikap hormat kepada Tasya. Tasya hanya dapat tersenyum ia yang tak bisa jahat jika dekat Sandra namun amat kejam jika sudah bersama nyonya Rybeca.

***
Di tengah jalan Assya bertemu dengan Ibunya

"Umii..." ucap Assya sembari lari kecil menuju wanita bergamis coklat.

"Assya." ucap wanita tersebut yang bergegas menggendong Assya,
"kamu kemana aja sayang Umi nyariin kamu tau, oh ya itu siapa?"

"Itu kakak cantik yang mau nganterin Assya pulang Mi..."

"oh kamu, jazakillah ya..." ucap Umi Assya sembari tersenyum.

"Maaf Tan, saya tidak mengerti."

"Itu doa yang mengutarakan makasih, kamu cukup jawab Aamiin atau wa'iyyak."

"Maaf Tan... Tapi saya christiany."

"Oh maaf, yaa."

"Udah gak papa Tan, yaudah aku pulang dulu yaa... Dadah Assya cantik," ucap Sandra sambil mencubit manja pipi Assya.

"Da...dah kakak cantik hati-hati ya."
Sandra hanya melempar senyum kepada anak dan ibu tersebut.
.
.
.

***
Sesampai di rumah Tasya.

"Sandra udah selesai." ucap Tasya dengan berbisik.

"Iya.."

"Oh ya di dalam ada mamah kamu tuhh." ucap Tasya sembari mengarahkan kepalanya ke dalam rumahnya.

"Oh." jawab datar Sandra yang tidak ada istimewahnya kedatangan ibunya.

"Nah itu dia Sandra..." ucap nyonya Rybeca sembari mengarahkan jari telunjuknya ke arah Sandra.

"Sandra, maafin mamah yaa... Kamu pulang ya sekarang..."

"Iya mah."

"Yaudah san, ke kamar aku yuu kita beres-beresin pakaian kamu dulu ya."

***
Di kamar Tasya.

"Aku sebenarnya gak mau pulang Tas, tapi aku gak enakan ama mamah kamu."

"Udah gak papa kamu pulang aja dulu, kalau ada masalah lagi pintu ini terbuka ko buat kamu." ucap Tasya sembari mengusap air mata Sandra.

"Yaudah makasih ya Tasya." ucap Sandra lalu memeluk Tasya.
.
.
.
.
"Yaudah yuu mah, kita pulang... Tante, Tasya aku pulang dulu yaa makasih udah memberiku izin untuk menginap." ucap Sandra dengan senyuman manisnya.

"Makasih ya nyonya Eca, aku pamit pulang dulu ya." ucap mamah Sandra, sembari berjabat tangan dan cipika cipiki dengan nyonya Rybeca.

"Iya sama-sama, sering-sering main ya San." Ucap nyonya Rybeca.

"Iya Tan."

"dadah Sandra kakak kesayanganku." ucap Tasya sembari memeluk Sandra.

"Iya makasih ya." ucap Sandra

Afwan jika cerita sedikit nggak nyambung, anna update seminggu kedepan lagi yaa, ikutin terus yaa cerita anna. Insyaallah akan banyak ilmu yang akan anna selipkan dibagian cerita. Jazakumullah khairan katsiran ya ukhwah fillah :)

Story of HijrahTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang