episode 20

71 2 0
                                    

Tasya...
Sahabatku dalam suka dan duka
Kini saatnya engkau pergi meninggalkanku
Akan banyak teman baru yang akan kau temui dijakarta
Akankah engkau masih mengingatku?

Tasya...
Berjanjilah atas nama tuhan untukku
Agar engkau tidak lupa dengan kisah kita
Kenangan manis yang kita ukir bersama
Sungggu...
Aku sulit untuk melupakan itu

Tasya...
Rasa takut menyelimuti aku...
Aku sudah terlalu larut dalam lindunganmu
Dan ketergantungan akan pelukkanmu
Membuatku berfikir hal apa yang harus kulakukan jika aku kembali jatuh

Tasya...
Segeralah engkau kembali
Tanah ini akan senang kau pijakkan kembali
Rumah ini senantiasa terbuka untukmu kapanpun itu
Semoga aku orang pertama yang kau cari saat kau kembali ketanah lusuh ini

Tercatat sahabatmu Sandra Carrolyne
Bengkulu 20 mei 2012

Membaca puisi tersebut membuat butiran air mata tasya jatuh dengan irama lembut

"Ya tuhan San, puisimu indah sekali kamu memang puitis banget dari dulu." ucap Tasya yang terkagum dengan puisinya itu.

Diambilnya ponsel dari tasnya, segera ia menelpon Sandra.

***
Calling is Tasya cantik

Dilihat smartphonenya berbunyi Sandra segera mencari asal bunyi tersebut dibalik dinginnya malam ada rasa senang yang membara ketika ia tau bahwa asal bunyi tersebut adalah dari Tasya, memang Tasya sudah menaruh nomornya di smartphone tersebut agar Sandra mudah mengenalinya.

***
Diangkatnya telepon tersebut oleh Sandara

"Hallo Tasya..."

"Hallo San.."

"TASYAAAA AKU RINDU SANGAT SAMA KAMU!!!, KAMU KAPAN BALIK." Ucap Sandra yang terlalu senang mendengar suara Tasya.

"Ya Tuhan San, belum ada sehari aku di Jakarta kamu udah histeris gitu (tawanya memenuhi suara ponsel), akukan sekolah disini, semoga aja aku SMP bisa balik ke bengkulu, kamu doain aku yaa semoga disini aku bisa berbaur... Oh ya, puisi kamu bagus sangat, aku suka... Sering-sering yaa kirimin pesan puisi untukku." cerita Tasya kepada Sandra membuat air mata sandra jatuh dengan dinginnya malam.
"Sandra..???"

"Oh iya Tas, aku senang kamu suka puisinya... Semoga kamu sehat selalu yaa... Tuhan memberkatimu, jangan lupa makan yaa, selalu berkabar yaaa..." ucap Sandra dengan sedikit terdengar dengusan hidung Sandra.

"Kamu nangis ya..???"

"Enggak aku lagi pilek, udah malam soalnya." ucap Sandra bohong.

"Oh iya aku lupa, maaf ya San. Kamu jangan tidur terlalu larut yaa... Selalu jaga kesehatan disana, aku disini akan mendoakan yang terbaik untukmu, kalau ada apa-apa berkabar juga yaa denganku."

"Iya, selamat malam Tasya."

"Malam juga San,"
-
-
-
-
-

"Tasya, kamu beneran pindah?... Bukankah itu membutuhkan waktu yang lama tidak sebentar?, aku rindu kamu Tasya." tangispun mulai pecah dibalik dinginnya malam.
-


-
-
-
-

***
Di Jakarta sangat mengkhawatirkan Sandra, ada sesuatu yang ia takuti.

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Apr 06, 2019 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

Story of HijrahTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang